Khawatir

12.6K 194 4
                                    

William pov

Drtttt. ..drttt....

"cih siapa yang menganggu ku"ucapku

"ha..halo tuan"ucapnya

"ada apa kau menganggu ku hah"ucapku kesal

"tuan nona sakit tuan apa aku harus panggil dokterr tuan"ucapnya lagi

tidak perlu untuk apa" ucapku

Tiba-tiba suara wanita itu terdengar

"aaaaaaaaaaaaa.... Sakit aaaaaaa"teriaknya

"tunggu aku akan pulang sebentar lagi jaga dia"ucapku

Aku binggung mengapa aku harus khawatir, semenjak melihat matanya pikiranku jadi kalut dan bimbang.

10 menit akhirnya aku sampai di mansionku.

"dimana gadis bodoh itu hah" tanyaku ke pengawal yang ada ditangga

"nona diatas tuan masih ditempat kemarin"

Akupun langsung melangkahkan kaki ku ke atas untuk melihat apa yang terjadi.

Saat aku sampai diatas, aku benar-benar menyesal kenapa aku harus memborgornya jelas-jelas dia tidak akan lari. Kulihat mukanya yang mulai pucat pasi dan keringat dikeningnya mulai membasahi bajunya dan aku sempat bertanya-tanya apa benar sesakit itu sampai dia seperti ini .

"bodoh bagaimana bisa kalian tetap diam panggil dokter andin sekarang juga"bentakku ke mereka yang ada di depan pintu kamarnya.

Akupun langsung melepas borgol ditangannya, dan membopongnya ala bridal style untuk menuju ke kamarku.

Setelah sampai ku taru dia di kamarku yang memiliki ukuran ranjang king size.

Beberapa menit kemudian datang dokter yang telah kuminta.

"siang tuan ada yang perlu saya bantu"ucapnya

"periksa wanita itu segera"ucapku

Dokterpun langsung memeriksanya, aku binggung mengapa aku begitu cemas dengan wanita sialan itu.

"tuan nona tidak apa-apa, dia hanya kurang makan dalam jangka yang seperti nya sudah lama, kalau dilihat dari gejalanya dia sering telat makan dan kurang banyak protein didalam badannya tuan"ucap dokter itu

"bagaimana bisa dia kurang makan, lalu apa kau lihat bercak biru di tangannya itu, bisa kau beritahu bagaimana dia mendapatkan bekas itu"tanyaku

"aku sudah melihatnya tuan , itu seperti bekas pukulan benda tumpul yang sangat keras sehingga menyebabkan pergeseran pada tulangnya sedikit"ucapnya lagi, tapi tuan sebaiknya dia harus menjaga pola makannya tuan dari sekarang krn dilihat bagaimana kondisinya skrg itu akan membahayakan lambung nya tuan jadi jangan sampai dia telat makan lagi tuan"

"baiklah kau boleh pergi, dino antarkan dokter ini"ucapku

Akupun masuk untuk melihat bagaimana keadaannya. Aku membelai wajahnya yang cantik meskipun banyak bercak ungu di wajah dan badannya. Entah mengapa rasanya aku salah bila dia yang telah membunuhnya.

slave her twinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang