より良い。

2.1K 515 40
                                    












"Biar semua orang meninggalkanku, gapapa. Asal kamu tetap disini, disampingku, aku akan selalu ngerasa aman." ㅡ Daniel; dia Adalah Danielku Tahun 2017.












🏠













"Abel," aku menggeliat pelan.





"Abel, bangun," aku ngerasain seseorang ngusap-ngusap puncak kepalaku sambil nyoba untuk bangunin aku.



Aku ngedip-ngedipin mataku, dan langsung nemu wajah kak Danik yang lagi tiduran, dengan aku yang ngegenggam sebelah tangannya erat.



Saat sadar, aku reflek narik tanganku yang mulanya ngegenggam tangan kak Danik, sekarang jadi lepas.





Kak Danik senyum. Dia masih pucat, dan aku masih ngantuk. Ini jam berapa sih?



Masih jam tiga malem.



"Abel, jangan tinggalin aku ya," kata kak Danik tiba-tiba, dan aku mengangguk.



Gak mungkin kan aku ninggalin dia disaat dia lagi sakit gini? Semalam aku sempat dapat telepon. Mungkin kak Jonghyun gak pulang malam ini, karena beberapa urusan kampusnyaㅡ menyisakan aku berdua bersama dengan kak Danik dirumah.





"Bukan sekarang aja," katanya sambil tetap natap aku.



"Biarin deh, semua orang dibumi ninggalin aku. Asal kamu ada," kata kak Danik tanpa ngalihin pandangannya dari aku. Suaranya serak.



"Asal kamu ada, aku ngerasa aman," lanjutnya lagi sambil natap aku dalam. Aku diam, dan cuma bisa natap dia balik tanpa ngelakuin apa-apa.



"Akuㅡ iya kak," aku ngejawab, sampai ngerasain tangan kak Danik kembali ngusap rambutku pelan. Aku diam, dan nyenderin kepalaku dipinggiran tempat tidur, balik natap kak Danik.



"Kakak mau apaan? Minum? Aku ambilin," kataku, menawarkan. Kak Danik ngegeleng pelan, sebelum angkat bicara,



"Aku dingin." Katanya, dan aku diam. Ini ngode minta di peluk bukan sih.



"Mau nambah selimut?" Tanyaku, terus ngeliat kak Danik yang lagi ngebungkus diri pake selimut.



"Mau baju aja, aku gak pake baju nih," katanya sambil senyum malu-malu. dan aku baru ingat kalau dia gak pake baju. Duh.

Dia Adalah Danielku Tahun 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang