Say 'I love you' REVISI - [sinkook] [COMPLETED] ✔

Sixteen

Tak terasa waktu berakhir begitu cepat. Saat ini sudah waktunya untuk kelas tiga tingkat akhir mengambil ujian kelulusan. Dan itu berarti hubungan Sinb dan Jungkook sudah lewat beberapa bulan. Mereka berdua semakin kesini semakin dekat bahkan tak jarang Jungkook bercanda setelah mereka lulus, pria itu akan melamar Sinb. Tentu saja dibalas dengan pukulan di kepala oleh Sinb, bagaimana bisa mereka menikah di usia muda begini. Pria itu pikir mereka hidup bisa kenyang karena cinta, tentu mereka harus kuliah lalu bekerja dulu. Cinta memang buta tapi Sinb masih cukup waras untuk mengambil langkah ke depannya.

Saat ini ke enam orang yang sedang berjalan mengarah kelas masing-masing. Ada sedikit perbedaan kali ini, tidak seperti biasanya mereka memilih berjalan saling berpasangan. Ya, sepengetahuan mereka cuma Sinb dan Jungkook yang sudah menjalin hubungan. Tapi hari ini terlihat Eunha didekat Mingyu sedangkan Yuju dan Wonwoo.

"Eunha-ya! Masih perlu bantuanku? Tapi sepertinya kau sudah berhasil. Geutchi?" tanya Sinb setelah melihat Eunha mulai mendekati Mingyu secara gamblang.

Ya, Eunha memang menceritakan perasaannya pada Mingyu dengan Sinb. Mereka berdua sering bercerita dan Sinb tentu memberi solusi karena dia sudah berpengalaman. Gadis rambut bob ini merasa bahwa selama ini dia dibutakan cintanya pada Jungkook sehingga tidak merasakan kebaikan Mingyu selama ini. Apalagi sejak Mingyu mengatakan bahwa selama ini kelakukan nya pada Jungkook bukan lah cinta namun obsesi semata. Tepat saat itu, Eunha mulai menyadari bahwa ada orang yang bisa memenuhi kekosongan hati Eunha, tak lain orang itu yang selalu didekatnya, Mingyu.

"Sst, ini rahasia kita berdua, bi!" timpal Eunha setelah mendengar Sinb membahas rahasia mereka berdua.

"Apa yang kalian rahasiakan? Kenapa aku selalu ketinggalan. Apa aku bukan sahabat kalian?!"

"Hahaha, Yuju-ya bukan begitu. Ini adalah rahasia ampuh untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Karena Sinb sudah berpengalaman jadi aku harus cerita padanya."

"Mwo?! Kau sedang menyukai seseorang, Eunha-ya?!" kali ini Mingyu yang ikut berbicara. Sebenarnya dia tak ingin ikut campur karena ini urusan perempuan, tapi saat Eunha bilang bahwa dia sedang mengincar pria lain dia langsung bertindak. Jangan bilang gadis ini mencari orang lain, dia tak bisa menunggu lagi.

"N-ne." jawab Eunha.

"Ish, aku kalah lagi." gumam Mingyu yang tentunya hanya dia sendiri yang bisa mendengar suaranya.

"Yak! Makanya jangan jadi pengecut ,Gyu! Kalau suka langsung nyatakan saja, Eunha suka pada orang lain baru tau rasa!"

"Tutup mulut, Jung! Aish kau ini."

Tanpa mereka ketahui, para pria juga saling curhat mengenai para perempuan disana.
Mingyu mengatakan pada Jungkook bahwa kali ini perasaan nya benar-benar tulus pada Eunha bukan sekedar ingin bermain seperti dulu. Tentu Jungkook bangga pada sahabatnya itu, sudah waktunya mereka serius. Siapa tau mereka bisa menikah di usia muda kan? Ah Jungkook sepertinya memang ingin cepat menikahi Sinb.

Saat mereka berempat sudah gamblang mengakui perasaan mereka, hanya ada Wonwoo dan Yuju yang masih malu-malu. Sebenarnya Yuju tidak bisa menahan rasa suka nya pada pria berkacamata ini, tapi dia punya malu sebagai perempuan tentu harus menunggu bukannya menyatakan cinta duluan.

Sepertinya hanya aku yang suka padanya - Yuju

---

Ini adalah hari terakhir jadwal ujian kelas tiga tingkat akhir di SMA yang cukup ternama di Seoul ini. Saat ini masing-masing siswa dengan hati-hati menjawab soal yang diberikan. Dan disini Sinb dengan mudahnya dia menjawab soal karena memang otak gadis ini terbilang pintar, banyak tingkah yang dilakukan seluruh siswa di dalam rumah ujian kali ini. Ada yamg menggaruk tengkuk yang tak gatal, ada yamg terus menoleh ke kiri kanan, banyak lagi. Banyak dari mereka mungkin tak terlalu memikirkan ujian akhir ini, menjadi orang kaya bisa melakukan apapun yang mereka minta. Namun bagi Sinb, ujian akhir ini menentukan masa depannya. Dengan bermodal nilai yang memuaskan tentu bisa membuat Sinb mudah mencari universitas untuk tempatnya kuliah nanti. Dia harus berusaha semampunya, dia haris membanggakan ibunya dan dengan cara  ini dia bisa mewujudkan segalanya.