TAK AKAN TERLUPAKAN

47 14 0
                                    

"Tingtingting" loncengpun berbunyi petanda bell masuk kelas.
Aku dan Rafiq segera menuju kekelas.
"Hari ini jam pertama pelajaran siapa?"Tanyaku kepada Clara.
"Pelajaran Ibu Andin jam pertama"Jawab Clara.
"Pelajaran Ibu Andin?Ibu Andin matematika?" Tanyaku.
"Iya, oh iya buku PR Bu Andin harus segera dikumpulkan nanti ibunya marah"Kata Rafiq.
"Mati aku, buku PR Matematika aku ketinggalan. Haduhhh... Gimana ini!!" Ucapku dalam hati sambil mencari buku PR.
"Alesyia mana buku PR kamu? Sebentar lagi bu Andin datang dan akan mengecek PR kemarin?"Tanya Rafiq.
"Buku PR aku ketinggalan fiq" Jawabku dengan cemas.
"Hah!! Gawat Alesyia kamu bisa dapat hukuman dari Bu Andin, kalaupun kamu menyalin PRku waktunya ngak akan cukup,karena jawabanya 5 lembar"Kata Rafiq.
"Aduhh.. Bagaimana ini?" Ucapku.
5menit kemudian, Ibu Andin datang.Sungguh, hatiku sangat takut.
"Anak-anak, Buku PR ini apakah semuanya sudah mengumpulkan atau ada yang belum?"Tanya Bu Andin.
"Aduhh gimana ini... apa aku harus jujur atau bagaimana?"Resahku dalam hati.
"Buku PR ini masih ada yang kurang, kalian mau jujur atau ibu coret namanya sekarang!!"Kata Bu Andin sambil marah.
Perlahan-lahan aku mengacungkan tangan ku."Aku Bu, karena Buku PR ku tertinggal dirumah. Maaf bu.."Ucapku sambil mengacungkan tangan.
"Ohh.. jadi kamu!! Keluar kamu Alesyia !! Jangan ikut pelajaran ibu dan kamu harus hormat di tiang bendera sampai istirahat!!"Ucap Bu Andin dengan memarahiku.
Tiba-tiba Rafiq juga mengacungkan kedua tangannya.
"Aku juga Bu" Kata Rafiq.
"Kamu juga!! Kalian berdua keluarr!!"Perintah Ibu Andin.
Akhirnya aku dan Rafiqpun keluar meninggalkan kelas menuju ke lapangan upacara untuk melaksanakan hukuman.
"Rafiq, Kenapa kamu ikut mengacungkan tangan padahal kamu sudah mengerjakan PRmu?"Tanyaku sambil melaksanakan hukuman itu.
"Aku cuma nga tega aja kok, ngeliat perempuan dijemur dilapangan apalagi sekarang panas banget,memangnya kamu kenapa sampai Buku PR kamu tertinggal?"Kata Rafiq.
"Oh begitu.. Tadi malam seusai aku mengerjakan PR aku melukis dan membaca buku JISI dan aku lupa memasukanya kedalam tas"Jawabku.
"Memangnya kamu suka sekali sama JISI dan suka melukis?"Tanya Rafiq.
"Jelas dong!! Aku suka sekali sama JISI.Dia adalah idolahku,tapi sayangnya aku dia hanya menggunakan nama samaran jadi, aku tidak tahu wajahnya.Kalau melukis itu hobiku semenjak kecil dan untuk hiburan sepihku"Jawabku sambil tersenyum.
"Oh begitu.."Jawab Rafiq sambil membalas senyumku.
*2Jam kemudian...
"Aduhhh fiq, hukuman ini kapan selesainya?"keluhku.
"Setengah jam lagi Alesyia memangnya kenapa?Kamu sakit?Wajah kamu sangat pucat, udah lebih baik kamu duduk dulu biar aku aja yang melanjutkan hukuman ini"Kata Rafiq.
"Nga apa-apa Fiq, ini semua salahku jadi aku harus menanggung semua resikonya"Ucapku.
Sebenarnya, aku benar-benar gak kuat.Kepalaku udah sangat pusing.Bahkan, untuk melihat Rafiq saja sudah buram.
Beberapa saat kemudian...
Aku terjatuh,tapi Rafiq menangkapku terlebih dahulu dan aku pingsan .
"Al, kamu kenapa? Al bangun..bangun Al?" Ucap Rafiq dengan panik.
Akhirnya, Rafiq membawaku keruang UKS. Beberapa menit kemudian, aku terbangun.
"Rafiq, aku ada dimana?Aku harus menyelesaikan hukumanku terlebih dahulu?"Tanyaku.
"Kamu ngak usah khawatir, hukumannya udah selesai.Kamu ngak apa-apa"Tanya Rafiq dengan ekspresi cemasnya.
"Aku ngak apa-apa Fiq, lebih baik sekarang kita kekelas"Kataku.
"Baiklah, ayoo.." Ucap Rafiq.
Akhirnya aku dan Rafiqpun kembali kekelas.
"Satu hal ketika melewati bersama dia,rasanya jauh lebih indah dari tujuh warna pelangi"

Jangan lupa vote+comment ya guyss...😍

True Love My IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang