Minlincang

6 3 1
                                    

Raka berjalan santai dengan headset yang menyelimuti telinganya. Kedua tangan-nya ia simpan di kedua sisi saku celana levis-nya. Setiap libur sekolah, Raka selalu membiasakan diri untuk jalan pagi.

"Asalkan kau bahagia...,"

Raka mendengungkan lirik lagu yang kini ia dengarkan. Lagu 'Asalkan kau bahagia' adalah lagu kesukaannya. Karena itu lagu pertama yang membuatnya menangis karena mengingat-kan bahwa mantan pacarnya, Arin.

Biasanya, setelah hubungan asmara berakhir, ceweklah yang akan menangis tersedu. Tetapi Arin senang dan memiliki Pacar baru, sedangkan Raka menangis dibuatnya. Raka sudah mencintai Arin sejak kelas 8, mana mungkin ia melupakan Arin yang sudah ia cintai selama 2 tahun?

"Rak, tumben gak larpag?" Gino, teman dekat Raka bertanya padanya. Raka menoleh dan menggeleng setelah melepaskan headset-nya.

"Aku lagi gak mau lari," Gino mengganguk mengerti. Raka kembali memakai headset dikepala-nya.

"Makan Ice Cream,yuk! Katanya yang jual cantik," Gino menyenggol siku Raka.

"Dimana?" Raka menyangkut-pautkan headset dilehernya.

"Di deket toko bunga," jawab Gino mantap. Raka terkekeh geli mendengarnya.

"Yang jual Pak Reno kali! Udah tua kayak gitu, bukan cewek lagi! Ngaco lo!" Raka menggelengkan kepalanya diiringi tawanya. Gino tersenyum.

"Anaknya Pak Reno. Udah, mendingan lo ikut gue aja. Dijamin, lo bakal baper sama tukang Ice Cream-nya!" Gino dengan cepat dan paksa menarik lengan Raka yang 65% dipenuhi oleh ototnya.

Minlincang ® Nabilani

"Nah, coba lo pesenin gue es krim rasa cokelat dan vanila," Gino merogoh saku celananya dan mengambil beberapa lembar kertas uang. "Cepetan!" Gino mengulurkan uangnya pada Raka, dan Raka menerimanya.

Sebenarnya Raka tak tertarik untuk membelikan Es Krim untuk Gino. Tetapi karena rasa penasaran, mau tidak mau ia membelikannya.

"Es Krim rasa cokelat dan vanila satu dong," Raka mengeluarkan uang Gino di atas meja kasir. Kedua matanya melihat ke bawah. Sehingga tak dapat melihat sang kasir.

"Raka?"

Deg Jantung Raka rasanya ingin copot ketika melihat siapa sang kasir. Benar kata Gino, kasirnya seorang perempuan yang mampu membuatnya mempesona.

Kenangan yang sudah Raka kubur kini terbuka kembali. Ia tak percaya bisa bertemu dengan Arin. Arin yang sebelumnya ingin mengambil cup terdiam karena melihat Raka.

Bodoh! Harusnya gue bersikap seakan gue udah move on. Stay cool, Raka... Batin Raka. Raka berusaha mengatur detak jantungnya yang berdetak tidak stabil.

"Eh, Arin, udah berapa lama ya kita gak ketemu?" tanya Raka dengan tawa kecilnya.

"Sekitar satu bulan mungkin? Kita udah lama gak ketemu. Ngomong-ngomong, masih jomblo?" Raka menggaruk kepalanya sendiri setelah mendengar pertanyaan menohok dari Arin. Bagaimana ia bisa punya pacar jika ia sendiri masih mencintainya?

"Masih jomblo, kalau kamu?"

"Huft, aku udah putus sama Arya," Arin membalikkan badan-nya dan menyodorkan cup yang masih kosong ke dalam mesin Ice cream. Lalu memberikan-nya pada Raka.

"Makasih," Ucap Raka tersenyum semanis mungkin. Arin membalas senyumnya sehingga membuat Raka berbunga-bunga. Tanpa sadar, ia memasukkan sesendok Ice cream ke dalam mulutnya.

"Enak gak, Yang Ice cream nya?" tanya Arin. Raka menjawabnya dengan anggukan kecil.

"Tumben punya uang, kamukan orangnya pelit."

Raka baru tersadar bahwa Ice cream yang ia makan adalah Ice cream milik Gino. Raka menengok ke belakang untuk mencari keberadaan Gino yang tadi menunggunya. Tapi Raka tak menangkap sosok Gino dimana-mana.

Sesuatu mulai bergetar di saku jaket Raka. ia meraba sakunya dan menemukan handphone nya yang dihiasi dengan casing berwarna hitam polos. Raka membuka layar dan mengecek notifikasi. Rupanya sebuah pesan Line dari Gino.

Ginorangila: Good luck, sob! Gue dukung lo buat balikan lagi sama Arin. Gue tahu lo nangis di kamar gara-gara Arin putusin lo waktu itu. Gua kasihan sama lo. End up, gue nyusun rencana biar elo sama Arin balikan lagi. Jangan disia-siakan! Kesempatan gak datang dua kali! Btw, Ice cream gue buat lo aja.

Raka tersenyum setelah membaca pesan Line dari Gino. Tidak salah ia menjadikan Gino sebagai sahabatnya. Gino mengerti betul apa yang ia rasakan. Dan mulai sekarang, Raka akan terus membeli Ice cream di tempat Arin sambil berbincang dengan-nya atau lebih tepatnya...

PDKT

Minlincang ® Nabilani [Completed]

MinlincangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang