..
Apa pernikahan itu ribet yah?
Sudah berapa kali kylie menanyakan perihal itu padaku.
"Om, apa kita batalin aja pernikahan ini?" Nah kan?
Entahlah, apa yang harus aku jawab? Bukannya dia juga yang memintaku untuk segera menikahinya? Namun sepertinya dia juga yang terkena shock before married.
Astaga, jika sedang seperti ini rasanya gemas saja dibuatnya. Dia semakin cantik dan juga manja membuatku berkali kali dimabuk cinta oleh nya.
"Tenanglah hon, semuanya akan baik baik saja. Itu hanya kegelisahan biasa." Ujarku padanya yang ada disampingku.
Dan kali ini, aku sengaja mengajak kylie untuk keluar dari rumah. Mengajaknya refreshing sekalian untuk fitting gaun.
"Kita mau kemana sih om? Kok jauh amat" mulai deh bawelnya
"Kita fitting sayang, gabut gabut di rumah kan ga baik apalagi ada eyangmu itu." Dan lihatlah bocah nakal itu.
Dia malah tertawa dengan kedua tangan yang memegangi perutnya. Astaga, apa ada ucapanku yang salah?
"Om, tau gabut darimana sih?? Kok gaya amat sih. Hahahaha" oh ya jelas dong, aku kan harus mengikuti perkembangan zaman juga kaell.
"Sssstt.." namun tetap, dia malah tertawa terbahak bahak, yaa.. itu lebih baik, daripada terus menerus meneriakiku dengan kata kata yang semacam tadi.
.
Setelah lama fitting gaun, mencari wedding organizer yang tepat, dan membuat janji dengan pihak mereka, Akhirnya aku bisa kembali berduaan dengan om zhio di kamarnya.
Sebenarnya sih aku sedang dalam massa pingit oleh eyang uti dirumah.
Namun, karena otak calon suamiku ini encer, jadinya aku disini sekarang.Om zhio masih juga bekerja disampingku, dengan kedua mata yang terfokus ke laptop, jari jari yang menari sangat indah sesuai dengan ketukan dan ritmenya di keyboard, rasanya kantuk-ku mulai menyerang.
"Ooom.. kylie pengen di temani boboo" seruku padanya dengan kedua tanganku yang menarik lengannya.
"Iyaa sayang, just five minute okay?" Bibirnya memang berkata, namun pandangan nya masih terfokus pada laptopnya.
Padahal aku hanya ingin ditemani tidur, aku capek, aku lelah, fikiranku untuk seminggu belakangan ini begitu kacau.
Adanya eyang uti di rumah membuatku tertekan sekali.
"Sayang, mboh harusnya jangan makan pitsa terus, eyang sudah buatkan kamu jus toge. Ayo cepat diminum"
"Kayli, jangan terus terusan pake celana pendek kayak gitu, sudah dewasa harusnya ditutupi pahanya. Sebentar lagi bakalan menikah ya jangan kaya gitu lagi."
Please deh eyaang, kylie nikahnya kan sama buleee, bukan sama anak yang berdarah biru sama kayak eyang uti. Hadeuuuh..
"Kay, kalo udah nikah itu kamu harus taat sama suamimu, nurut ya nduk, jangan banyak bantah apalagi sampe bikin suamimu marah"
"Nanti cepat dapat momongan ya nduk, eyang sudah sangat tua kalo harus nungguin lama, eyang pengen cicit dari kamu sama jhio"
"Heh nduk, kamu kan sudah mau nikah. Jangan sering sering gelendotan sama romo mu."
Daaaan masih banyak lagi ceramah dari eyang uti, aku pusing sekali jika sudah berada di dalam rumah. Sama saja mami pun, mami bakalan cepat cepat ngumpet ke kamar jika sudah ada eyang yang mulai ceramah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE UNCLE (Marry Me uncle?) [3] END
Storie d'amore|| END || Tersedia di DREAME -------------------------------------------- -------------------------------------------- 18++ Seseorang berjalan dengan tergesa-gesa demi mengejar sesuatu menuju lorong demi lorong apartemennya. Kaki jenjangnya terlih...