1

110K 3.6K 664
                                    

Airin gadis cantik yang tengah terlelap dalam tidurnya itu menggeliat tak nyaman. Perlahan, ia berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat. Entah kenapa, tubuhnya serasa sangat lemas untuk digerakan. Ia mengganti posisinya dan entah kenapa tubuh Airin serasa hangat dan nyaman.

Airin merasakan tubuhnya tengah di timpa sesuatu yang berat, dengan lenguhan dan perlahan gadis berparas cantik itu menggerakkan badannya tak nyaman hingga sebuah suara seorang pria yang terdengan maskulin pun terdengar.

"Diamlah... "

"Eh?!" pekik Airin yang terkejut mendengar suara asing yang terdengar begitu dekat dengannya.

Airin terkejut bukan main saat ia membuka matanya, ia mendapati sosok pria tampan bertubuh tegap dengan bersurai dark brown yang terlihat begitu lembut tengah menatapnya dengan mata yang terlihat sangat sayu.

"Diamlah... aku masih lelah" ujar pria yang tidak diketahui namanya itu.

Airin dibuat tak berkedip oleh pria dihadapannya ini. Sungguh, Airin bingung kenapa ia bisa terbangun entah dimana dan bahkan bisa-bisanya ia tidur bersama pria asing yang bahkan belum pernah ia temui sebelumnya.

"Aaaarrgh~ tu-tunggu! " ujar Airin.

Airin sentak mendorong dada bidang pria dihadapannya, mencoba membuat jarak antara tubuhnya dengan pria yang tengah berbaring di sebelahnya dan jangan lupakan lengan kekar yang masih dengan lembut menyetuh pinggang ramping Airin. Sungguh, posisi mereka sangat dekat hingga Airin bisa merasakan hembusan lembut napas pria asing itu yang menerapa wajah manisnya.

"Hmm... ada apa denganmu?" Ucap pria asing itu dengan suara barithone yang terdengar sangat menggoda.

"Kau..."

"Kenapa kau terlihat aneh, hum? wajar saja aku mencium istriku, kan?" Ucap pria tampan tersebut dengan lembut sambil mengelus kecil pipi tembam Airin dengan jemarinya.

Airin menatap bingung pria di hadapannya. Detik kemudian, ia membolakan matanya dengan sempurna kala Airin dapat memproses setiap kata yang keluar dari kedua belah bibir pria tampan dihadapannya ini.

"hei... jangan menatapku dengan tatapan seperti itu" ujar pria itu dengan senyum miring menghiasi wajah tampannya. Kemudian dengan jarinya, ia mencubit pipi tembam Airin yang membuat gadis cantik itu mengedipkan matanya beberapa kali.

Airin memegangi pipinya yang baru saja di cubit, ia membelakkan matanya. Keringat mulai membanjiri kening Airin, wajahnya mulai memucat. Ia pun mendongak dan menatap wajah tampan pria dihadapanya dengan tatapan horor.

"i... Ini... Ini bu-bukan mimpi!" ucap Airin dengan tergegap akibat rasa gugup yang ia rasakan.

"AAAAAARRRGGHH!!"

Airin meledakan teriakannya seraya beranjak dari tempat tidur kemudian berlari ke luar pintu tanpa memperdulikan pria asing yang terkejut mendengar jeritan Airin yang begitu kuat.

BLAM! Dugh!

Saat Airin menutup pintu sebuah kamar yang terdapat pria asing yang tadi tidur dengannya itu. Ia harus disambut benturan yang cukup membuat hidung mancungnya terasa nyeri.

"Aa-aah... Sakit..." lirih Airin sambil mengelus hindung mancungnya yang terasa nyeri.

"Kau tak apa?"

Airin mendongak kala ia mendengar suara husky yang ia dengar. Pria itu terlihat menghembuskan napasnya dengan kasar dan tampak menggelengkan kecil kepalanya. Dengan tangan besarnya, ia mengelus puncak kepala Airin dengan lembut dan merapikan surai Airin yang terlihat berantakan.

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang