Keempat

113 45 39
                                    

• • • •

Kringggg...

Kringggg...

Kringggg...

Bel masuk pun tiba.

Irene benar-benar kesal mengingat kejadian tadi pagi, saat ia memberentikan Kakak kelasnya itu. Dan meminta tumpangan terhadapnya. Apa Aron, sama sekali tidak kasihan terhadapnya?

Untung saja, ada orang yang baik hati menawarkan tumpangan kepadanya. Laki-laki yang baik, tidak seperti Aron yang jahat.

Irene memang sudah di kelasnya sebelum bel masuk, ia sangat bersyukur karena tidak telat.

"Untung gua udah sampai di kelas Uhhhfff.." Ujar lega Irene sambil menaruh tasnya di atas meja.

"Cieee... Baru diputisin doi ya? Sampe sembab gitu mata lu hahaha." Ledek Supri sambil mendekat ke Irene.

"Sialan nih anak, kalau gua lagi gak cape gua sumpel tuh mulut si Supri." gerutu Irene malas.

"Diem aja si neng, bener kan abis diputusin? Lu kan anak baru di sini, masih banyak kok cowok yang mau sama lu Ren. Termaksud abang Supri hehe." Kata Supri percaya diri dan mencolek tangan Irene.

"Ogahhh!" Teriak Irene dikuping Supri.

"Tutup mulut lu, bau jengkok lu buhaha." Supri pun lari menjauh dari Irene.

Supri benar-benar membuat mood Irene semakin buruk, Sahabat Irene pun mendekat ke Irene dan menghiburnya. Rika menghibur Irene dengan tebak-tebakan yang receh dan garing. Namun membuat mereka bertiga tertawa, aneh memang.

Pak Anwar guru agama pun masuk, Irene dan teman-temannya pun duduk di bangku masing-masing dan mulai belajar.

Disisi lain Aron memikirkan Irene, ia menyesal meninggalkan Irene. Dan saat ia balik lagi ke tempat Irene berada, ternyata Irene sudah naik ke motor seseorang.

Flasback On

"Gua gak tega juga si, ninggalin dia. Tapi, kalau gua balik lagi tar dia geer lagi?" Ucap Aron dalam hati dan memberentikan motornya di pinggir jalan.

"Bodo lah, gua gak kenal dia juga. Dan gua masih punya dendam sama dia." Ucap Aron lagi dalam hatinya.

Aron pun melanjutkan jalannya, namun kemudian ia memutar balikan arah motornya menuju tempat Irene tadi. Ia pun mengendarai motornya dengan kecepatan penuh takut Irene sudah tidak ada di tempat.

Sampai di tempat Irene berada, Aron hanya diam di tempat. Semua sia-sia, nyata Irene sudah menaiki motor seseorang. Entah siapa laki-laki itu, Aron benar-benar bodoh. Mengapa ia balik lagi ke sini, ternyata Irene pergi bersama laki-laki itu.

"Sial, gue ngerasa dikendalikan sama hati gue sendiri. Bodoh!" Teriak Aron dalam hatinya.

Aron pun melanjutkan perjalanannya.

Flasback off

"Aronnn, kenapa kamu bengong?" Teriak Pak Badrul guru Fisika.

Love InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang