Eve benar-benar merasa kenyang ia juga lelah. Tidak sopan memang karena sudah mengambil jatah makanan orang tanpa ijin dan sekarang memakai kamar orang tanpa ijin pula.
Tapi kalau harus menanti pemilik rumah ini ia sudah tidak sanggup. Mata dan kakinya sudah sangat lelah.
Tanpa menunggu lama, gadis itu langsung menuju salah satu kamar yang paling dekat dengan ruang makan. Begitu masuk dan melihat isinya, gadis itu melongo. Kamar itu luasnya dua kali kamarnya. Dengan perlahan ia membelai seprei dan selimutnya. Begitu lembut dan wangi kamar ini membuatnya nyaman. Eve langsung menaiki ranjang itu dan dalam hitungan menit ia sudah terlelap dengan pulasnya.
Sekitar tengah malam, beberapa bayangan hitam melesat menuju rumah itu.
"Hmm, sepertinya kita kedatangan tamu tak diundang." Ucap seorang pria yang telah sampai terlebih dahulu."Hyung..."
Panggil seorang pria kedua.
"Ada apa? Oh, bau manusia."
Ucap pria itu lagi. Dan mata pria yang di panggil hyung itu berubah menggelap saat ia mencium bau yang harum. Sangat harum dan mengganggu indra penciumannya.
Dengan cepat pria itu melesat menuju kamarnya dan mendapati seorang gadis tengah terbaring pulas di atas tempat tidurnya.
Dan entah apa yang dipikirkan oleh pria itu, sebuah senyuman tersunging di wajah tampannya.
Matahari bersinar dengan teriknya padahal masih jam tujuh pagi. Eve menggeliat malas di atas tempat tidurnya. Rasanya nyaman tanpa ada pelayan yang harus membangunkannya di saat matahari belum muncul.
Eh! Tapi tunggu. Kenapa terasa aneh ya...
Eve melirik ke arah benda yang menindih perutnya. Dan betapa terkejutnya dia saat ia melihat seorang pria memeluknya dari belakang.
"Kyaaa..." Pekik Eve sambil berusaha mendorong tubuh pria di depannya itu. Tapi yang ada malah dia yang terjengkang kebelakang karena berusaha melepaskan cekalan tangan pria itu.
"Akh!" Pekik Eve saat pantatnya mencium lantai marmer yang begitu dingin.
"Si...siapa kau?" Tanya Eve.
Hmm kurasa Eve masih belum sadar bahwa dialah yang harus di tanya seperti itu.
"Harusnya aku yang bertanya. Siapa kau? Memakan jatah makan malamku dan tidur di kamarku?" Tanya pria itu membuat Eve memerah karena malu.
"Eh, itu... Tapi kenapa kau tidur di atas juga. Kenapa kau tidak tidur di lantai?" Ucap Eve tak mau kalah.
Pria itu hanya menunduk dan tersenyum simpul. Ternyata gadisnya benar-benar gadis yang polos.
"Apa kau lupa? Ini rumahku. Dan makanan yang kau makan semalam adalah makan malamku dan ini adalah kamarku. Jadi sudah sewajarnya kalau aku tidur di tempat tidurku. Masih untung kau tidak aku apa-apakan." Ucap pria itu membuat Eve mengernyit bingung dengan kalimat terakhirnya.
"Kenapa? Apa kau ingin hal itu benar-benar terjadi?" Tanya pria itu tepat di depan wajah Eve. Hanya berjarak beberapa sentimeter dari wajahnya.
"Akh... Ti... tidak." Ucap gadis itu gugup dan berdiri saat menyadari jaraknya sangat dekat.
"Oh, kakak ipar sudah bangun rupanya." Ucap seorang pria yang lain membuat Eve membulatkan matanya.
Kakak ipar? Kakak ipar apanya, kenal saja juga tidak tapi ia sudah di panggil kakak ipar. Dasar pria aneh. Pikir Eve
_
Halo semuanya...
Akhirnya chap 8 selesai.
Jangan lupa vote n koment ya
![](https://img.wattpad.com/cover/132769834-288-k117442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow White & 7 Vampires (Revisi)
VampireIni cerita asli karangan gua dari pikiran gua. So pliss buanget PLAGIAT gak usah mampir. Marriam, Harold dan Martha adalah tiga sahabat sejak kecil. Namun karena cinta segitiga diantara mereka, membuat mereka akhirnya menjadi musuh. Pernikahan Haro...