Jack janson

14 0 0
                                    

"Mama, kenapa aku harus nikah sama bocah sih ma? Nggak ada pilihan lain apa? Lagian aku nggak pernah lihat wajahnya ma" aku memohon kepada mama untuk membatalkan perjodohan dan pernikahanku dengan 'bocah' yang ku sebut tadi.

"Mama nggak mau tau, kamu harus nikah sama dia. Walaupun dia masih kecil tapi sifatnya sudah dewasa. Nggak kaya kamu yang umurnya 26 tetap saja seperti anak kecil"

"Tapi kan ma, masa iya aku nikah sama orang yang nggak aku cintai" aku terus mencoba untuk membujuk mama. Ku harap mama dapat mengerti aku.

"Sekarang mama tanya, emang ada cewek yang kamu cintai?" Pertanyaan itu mampu membuatku terdiam. Benar yang mama katakan, sampai sekarang belum ada wanita yang aku cintai.

"Baiklah, seperti ini saja. Mama beri kamu waktu satu hari untuk membawa wanita pilihan mu. Tapi, jika kamu belum membawa wanita pilihanmu ke rumah mama akan menjodohkan mu dengan wanita pilihan mama" Mama pergi meninggalkanku sendirian di ruang tamu.

***

"Maaf pak, saya ingin memberi tahu kalau nanti siang kita ada rapat. Dan semua klien berharap bapak hadir" Aku memijit keningku. Bukan karna rapat atau pekerjaan ku. Tapi, bagaimana caranya aku membawa seorang cewek ke hadapan mama? Jika aku meminta bantuan Clair (sekretaris) itu tidak mungkin. Karna dia sudah ada pendamping hidupnya.

"Sepertinya saya tidak dapat hadir, jadi saya serahkan semua kepadamu" Dengan cepat clair mengangguk dan pergi keluar.

Aku duduk sambil memutar kan kursi ku ke kanan dan ke kiri. Jam menunjukkan pukul 10.00 dan perutku sudah berbunyi. Jadi, aku putuskan untuk mencari makanan ke luar.




"Mas, pesan apa mas?" Seorang pelayan cafe datang menghampiriku dan memberikan menu kepadaku.

"Seperti biasa saja" Ya betul sekali, aku sangat sering kesini dan selalu memesan makanan yang sama. Sambil menunggu aku melihat kearah luar kaca. Mata ku tertuju pada seorang gadis yang memakai baju seragam SMA. Cantik. Hanya itu yang dapat ku deskripsikan darinya. Sepertinya dia juga ke cafe ini. Aku terus memperhatikannya sampai sampai pelayan tadi memberikan pesanan ku dan aku menoleh padanya.

"Terima kasih" Ucapku dengan tulus. Saat aku ingin melihat gadis itu lagi, dia sudah menghilang. Akhirnya aku memakan makanan ku.

"Permisi?" Saat aku sedang makan suara yang halus dan lembut masuk kedalam gendang telingaku. Jadi, aku menoleh ke arahnya. Tunggu, dia kan gadis yang aku perhatikan tadi. Jangan jangan dia nyadar kalau tadi aku memperhatikan dia. Mampus!.

"Mengapa anda tadi melihat saya seperti itu dari dalam? Bukannya saya ingin menuduh anda tapi, menurut saya anda memang memperhatikan saya karna hanya ada saya yang lewat disana. " Kan bener! Apa yang harus aku jawab?!

"Kenapa aku lihat kamu? Karna mata aku yang ingin melihatnya" Jawaban itu keluar tanpa izin. Dan aku merasa sangat bodoh!

"Jawaban anda sangat konyol tuan" Dia melihat ku dengan ekspresi datar.

"Kamu yakin mau tau jawaban yang sebenarnya?" Aku menopang daguku dan menatap matanya. Tujuan ku adalah untuk menggombali dirinya. Bermain sedikit tidak salah bukan?

"Silahkan" Balas nya masih dengan ekspresi datar.

"Karna Menurut aku kamu itu cantik" Aku memberikan senyumanku padanya.

"Saya tau itu" Dia duduk di depan aku dan memainkan hp nya. Disaat yang sama aku berfikir, bagaimana aku memintanya untuk menjadi pacar pura pura ku agar aku tidak jadi di jodohkan.

"Emm... Kamu mau bantuin aku gak?" Aku bertanya dengan hati hati.

"Apa?" Jawabnya tanpa melihat ke arahku.

"Jadi pacar pura pura aku. Soalnya aku dijodohkan dan aku tidak ingin" Dia melihat ku malas dan dia bangkit dari duduknya.

"Maaf saya tidak bisa. Karna, saya juga telah dijodohkan dengan orang lain, walaupun saya tidak tau orang yang dijodohkan dengan saya itu siapa tapi, saya mencoba menerima pilihan mama saya. Karna saya yakin mama pasti memilihkan yang terbaik buat saya" Aku berfikir, benar juga. Tapi, perkataan nya itu termasuk pemikiran dewasa atau putus asa? Ntah lah.

"Permisi saya pamit" Dia membungkukkan badannya.



"Ma? Aku pulang!" Aku menutup kembali pintu rumahku dan menyalim mama ku.

"Ma, aku udah pikir baik baik. Aku akan berusaha mencoba untuk menerima pilihan mama" Mama langsung memelukku dan berkata.

"Nanti malam kita kerumahnya nya" Mama menangkup kedua pipi ku dan mengacak rambut ku. Aku hanya dapat tersenyum kearah mama.

"Aku harap pilihan mama nggak buat aku kecewa" Aku mencium pipi mamaku dan langsung ke atas. Kamarku.

Aku membuka jas ku dan memasukkannya ke keranjang khusus pakaian kotor. Aku membuka lemariku dan mengambil kaos warna hitam dan memasangnya. Aku Merebahkan diriku di atas tempat tidur dan menarik selimut sampai keperut. Aku menatap langit langit kamar ku. Hanya dengan perkataan gadis tadi mampu membuat ku berfikir keras tentang perjodohan ini.

Malam hari sudah tiba dan sekarang aku sudah bersiap siap. Aku melihat pantulanku di kaca dan merapikan rambutku.

"Sayang, udah siap?" Mama memanggilku dari luar. Dengan cepat aku membuka pintu.

"Udah ganteng belum?" Mama memperbaiki dasi ku.

"Udah. Yuk berangkat, papa udah nunggu di bawah"

"Iya ma"

Sesampainya dirumah sang calon istri, aku menghembuskan nafasku kasar dan turun dari mobil. Aku melihat ke kiri dan Mama mengusap pungguku dan mengangguk. Aku melihat kekanan dan Papa juga mengusap punggung ku dan mengangguk. Aku menjulurkan tanganku dan memencet bel rumahnya sambil memegang bunga yang lumayan besar.

Tidak lama kemudian seorang wanita yang kira kira seumuran dengan mama membukakan pintu.

"Silahkan masuk" Ucapnya. Aku mengangguk kecil dan menyalim calon mertuaku nanti.

"Keyra! Calon suamimu sudah datang nak!" Teriak seorang pria yang kuyakini adalah papa nya. Tidak sampai lima menit seorang gadis turun dengan menggunakan gaun selutut berwarna pink dan rambut yang dibiarkan terurai. Mataku tak lepas menatapnya. Hingga suaranya menyadarkanku.

"Kamu masih sama saja melihat ku seperti itu" ucapnya ketika sudah sampai dihadapanku. Aku baru sadar ternyata dia adalah gadis yang ku lihat di cafe tadi.

"Kamu?" Aku langsung tersenyum.

...................................................................

Note : makasih buat para pembaca, vote, dan komentarnya. Saya harap kalian suka dengan cerita saya. :D


Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang