6

24.6K 1.7K 118
                                    

"Airin"

"Hei! Sanada Airinia!"

"Hm?!"

Airin memekik kala Alex mengguncang bahunya, ia segera memandang Alex dengan raut wajah aneh.

"Kenapa? kau lihat apa?" tanya Alex

Alex menoleh ke belakangnya mencoba mencari objek yang mencuri perhatian Airin. Namun apa daya, di belakangnya hanya terdapat sekerumunan orang berlalu-lalang di jalan.

"Ryuya"

Airin menunjuk ke belakang Alex, tepatnya pada sosok Ryuya yang tengah berbicara dengan seseorang bertubuh tegap dan besar.

"Hah?! Ryu?!" pekik Alex. Ia segera kembali menoleh ke belakang dan mencari sosok sahabatnya itu.

"Dimana? mana? dimana???"

"ishh~ itu "

Airin yang kesalpun segera menunjuk seorang pemuda yang ia yakini adalah Ryuya. Alex mensipitkan matanya berusaha mencoba memfokuskan pandanganya.

"Aah... benar, dia dengan siapa?" gumam Alex

"Kau gimana sih? seharusnya itu pertanyaanku kan?!"

Tanpa sadar Airin menaikan suaranya hingga membuat Alex menoleh dengan raut wajah aneh.

"Kenapa? kenapa kau jadi marah begitu?" tanya Alex yang heran akan perubahan sikap Airin.

Airin yang sadar pun langsung menundukan kepalanya. Ia sadar, seharusnya ia tidak menaikan suaranya seperti tadi pada Alex.

"Alex, maafkan aku" lirih Airin yang merasa bersalah.

"eum... tidak apa-apa"

Alex meraup ice cream di tangannya dengan lahap. Lain dengan Airin yang masih sibuk memandangi Ryuya. Hingga matanya kembali membelak kala pria yang tengah berbicara dengan Ryuya menikan wajahnya. Hingga wajahnya terlihat dengan jelas.

"dia--"

Dia pimpinan dari orang-orang yang menculikku waktu itu!- Batin Airin

Airin mengingatnya. Sebelum ia di kurung di bangunan kosong waktu itu, ada satu orang yang pergi terlebih dulu sebelum Ryuya datang dan orang yang dihajar Ryuya waktu itu memanggilnya Boss.

kenapa? Kenapa Ryuya berbicara dengannya?! Apa Ryuya punya hubungan denganya?- Batin Airin

Airin refleks menjatukan ice cream di tangannya, keringat mulai membasahi pelipisnya, napasnya terasa sesak serta tubuhnya yang terasa mulai melemas.

"Airin!"

Alex segera merengkuh tubuh Airin yang hampir saja terjatuh, wajah gadis cantik itu mulai memucat dengan keringat membasahi pelipisnya.

"Kau kenapa??" tanya Alex

"Alex... "

Alex yang panik segera menggendong tubuh Airin dan membawanya menuju mobil dengan Airin yang mulai kehilangan kesadarannya.





Selang beberapa waktu, Airin membuka matanya perlahan, hal pertama yang berada di depannya adalah wajah tampan seorang pria yang tengah tersenyum padanya.

"Kau sudah bangun?"

"Jin"

Airin mencoba untuk duduk di bantu oleh Jin, ia terduduk bersandar pada frame ranjang. Tubuh Airin terasa lemas dan kepalanya terasa pening.

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang