Keenam

121 30 27
                                    

• • • •

05.00 WIB.

Aron sudah bangun dari tidurnya. Lalu ia, melirik ke arah tiga sahabatnya itu dengan tatapan perihatin. Ia ingat kemarin malam Hafiz tidur di sampingnya, namun sekarang ia melihat Hafiz sudah di kasur samping bersama Abinaya dan Zaki. Mereka tidur saling berpelukan, Aron pun tersenyum lalu bangkit dari kasur dan pergi ke kamar mandi.

Semalam mereka berempat memutuskan menginap di rumah Hafiz, sebenarnya Hafiz yang memohon kepada sahabatnya itu. Karena Hafiz di rumah sendirian, Ia takut jika ada setan muncul di rumahnya dan menggodanya.

Selang beberapa menit, Aron pun ke luar dari kamar mandi. Ia sudah selesai mandi dan ia keluar kamar mandi hanya memakai handuk dipinggangnya. Aron keluar kamar mandi membawa gayung yang berisi air, ia berjalan mendekati ke tiga sahabatnya itu. Lalu menyiram ketiga sahabatnya tanpa aba-aba.

Byurrrr....

Zaki pun sepontan bangun dan loncat-loncat sambil berkata "Banjir woy, banjir!"

"Beb... Aku beneran nggak selingkuhhh!" Teriak Hafiz lalu bangun dari tidurnya.

"Anjerrr kaki gue!" Teriak Abinaya sambil meringis.

Zaki pun berhenti loncat dan baru menyadari kaki Abinaya keinjek olehnya. "Eh sorry Bi, gue nggak sengaja. Reflek hehehe."

"Aduh.. Gue mimpi disiram air comberan sama pacar gue. Gara-gara selingkuh. Untung cuma mimpi" Kata Hafiz lega.

"Tapi tunggu, kok baju gue basah ya?" Sambung Hafiz.

"Noh liat si Aron megang gayung, abis nyiram kita. Kampret emang!" Ujar Abinaya, kesal lalu bangkit dari kasur.

"Lah Ron, lu kira kita bunga? Main disiram-siram aja. Dingin bro." Ucap Hafiz dengan ekspresi kedinginan.

"Emang Aron doang, bangunin orang ekstrim." Zaki pun mendekat ke Aron dan mengambil gayung ditangan Aron.

"Nanggung gayung, kenapa bukan ember. Biar kita berenang dikasur hahaha." Sambung Zaki sambil membayakannya.

"Kalau nggak kayak gituh, lu pada nggak bangun." Aron pun mulai memakai bajunya.

"Boleh juga saran lu Zak." Ucap Aron santai.

Zaki pun mulai pergi memasuki kamar mandi di kamar Hafiz. Dan Abinaya juga pergi ke kamar mandi yang berada dekat dapur Hafiz. Di kamar Hafiz tinggal dirinya dan Aron. 

"Oemji... Kasur gue basah kuyup, bisa dicincang emak."  Kata Hafiz sedih lalu melirik Aron yang sudah rapih dengan pakaiannya.

"Jemurlah." Ucap Aron.

"Lama keringnya Ron."

"Kipasin."

"Lebih lama nyet!" Teriak Hafiz.

"Buang."

"Anjerr... Adek gue tidur dimana nanti?" Tanya Hafiz.

"Beli baru."

"Lu kira beli kasur, kayak beli cabe murah?" Kata Hafiz.

"Gue beliin."

"Oh my ghost, Okee. Tar gue buang nih kasur hahaha." Ucap Hafiz semangat.

Aron pun mulai mendekat ke Hafiz

"Stop... Jangan deket-deket Ron, kita di kamar berdua. Jangan apa-apain eneng!" Hafiz pun menutup badannya menggunakan bantal.

"nggak nafsu gue juga." Ujar Aron, jijik.

"Gue pamit, mau ganti baju. Salam ke yang lain." Aron pun mengambil kunci motornya lalu keluar kamar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang