√49

583 105 1
                                    

pasukan embun melekat pada kaca jendela bagian luar. menarik orang untuk menjauh karena tahu bahwa ia ditempeli hawa dingin. penghangat ruangan menyala di sudut kamar ini. membiarkan ruangan ini terisolasi dari yang namanya hawa dingin.

suara isak tangis terdengar, begitu memilukan, menggambarkan perasaan yang tidak jauh dari kecewa, sedih, dan sahabatnya yang lain. terdapat banyak gumpalan tisu yang tergeletak manis di lantai, berbentuk gumpalan tidak teratur dan juga basah. lagi, lagi, dan lagi jumlahnya terus bertambah hingga sudah seperti menghiasi lantai berkarpet bulu itu.

hujan di luar sudah seperti menemani, memperlengkap suasana yang ada. Iiak tangis, dingin dan hangat, keheningan, dan hujan turun di luar sana. sungguh momen dan keadaan yang sangat pas! tidak perlu ada tambahan lain.

"noon sudahlah. itu hanya cerita novel."

lalu, kim taehyung datang menjadi seorang perusak atau malahan penyelamat? penyelamat untuk kekasihnya agar terlepas dari dunia novel dan mau kembali menghadapi dunia nyata yang tak jarang lebih kejam dari novel-novel di toko buku atau internet.

"hikss ... aku belum bisa terima hiks ... lihat! bahkan epiloguenya pun tragis begini! bagaimana bisa penulisnya sekejam ini?!" segala kekesalan, kekecewaan, dan 'keke' yang lain akhirnya jungkook curah limpahkan.

tak usah jauh-jauh di mana tempatnya jika bukan sang kekasih yang sedang berbaring smbil memperatikannya yang membaca novel dengan posisi duduk. taehyung menggeleng pelan, tak paham lagi dengan kebiasaan jungkook yang seperti ini.

padahal sudah dari awal ia peringatkan untuk tidak membeli novel dengan tema berat dan tragis. apalagi kalau bukan untuk menghindari akhir yang tragis juga, penulis zaman sekarang cukup kejam pikirnya, dan perasaan kekasihnya itu terlalu mudah tersentuh dan terbawa cerita yang dibaca.

"hweee! kenapa aku membaca cerita seperti ini hikss ...." tangis jungkook belum kunjung reda juga.

tisu yang kesekian ia ambil lagi, guna menghapus lelehan dari kedua matanya kemudian akan ia remas-remas dan terlempar ke lantai bertemu temannya yang lain. taehyung mendengus, pasti ia yang akan disuruh membereskan nanti.

"hikss ... aku menyesal membacanya!"

mendadak tubuh taehyung sedikit tertekan ke kasur. begitu jungkook memeluknya, menangis di atas dadanya tak peduli dengan novel barusan yang teronggok di lantai dengan posisi terbuka namun terbalik.

"sudah noona. itu hanya cerita, dan hidupmu jauh lebih baik dari ceria itu," ujar taehyung sekenanya sembari mengusap lembut kepala gadisnya.

hujan masih terus turun, taehyung hanya berharap akan ada pelangi nanti. setidaknya itu bisa menghibur kekasihnya yang habis menangis terlena dengan satu cerita tragis.

"a-aku tidak mau punya kehidupan seperti itu!"

"iya tenang, noon. kau akan bahagia bersamaku, sampai kita melihat anak-anak kita besar dan sukses nanti."

"kau gombal!"

setidaknya hanya itu yang bisa taehyung lakukan untuk menghibur kekasihnya.

[***]


Es Geht Um Uns [TAEKOOK/GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang