part 2 Meet uncle

37.6K 1K 10
                                    

Kulangkahkan kaki ini lebih masuk lagi kedalam sebuah apartemen yang baru saja aku singgahi bersama seorang sopir yang papa tugaskan untuk mengantarku.

Ya..

Mengantarku menuju kediaman uncle zhio.
Saat masih dirumah, berbagai nasihat papa sampaikan kepadaku.

Dilarang merepotkan uncle zhio
Jangan membuatnya marah
Berhati hati
Jangan sampai aku lecet sedikitpun

Dan bla bla bla masih banyak lagi yang harus aku ingat tentang nasihat papa.

Sedangkan mama?.

jangan menanyakan mama ku itu! Dia masih abg! Bahkan ia hanya mengucapkan

"Yaa sampai jumpa satu bulan yang akan datang sayang.. Mama dan papa pasti akan merindukanmu.." -_-

Mama nick menyebalkan!

Dan kini? Aku sudah berada 20 menit lamanya menunggu seseorang yang tak kunjung datang.

Berdiri, jongkok, berdiri lagi, duduk, dan begitulah seterusnya.

Bahkan hampir separuh permen karet yang aku bawa sudah habis-_-

Sebal, Kesal, bete.

Itu saja yang aku rasakan saat ini, ohh bahkan aku sudah seperti gelandangan saja dengan duduk di ubin dingin apartemen ini.

Sebenarnya aku sudah memiliki goold keysnya, tapi aku malas!

Seharusnya pemilik penthouse inilah yang membukakan pintu ini terlebih dahulu.

Dugh.. Dugh.. Dugh..

Kaki ini sudah kembali menendang nendang pintu penthouse.

Mamaaa.. Aku terlantar disini, sudah 1 setengah jam aku duduk menunggunya.

Sampai langkah cepat seseorang kembali terdengar memenuhi pendengaranku.

"Sorry, apa aku sudah terlambat?"  ucapnya.

Hah?

Mataku membulat, segera aku bangkit dan mendekat kearahnya.

"Menurut om!" desisku dengan kedua tangan di lipat dan sedikit memasang wajah garang untuk om om ini.

Tampan!

Aku fikir teman papa yang sudah tua dan bangkotan. Tetapi?

Nyatanya seorang single man yang mampu membuat ilerku menetes kebawah!

Aaah sudahlah kaeel, lupakan itu dan tuntut pembalasan untuknya.

Aku melihat ia mengeryit dan senyuman manisnya perlahan lahan memudar terbiaskan kembali oleh wajahnya yang.. Rrr..

"Bukankah aku sudah memberimu kunci?" ucapnya.

"Tidak sopan! Aku tidak mau masuk tanpa pemiliknya."

Ceklek..

"Ya sudah ayo masuk!" serunya lagi saat aku masih saja terpaku dari luar.

Mataku kembali mengekor kepada 2buah koper besar yang masih tersimpan diluar.

"Apa?" serunya

"Menurut om apa? Apakah harus aku yang membawanya?" tanyaku dan aku langsung saja masuk tanpa menghiraukan pria itu lagi.

"Siaal"

"Om  aku masih mendengarnya!"

Dan kami kembali berjalan lebih dalam lagi di panthouse ini.

POSSESSIVE UNCLE (Marry Me uncle?) [3] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang