DUA

12.4K 1.2K 46
                                    

Masa pengenalan kampus selesai, ada libur tiga hari sebelum perkuliahan sebenarnya berjalan. Sejauh ini, menjadi mahasiswa itu menyenangkan. Asik, kenal banyak orang, gak cuma sebatas orang yang ada di lingkunganku, tapi lebih luas dari itu.

"Kamu bener Kak gak mau bawa mobil Papa yang jeep?" Tanya Papa.

"Mana bisa bawanya."

"Mangkanye belajar bawa mobil yang bener, jangan cuma matic!"

"Mangkanye, ngajarinnya jangan males Pak Boss!" Sahutku.

"Kamu mah gitu terus, balikin omongan Papa, sebel deh!"

"Pa, jalan-jalan yuk?"

"Om-om lagi gak punya duit ah, jalan-jalan aja sana sendiri." Ujar Papa.

"Ihh gitu banget! Yuk Pa, ke dufan Pa, mumpung masih pagi! Bete yaa Mama fashion show aja ke Jepang."

"Nyusul aja apa kita ke Jepang!"

"Katanya Om-om lagi gak punya duit?"

"Ya buat nyamperin kekasih hati mah pasti ada dong!"

"Hih! Mending ke dufan aja Pa, yuk? Duaan!" Ajakku.

"Mangkanya Kak, cari pacar. Masa ke dufan sama Papa? Orang mah sama pacar!"

"Cak yah! Estu cari pacar nanti!" Kataku. Papa langsung memelukku, mengusap-usapkan hidungnya di bahuku.

"Kamu gak boleh pacaran. Titik!"

"Jomblo dong seumur hidup?"

"Amit-amit coy!" Seru Papa.

"Pa ihh! Yuk ke dufan!"

"Siangan dikit aja Kak kesananya, Papa mau naik bianglala sore-sore."

"Lebay!" Seruku.

"Biar romantis Nak, kamu mah romantis-romantisannya sama Om kece ini aja, jangan sama begajulan di luar sana, okeh?"

"Oke Om!" Kataku.

"Bapak lo nyong! Bukan Om!" Serunya menyentil hidungku.

Aku mengusap-usap hidungku, harusnya bisa nih aku laporin ke KPAI, kan aku masih di bawah umur, terus aku lapor polisi deh, kasus KDRT. Huh!

"Sayangku! Anakku satu-satunya, penerus darahku!! Papa laper sayaang!" Papa mulai sok manja.

"Mau makan apa? Gojekin ajaaa!"

"Masak kek! Apa kek gitu ih!"

"Mau apa sih Papaku sayang??" Tanyaku.

"Bentar Papa browsing dulu." Papa mengeluarkan ponselnya lalu mencari-cari makanan yang menarik hatinya.

"Kak kita ke sini aja yuk?" Papa menunjukan aku rekomendasi tempat dari instagram.

"Jadi gak mau dimasakin aku nih?" Tanyaku.

"Sok iye! Kaya bakal enak aja!"

"Gak usah nyuruh mangkanya!"

"Mangkanya ini ngajak beli!" Sahut Papa.

"Capek Obos ngomong sama Biksu Tong!" Keluhku.

"Ganti baju gih!"

"Papa gak mandi?" Tanyaku.

"Papa mah gak mandi juga ganteng Kak! Yuk ah! Papa laper!" Serunya, Papa langsung masuk ke kamarnya. Papa tuh emang bener aneh, hobinya iya cuci mobil, tapi cuci badan sendiri a.k.a mandi, males banget.

Lagi-lagi, aku cuma bisa geleng-geleng kepala, lalu masuk ke kamarku untuk berganti baju. Menggunakan celana jeans pendek dan kaus, tak lupa semprot parfume, aku langsung keluar, kaget juga ngeliat Papa udah ganti dan dandanannya itu lohhhh... bikin sirik anak muda! Susah emang punya Papa yang usahanya jualan baju ABG jaman now.

RUSH-UH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang