"Bagai sang raja yang harus menunggu sang ratu untuk muncul di pertengahan malam disaat puncak bulan purnama. Sang raja mencintainya, tetapi mereka berdua berbeda dunia. Akan tetapi sang raja selalu menunggunya di tengah malam.." –Buku pinjamanku
Pagi ini yang cerah dan tidak mendung seperti biasanya. "Have a nice day!" yang tertulis di balon udara diatas awan itu. Wajah-wajah para siswa sd yang penuh harapan. Jalanan yang macet.
Sementara aku, yang bingung apa yang harus ku lakukan di pagi ini. Membuat teh? Kopi? Beres-beres rumah? Ah entahlah.
"Bulan purnama yang melayang di angkasa. Bintang-bintang yang bertebaran. Alam yang sunyi. Dunia yang damai. Kau yang berdiri dibawah bulan itu, di danau itu. Cahaya bulan yang terpancar dari bayangan matamu. Burung hantu yang terpana melihatmu. Wajahmu yang bersih. Kain putih yang membalut tubuhmu. Rambutmu yang panjang, terkulai dibelakangmu.
Wahai ratu yang agung. Dari mana kamu berasal? Mengapa kau datang ke dunia yang hina ini?
Raja yang rendah ini, menatapmu dari kejauhan tiap malam." – Terusan cerita dari buku pinjamanku.
Dan aku melanjutkan ceritanya untuk mengisi pagi yang kosong ini.
"Wahai raja yang agung. Tiap malam, kau terus menatapku. Wahai raja yang memimpin tanah ini. Akankah cahaya tuhan datang padamu?"
"Ratu yang agung. Apakah aku yang hina ini, layak berdansa denganmu? Jikalau aku mengotori kesucianmu, bukankah tuhan akan murka?"
"Raja kurcaci yang rendah ini, selalu menatapmu dari kejauhan. Wahai dewi bulan yang suci. Jikalau kamu tidak datang di esok hari atau lusa nanti, apakah yang harus ku tunggu?"
Aku iri. Iri pada mereka berdua; mereka yang bertemu di tengah malam. Dan aku juga iri; pada Dani yang sedang bersedih. Aku juga iri, pada diriku sendiri yang mampu menulis kata-kata ini.
Aku juga cemburu padamu Rena, karena dirimu dapat mencintai orang seperti Dani.
Sehingga hari ini aku tenggelam, sedalam-dalamnya. Apakah orang akan peduli?
Dan apakah rumah ini akan bersih jika aku diamkan begitu saja?
Aku sedang patah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Senja
RomanceAku, Dani dan Rena adalah tiga bersahabat. Kami hidup dengan tenteram, sampai malam itu tiba.