3. versus

4.8K 185 4
                                        

.
.
.

AUTOR P. O. V

Tak terasa sudah seminggu Arlin dan Dirgan berpacaran, Arlin selalu di antar jemput oleh Dirgan ,begitupun dengan pagi hari yang cerah ini, Arlin masih bingung terhadap perasaan dia ke Dirgan apakah dia sudah menyukainya atau tidak sama sekali,
.
.
.
Dirgan memasang helm kekepala Arlin dan mereka segera berangkat kesekolah.
"Sesampainya disekolah"

Dirgan mengantarkan Arlin sampai keklsnya ,diperjalanan menuju kelas semua fans Dirgan menatap Arlin dengan tatapan Psikopat. Arlin mengerti dengan suasana yang mengerikan baginya.

"Aku kekls ya sayang, nanti istirahat aku kesini lagi" Dirgan sambil mencubit pipi Arlin.

"eng,,, enggak usah ka, nanti aku keperpus mau minjam buku."

"yauda aku temanin "tanpa menunggu jawaban Arlin, Dirgan meninggalkan Arlin.
.
.
.
Skip..
"Bel istirahat berbunyi"

Arlin tidak menunggu Dirgan, Arlin pergi keperpus bersama mila dan Syifa teman sejolinya.

"Woy ada yang berantam!! "
Teriakan salah satu siswa sambil lari menuju tempat perkelahian tepatnya di gudang sekolah.
Arlin, mila, dan Syifa yang mendengar teriakan dari salah satu siswa, mati penasaran siapa yang berkelahi terpaksa mereka mengurungkan niat untuk keperpus, merekapun berlari menuju gudang tempat perkelahian.
Tidak ada siswa yang melerai perkelahian antara dua cowok tinggi, dimana salah satunya Dikenal oleh Arlin, Mila, dan Syifa
.
.
.
Mata Arlin menangkap gradiasi wajah cowok yang sedang berkelahi itu yang tak lain adalah kekasihnya, Arlin sangat mengkhawatirkan Dirgan tetapi ia tidak memiliki keberanian untuk melerai perkelahian yang sedang terjadi. Sampai Baim "ketua osis" yang melerai pertempuran yang terjadi.

"Hentikan, apa-apaan coba kalian berkelahi dikawasan sekolah, ini sekolah untuk belajar bukan ring tinju, ck lo lagi rupanya yang cari masalah, tobat lo uda kls 3 tapi gak punya otak gak malu lo dilihatin adik-adik kls ,kasih contoh yang baik kemereka" cengkram Baim ke Dirgan

Dirgan yang telah emosi dari tadi makin menjadi-jadi setelah kata-kata pedas yang diucapkan Baim.

Bhuk!  Bhuk!  Bhuk!
Pukulan dari Dirgan yang melesat tepat dipelipis kiri mata Baim. Baim hanya meringis kesakitan
"Bruk" Baim mendorong tubuh Dirgan lalu memukul Dirgan dengan kayu yang ada disampingnya.
.
.
.
.

ARLIN P. O. V

Gue gak tau harus berbuat apa, pikiran gue kacau, gue benar-benar khawatir dengan keadaan kak Dirgan, entahlah apakah gue sudah mencintainya, tapi gue benar-benar takut kak Dirgan kenapa-napa.
Pada saat gue melihat kak Baim ingin memukul kak Dirgan tiba-tiba kaki gue ngelangkah tampa perintah dari otak gue, gue menerobos orang yang lagi menonton perkelahian itu, gue langsung memeluk kak Dirgan  sampai punggung gue ngerasa seperti ada pukulan yang sangat kuat, pandangan gue seketika hitam dan gue mendengarkan samar-samar teriakan Mila dan Syifa memanggil nama gue sampai gue tidak mengingat apa apa lagi

AUTOR P. O. V

Arlin tidak menyadarkan diri, Dirgan panik dirgan langsung menggendong Arlin dengan gaya bridge stile menuju UKS.
Dirgan meletakan Arlin dikasur UKS . Diikuti dengan Mila dan Syifa yang sangat khawatir bahkan Syifa telah meneteskan air mata
"mana ini petugas UKS" Dirgan benar-benar panik,
Buk Tumpak selaku guru BK datang ke UKS
"kenapa ini bisa terjadi, segera hubungi rumah sakit ,cepat"bentak buk Tumpak ke Dirgan .
Lalu Dirgan menelpon Rumah sakit.

20 menit berlalu
*Liu liu liu*

Suara serinai ambulan , Arlin langsung digendong dirgan kuluar sekolah menuju parkiran.
Arlin telah masuk kedalam mobil ambulan bersama Mila dan Syifa. Dirgan hendak masuk ke mobil ambulan tapi....

*liuu liuu liuu*
Itu bukan suara serinai ambulan melainkan mobil polisi!! Yang telah ditelpon Baim.

"Dirgan ikut bapak polisi ini" buk Tumpak menyuruh Dirgan, sebelumnya buk Tumpak telah menjelaskan yang telah terjadi.

"Tapi buk, Arlin saya harus ikut dengannya buk"

"Maaf Saudara dirgan harus menjelaskan dikantor polisi" pak polisi menarik dirgan memasuki mobil polis. Dirgan tidak bisa membrontak lagi dia pasrah.
.
.
.
.
Skip

Arlin telah sadar dari pingsannya, tapi dia masih merasakan pening dikepelanya

"ahhk"ringis Arlin
Mila langsung bangkit dari duduknya.

"Arlin, lo uda sadar ,uda tidur aja kepala lo masih sakit."

"Arlin hiks hiks hiks"  isak tangis Syifa.

"gue gak papa kali uda diam fa."
Syifa memeluk Arlin.

"gue haus tolong ambilin minum mil."

"oke,pelan-pelan Rlin."

ARLIN P.O.V

Gue akhirnya sadar dari pingsan gue, ternyata selama gue pingsan gue ditemanin sama dua sahabat gue, benar-benar gue sangat terharu. Mata gue melihat kesekeliling ruangan rawat gue dan tidak mendapati Dirgan, ahk apa-apaan gue kenapa gue mengharapkan dia ada disini, lagi-lagi pikiran bodoh muncul dikepala gue.

"Rlin kak Dirgan dibawa kekantor polisi"
"Milaa kok dikasih tau"

"kenapa kak Dirgan dibawa kekantor polis kenapa mil" gue merasa takut akan hal buruk yang terjadi ke kak Dirgan
"tenang Rlin"

"Polisi ditelpon sama kak Baim"

"Tapi kok bisa mil, fa . Kak dirgan kan gak salah apa-apa"

"gue juga gak tau Rlin, tenanglah istrihat dulu "

Sekarang pikiran gue uda kemana-mana , Sepertinya gue sudah jatuh cinta ke kak Dirgan, murahan banget gue itulah yang sekarang ada dibatin gue.

AUTOR P. O. V

Dilain tempat tepatnya dikantor polisi

"pak tapi bukan saya yang ngelakuin pak, kalau bapak tidak percaya bapak bisa tanya keorang yang melihat kejadian tadi."

"kamu yang memulai deluan perkelahian itu, sudah-sudah lebih baik kamu hubungi orangtua dan suruh datang kesini."

"Ck lebih baik gue ditahan aja daripada harus menghubungi mereka"
Seperti itulah percakapan antara Dirgan dengan pak polisi yang berbad nama Aan setiawan.
Dirganpun dimasukkan kedalam jeruji besi karena dia tidak ingin menghubungi orang tuanya.
.
.
.

Info
"Orangtua dirgan telah bercerai karena kesibukan masing-masing yang sangat padat, papanya menikah lagi sedangkan mama Dirgan tidak ,sampai beberapa bulan setelah perpisahan orangtua Dirgan ,adik dirgan yaitu Divya masuk rumah sakit karena kanker darah, dan masih dirawat sampai sekarang."

Walaupun Dirgan mendekap didalam sel tahanan pikirannya masih mengkhawatirkan keadaan Arlin.
"Bagaimana keadaan Arlin sekarang,akkhh"Teriak dirgan dalam sel.

*bersambung*

Gimana ceritanya
Bosan, seru,kurang panjang atau apa?
Plisss vote dan komenya
Tinggalkan jejak
Anyeong  🙌
😊😊😊😊

My Possessive Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang