"Tolong aku!! Aku sangat takut Jungkook-ssi"
.
.
.Sinb's POV
Kini pekerjaan paruh waktuku sudah selesai. Aku melihat jam ditanganku menunjukkan 17.45 KST belum terlalu sore untuk menuju ke halte bus.
"Eonni.. Kau langsung pulang?"
"Iya bi, kau bagaimana?"
"Aku akan mampir sebentar ke supermarket dekat sini, aku baru ingat bahan makananku habis."
"Yasudah, eonni duluan."
Aku baru saja ingin keluar dari kafe setelah berbincang dengan seulgi eonni. Tiba-tiba saat hendak keluar aku melihat pria yang menjadi pelanggan kami tadi masih dengan pakaian seragam yang sama. Aku sempat berpikir jelek saat tahu pria itu melihat kearahku, tidak ada senjata atau apapun yang mencolok tetapi bukankah ia mirip seperti stalker? Aku sedikit tau setelah beberapa kali menonton film. Aku mencoba bergerak ke arah depan sedikit tetapi pandangannya mengikuti arah gerakku. Ini sangat menakutkan apalagi aku hanya sendiri disini karena pekerja lain sudah pulang.
"Apa yang harus kulakukan?"
Aku langsung mengeluarkan ponsel dan mencoba menghubungi nomor yang terdapat diponselku.
"Halo"
"...."
"Ahh. Baiklah eomma hati-hati dijalan."
...
Jungkook's POV
Hari ini tidak biasanya aku pulang jalan kaki, karena rumahku tidak terlalu jauh dari lokasi sekolah. Motorku langsung kuserahkan kepada orang yang bekerja dirumah, aku sungguh malas mengendarai motor.
Setelah mengingat kembali mengenai gadis misterius itu. Aku sedikit kesal bagaimana dia tidak menghubungiku! Sialnya aku yang memberikan nomor ponselku.
...
Kini Sinb mulai berjalan sedikit dengan tenang walaupun takut masih mendominasi perasaan gadis itu. Ia mencoba menghubungi ibunya tetapi sayang ibunya itu masih ditempat bekerja jadi tidak bisa menjemputnya. Setelah melihat ponselnya hanya terdapat dua nomor yang tersimpan yaitu ibunya dan Seulgi. Jadi siapa yang akan membantunya sore ini.
Sinb's POV
Aku mencoba tidak menghiraukan pria didepan kafe ini. Hanya berjalan sedikit seperti tidak mengetahui keberadaannya. Tetapi semakin aku mempercepat langkahku si pria didepanku ikut mempercepat langkahnya.
Aku langsung memasukan ponselku kedalam saku bajuku, tetapi kuraba ada kertas lusuh yang tak kuingat kapan aku memasukkanya.
Setelah kulihat, ini nomor ponsel yang tak ku kenal.
Tunggu!
Bukankah ini nomor ponsel pria yang bernama Jungkook itu? Aku tidak tau aku hanya melakukan apa yang hatiku inginkan. Aku mencoba menghubungi nomor Jungkook. Walaupun aku tidak yakin pria ini akan membantuku.
"Hallo"
"Hallo?"
"Kau bisa datang kesini?"
"Kau dimana?"
"Aku berada di kafe dekat sekolah." Ucapku sedikit gemetar. Pria itu semakin mendekat.
"Ye kau tunggu sebent-.."
Ucapan Jungkook langsung saja kupotong. Aku tidak tau kenapa ini sangat menakutkan tetapi pria itu semakin mendekat kearahku. Aku sedikit berteriak saat berbicara dengan Jungkook, aku tidak tau bagaimana tanggapan Jungkook nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say 'I love you' REVISI - [sinkook] [COMPLETED] ✔
Roman d'amour"Hwang Sinb! I love you."- Jk "Untuk saat ini kau cukup mendengar kalimat itu. Tetapi bisakah suatu saat nanti, aku yang ingin mendengar itu darimu, Sinb-ah?" - Jk ... "Aku berharap kau tetap menunggu! Tapi kau tidak perlu khawatir, semua yang ingi...