"Van." Kayra memanggil nama Vanya yang sedang melamun pagi ini di kelasnya.
"Vanya!" ucap Kaya lagi dengan nada tinggi yang membuat Vanya kaget dan langsung tersadar dari lamunannya.
"Apa sih kay? Ngagetin gue aja" Vanya melirik mata Kayra dengan tatapan yang sinis.
"Yee, lo pagi-pagi udah ngelamun aja? Ada apa sih?" tanya Kayra ingin tahu.
"Emm... Menurut lo Kak Nico orangnya kaya gimana sih?" tanya Vanya sedikit malu.
"Yaelah lo kenapa tiba-tiba nanya kaya gitu? Ciee suka ya? Menurut gue sih ganteng, baik, tinggi, jago main basket, ya gitu deh" ujar Kayra menceritakan Kak Nico sambil menghitung jarinya.
"Ih apasih, gue cuma nanya." Vanya mencubit tangan Kayra yang berada di samping tangannya.
"Oh ya kay, tadi gue liat di mading katanya bakal ada pemilihan pengurus OSIS. Lo mau nyalonin gak?" tanya Vanya.
"Ogah ah, males. Gue kan udah ikut Paskibra, kalo ikut OSIS juga nanti yang ada tambah capek." jawab Kayra.
"Oh, yaudah deh" ucap Vanya dengan wajah yang datar. Vanya berniat menyalonkan diri di pengurus OSIS, karena di sekolahnya dulu, ia pernah menjadi pengurus OSIS. Tapi mendengar Kayra tidak mau ikut, mood nya agak berkurang.
"Emangnya lo mau nyalonin?"
"Iya, tapi lo nya gak ikut, terus gue sama siapa? Gue kan gak kenal sama murid di sekolah ini"
Ujar Vanya menundukkan kepala dan memasag wajah memelasnya. Melihat itu, Kayra jadi merasa kasihan padanya."Yaudah gue ikut nyalonin jadi pengurus OSIS deh. Tapi kalo gak kepilih, jangan salahin gue ya." Kayra menepuk pundak temannya itu.
"Beneran? Yeayy..." Vanya langsung berdiri bersorak kegirangan. Sampai dia tidak sadar jika ia sedang menjadi pusat perhatian teman sekelasnya.
"Iya iya, biasa aja kali Van, lo diliatin tuh" ucap Kayra memutarkan bola matanya ke arah siswa yang ada di kelasnya.
"Ups.. Hehe" Sambil menutup telapak tangan ke mulutnya, dia malu karena menjadi pusat perhatian. Vanya pun duduk kembali ke kursinya.
"Yaudah kay, nanti istirahat kita ke sekre OSIS ya buat daftar" ajak Vanya.
"Iya.." jawab Kayra.
Bel istirahat.
"Kay, ayo buruan" Vanya menarik tangan Kayra yang tengah memasukkan buku ke dalam tas nya.
"Iya, bentar napa Van. Kenapa sih lo semangat gitu ikutan OSIS" Kayra pun berjalan keluar kelas untuk pergi ke sekre OSIS bersama Vanya disampingnya.
"Ya pengen aja" jawab Vanya.
Sesampainya di sekre OSIS. Disana terlihat beberapa senior OSIS kelas XII dan beberapa junior yang ingin mendaftar menjadi calon pengurus OSIS.
"Kak, saya mau daftar jadi pengurus OSIS boleh?" tanya Vanya pada Kak Daffa, ketua OSIS di SMA ini.
"Oh boleh dek, sebutkan nama dan kelasnya ya" balas Daffa
"Saya Zhavanya Lavina Olivia kelas XI IPA2 kak, temen saya juga mau daftar namanya Kayra Camelia Anastasya kelas XI IPA2 juga" jelas Vanya sambil melirik ke Kayra yang dari tadi hanya diam. Kak Daffa menuliskan nama mereka berdua di kertas yang ditaruh diatas papan miliknya.
"Oke, nanti pulang sekolah kumpul ya, ada pelatihan PBB" jelas Daffa.
"Iya kak, terima kasih. Kalau begitu, saya permisi dulu." ucap Vanya sambil menundukkan kepalanya.
Vanya dan Kayra kembali berjalan menuju kantin untuk makan. Mereka melihat Hana dan Elvira tengah makan di meja yanh kebetulan kursinya 4. Mereka pun langsung menghampiri Hana dan Elvira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang Rindu
Teen FictionZhavanya Lavina Olivia . Seorang perempuan yang sedang berjuang menghadapi rindunya pada Nico Pratama Ramadhan. Akankah dia berhasil melewati itu semua?