jungkook memasuki rumahnya yang dalam keadaan sepi. menaiki tangga untuk menuju kamarnya. membuka pintu berwarna merah muda yang tampak cerah. pemandangan yang ia dapati adalah seeorang yang berbaring terlungkup di atas ranjangnya dengan yooa kucing peliharannya di atas kepala orang itu.
pemandangan yang manis, jungkook tertawa melihatnya. yooa melihat ke arahnya tapi kucing anggora berbulu putih bersih itu tetap pada posisinya, bertengger pada kepala berambut hitam yang tampak keberatan karena beban tubuhnya.
"yooa! turun, kasihan taehyung," pintanya pada kucingnya yang malah diam sambil menggerakkan ekor panjangnya dengan cantik.
kucing itu memang berjenis kelamin betina. sejak sma sudah menjadi teman jungkook di kala stres atau bahagia. jungkook akhirnya menghampiri ranjangnya, hendak menggendong kucingnya yang menolak enggan turun dari sana.
"astaga, dia tertidur. kau menindihnya selama dia tidur?" tanya jungkook pada kucingnya yang tetap diam.
seolah kepala orang itu adalah tempat ternyaman untuknya. bahkan kucing itu sendiri tidak pernah bertengger di kepalanya.
"turunlah, kasihan dia," pinta jungkook, lagi.
kemudian terdengar suara lenguhan dari orang yang terbangun dari tidurnya. kepala itu bergerak tapi yooa tetap pada posisinya, tak peduli pemilik kepala itu mengaduh karena merasa berat.
"ah noona! kau sudah pulang. ambil yooa dariku!" pinta taehyung yang baru saja terbangun.
"andai aku bisa."
taehyung mendengus pelan. tak habis pikir dengan kucing manja ini.
"sejak kapan dia di kepalamu?"
"sejak aku datang. dia sudah mengikuti bahkan naik ke kakiku saat berjalan. Lllu saat aku berbaring di kasurmu, dia naik ke kepalaku dan tidak mau turun!" keluh taehyung sambil berusaha melepaskan kucing itu.
ia sudah berusaha dan berakhir terkena cakar bahkan nyaris digigit kucing tersebut. benar-benar mirip dengan pemiliknya. begitu manja dan keras kepala.
"mungkin, dia betah denganmu," ujar jungkook yang membuat kekasihnya mengerang malas.
"suka apanya?! aku datang dia sudah menatapku dengan seram. dia pikir aku perampok apa?"
"meow!"
"aduh!"
salah satu cakar yooa mengenai pelipis taehyung, tidak menimbulkan luka tapi cukup membuat kejut. jungkook terkekeh manis, mengusap lembut bulu kucingnya yang langsung merasa nyaman.
"turun ya? atau kita gantian? aku juga ingin menindihnya," ucap jungkook setengah berbisik pada kucingnya.
"ya! aku mendengarnya!"
ajaibnya kucing itu turun lalu berjalan keluar kamar yang pintunya terbuka sedikit. kini meninggalkan sepasang kekasih itu berdua. taehyung segera bangkit, duduk di atas kasur denganl leher yang lumayan pegal.
"siapa yang menyuruhmu bangun?" tanya jungkook dengan galak.
membuat taehyung terdiam, menatap gadisnya dengan kerjapan.
"waeyo, noon?"
"kau tidak dengar barusan? sekarang gantian aku yang menindihmu!"
dan adegan selanjutnya adalah taehyung yang kembali berbaring dan kali ini jungkook di atasnya. memeluk tubuhnya yang masih berbalut seragam dengan erat, tak peduli keduanya yang sama-sama lelah dengan aktivitas seharian.
taehyung tersenyum gemas melihatnya. balas memeluk gadisnya tak kalah erat.
"bilang saja mau bermanja-manjaan."
"memang!"
sore itu mereka habiskan dengan cuddling bersama. beberapa saat kemudian yooa kembali memasuki kamar pemiliknya. mengeong keras pertanda lapar.
"ya! kau tidak paham situasi saja. aku sedang asyik dengan pemilikmu tahu!" ucap taehyung pada kucing itu yang tengah berdiri di dekat kepalanya.
"argh! noona dia mencakarku!"
"meow!"
[***]
KAMU SEDANG MEMBACA
Es Geht Um Uns [TAEKOOK/GS]
Fiksi Penggemar[lowercase] cuman ketikan cerita kecil soal taekook. umur tidak berpengaruh bagi mereka. yang terpenting adalah, bagaimana perasaan di antara mereka. [ taekook ; au ; bxb ; gs ] ©leenamarui