Satu

320 19 17
                                    

Matahari menampakan wajahnya dengan cerah.

Semua burung dan pohon menari seolah ikut berbahagia dengan kedua pasangan yang berdiri di depan altar

"Aku bersedia." Ucap keduanya bersamaan.

Dengan mengucapkan janji suci mereka di depan altar dan banyak orang, mereka resmi menjadi suami dan istri.

Namun di tengah kebahagiaan itu, hadirlah sosok perempuan yang menatap kebahagiaan mereka dengan sorot mata kebencian.

Tiga tahun berlalu...

Seorang wanita berjalan menuju meja riasnya saat perutnya yang buncit mendadak mulas.

Dengan bertumpu pada pinggir tempat tidur dan meja rias, wanita itu menahan rasa sakit yang diakibatkan oleh kontraksi yang terkadi.

Tak berapa lama, apa yang dinantikan pun tiba.

Wanita itu akan segera melahirkan anak pertamanya.

Tapi kebahagiaan itu tak berselang lama. Sesaat setelah bayi itu lahir, seorang wanita hadir. Dengan baju zirahnya yang bewarna hitam serta kerudung yang juga hitam.

Di tangannya menggenggam sebuah tongkat.

"Marriam..." Panggil pria itu sambil menjaga anak serta istrinya.

"Harold... Lama tidak berjumpa." Ucap wanita itu basa-basi.

"Apa maumu, Marriam?" Tanya Harold tidak suka dengan kehadiran Marriam.

"Kau sungguh kejam, Harold. Apa kau sudah melupakan hubungan diantara kita? Bahkan kau tidak mengundangku saat pernikahanmu. Dan sekarang kau tidak mengijinkanku melihat anakmu?" Ucap Marriam dengan wajah yang di buat sedih.

"Hentikan Marriam. Jangan berpura-pura lagi." Ucap Harold geram.

Harold, Marriam dan Martha adalah sahabat. Marriam yang terlahir dari keluarga penyihir, belajar mencoba mneguasai beberapa teknik yang belum sempat ibunya ajarkan.

Harold dan Marriam pun sempat menjalin hubungan. Tapi karena di kuasai rasa cemburu saat melihat Harold bersama Martha membuat Marriam kalut.

Dengan sengaja ia melukai Martha. Membuat Harold merasa bersalah pada Martha dan meninggalkan Marriam.

"Baiklah Harold, jika itu maumu. Tapi ingat Harold, aku belum selesai." Ucap wanita itu lalu menghilang bersama dengan terpaan angin.

Sejak saat itu, mereka selalu menjaga Eve. Menyertakan pelayan untuk menjaga Eve.

Tahun demi tahun berlalu, Eve telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik. Kulitnya yang seputih salju, bibirnya yang semerah darah, rambutnya yang sehitam arang, dan mata yang bulat seperti kelereng.

Harold adalah seorang raja dari kerajaan matahari. Sikapnya yang hangat, ramah dan bijaksana membuatnya menjadi seorang raja idola di hati rakyatnya.

Martha sebagai seorang ratu, yang lemah lembut, sopan dan jujur membuat rakyat dengan sukarela bergotong royong membangun patung raksasa Raja dan Ratu.

Namun, kebahagiaan mereka lenyap saat beberapa rakyat bergosip bahwa di tengah hutan ada seorang penyihir kejam yang tidak akan segan-segan mengubah mereka menjadi batu.

Harold yang khawatir jika itu ulah Marriam, mengutus beberapa prajurit terbaik istana untuk menangkap Marriam.

Hari ini adalah pesta kelahiran sang putri Eve yang 17. Semua rakyat ikut berbahagia meskipun mereka memiliki rasa takut terhadap apa yang akan terjadi nanti.

Pesta pun digelar dengan meriah. Sejenak rakyat melupakan ketakutan mereka. Namun tiba-tiba langit berubah mendung dan gelap. Petir menyambar satu dengan yang lain.

Marriam datang bersamaan dengan angin. Matanya merah marah. Para rakyat pun semakin ketakutan.

"Harold!" Panggil Marriam dengan suara menggelegar dan marah.

"Beraninya kau menyuruh anak buahmu untuk menangkapku. Aku tidak pernah mengusikmu." Ucapnya marah.

"Kau sudah menakuti rakyatku, Marriam. Dari banyaknya tempat tapi kenapa kau memilih tinggal di kawasanku?" Tanya Harold mulai geram dengan Marriam.

"Harold, kau akan membayar semua ini!" Bentak Marriam marah dan seketika ia mengubah semua orang yang ada di sana menjadi batu.

"Kau! Akan aku buat kau merasakan kehilangan karena telah merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!" Ucapnya pada Martha seraya melangkah maju. Warga yang masih tersisa melihat kejamnya Marriam.

Dan kemudian sebuah sinar mengarah ke arah Eve dan Martha.

_


Selesai...

Akhirnya cerita ku selesai...
Moga-moga aja suka.

Mohon kritik dan sarannya.

Snow White & 7 Vampires  (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang