それは痛い。

1.7K 355 81
                                    











"You're all I was asking for. What my empty soul wanted to feel. You are what I always wanted. What in dreams I looked for, and I found you.

You have lighten up every part of my soul, each epace of my being. I have no heart or eyes for anyone. It is only for you."














🏠













"Maaf," katanya pelan, ngebisik. Aku ngangkat wajahku, kemudian natap dia sendu. Dia natap lurus ke manik mataku, dan tangannya bergerak ngehapus air mataku yang lagi-lagi lolos mengalir dari mataku.





"Aku mau tidur," katanya, terus kembali menciptakan jarak antara kita berdua. Dia mundur selangkah, lalu perlahan ninggalin aku sendiri.





Aku ngehela napas pelan, kemudian berjalan kembali ke kamarku, dan mencoba untuk tidurㅡ walaupun rasanya nutup mata aja aku gak bisa.





Malam ini, ribuan pertanyaan memaksakan diri untuk masuk kedalam otakku, dan mereka bermain-main didalamㅡ yang anehnya malah nyiptain sensasi aneh didadaku. Rasanya sesak, dan ngebuat aku ingin selalu menangis.





Dan perlahan, aku mulai ngerasa ngantuk dan ketiduran.














🏠













Aku kebangun. Kali ini, aku kebangun gitu aja. Aku noleh ke sekelilingku, dan gak ada kak Danik yang nyoba buat bangunin aku tiap pagi seperti yang selalu dia lakukan.





Aku bangun, lalu kemudian melangkah keluar dari kamarku. Aku berjalan ke arah kamar kak Jonghyun, dan kamarnya udah rapi.





Artinya, kak Danik udah pergiㅡ entah dia kuliah atau apa, aku gak tau. Aku ngambil hapeku, terus ngebuka line. Notif ngebanjirin hape-ku, sampai aku nemu chat kak Danik baru aja pagi ini.










Kak Danik. ♡

Jangan cari aku

aku jalan sama teman-
temanku

aku pulang sore nanti

You.

Hati-hati kak
read.






















Oh iya. Ini hari minggu, dan waktunya untuk beresin rumah. Paling tidak, aku punya kegiatan yang bisa bantu aku untuk ngelupain masalahku sejenak.





Ayo singsingkan lengan baju, dan ayo nyuci pakaian.














🏠














Setelah sekitar dua puluh menitan nyuci baju, sekarang aku ngejemur pakaian. Padahal nih ya, matahari terik banget, kesel.



"Heh," seseorang negur aku. Aku jinjit, biar bisa ngintip siapa yang ngomong. Soalnya ketutup sama pakaian yang aku jemur.





"Sendiri aja, biasanya berdua?" Tegurnya. Dia kak Sungwoon, tetanggaku.



"kak Jonghyun kkn," jawabku. Dia nyenderin wajahnya di pagar yang ngebatasin rumahku dengan rumahnya, terus dia ngangguk,





Dia Adalah Danielku Tahun 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang