08

49 2 1
                                    

HAI GUYS🥰🥰
PARA READES SETIAKU
MAAF SUDAH SEKIAN LAMA INI BARU BISA UP YAH..
SEMOGA KALIAN MASIH INGAT KALO BELUM BOLEH BACA AWAL DUNGSSS😅😅
MIMIN AKAN SERING UP NI UNTUK SELANJUTNYA.. HAPPY READING GUYS, DEAR PENULIS SO BIG LOVE YOU❤️

**

Sekedar Informasi🥰
Disini Vera memakai kata gaul untuk temannya dan memakai kata sopan hanya untuk keluarga dan orang terhormatinya saja.

~Parkiran~~~~~~

Sesampai di parkiran hanya mudah saja untuk mencari motornya. Yaitu motor yang berwarna merah dengan merek ninja yang terparkir di pojok sendiri yang ada diparkiran tersebut hanya empat motor saja. Yahhh motornya milik mereka semua. Disini hanya motor mereka sebab parkiran ini cukup untuk mereka saja bisa dikatakan VIP mereka.

Dimas langsung mengambil helm yang berada di sebelah motornya dan kebetulan helm itu milik Reza. Dimas langsung memberikan helm yang tadi ia minta izin kepada Reza selaku sahabatnya yang dipinjamkan ke  Vera dan Dimas langsung duduk di motornya dan memutar balik badan motornya.

Vera tanpa basa basi langsung duduk dengan menggunakan helm juga. Dimas pun langsung menghidupkan mesinnya tanpa mengucapkan apapun dan Vera yang masih memikirkan kekhawatirannya kepada keluarganya.

Dimas pun berjalan untuk keluar dari parkiran.. Dan berjalan menuju ke rumah sakit.

"Belok kanan Dim.." Ucap Vera dengan wajah yang sangat khawatir. Dan Dimas pun menurutinya dan mengikuti intruksi yang diperintahkan oleh Vera.

**

~Rumah Sakit~

Setelah mereka sampai Vera pun melepaskan helm begitu pula Dimas.
Setelah itu Vera berlarian dengan muka yang khawatiran.

"Gue tunggu loe di depan ajah." Ucap Dimas yang duduk di lobi rumah sakit.

" Yakin loe nggak mau ikut?" tanya Vera

"Nggak." jawab Dimas dengan cuek.

Tanpa melanjutkan percakapan lagi Vera pun menuju meja informasi untuk menanyakan keberadaan ayahnya,

"Bisa saya bantu?" Ucap seorang yang berada di meja informasi.

"Pasien UGD yang bernama bapak Satria dimana yah?" tanya Vera

"Di ruangan Kamboja nomor 7 lantai 5" jawabnya dengan membalikkan dan mengecek daftar pasien

"Baik, terimakasih"

"Ini sebaiknya gue naik lift apa naik tangga darurat? tapi lantai itu jauh kalo misalnya aku pakai tangga darurat" kebingungan dan ketakutan akan trauma yang dialami.

**

~flashback on~

seorang gadis kecil yang berkepang dua di  rambutnya dengan membawa boneka, dan senyum ceria yang terlukis

"Kita pakai lift ya" ucap seorang ibu paruh baya usia

"Tapi ma, itu nyeremin takut aku nanti jatuh gimana ma?" ucap polos Vera dengan menggenggam tangan mamanya dengan jari mungilnya

"Tidak nak,"

Saat di lift hanya mereka berdua saja yang berada di dalam lift itu

"Ma, aku mau kembali lagi kesana untuk naik permainan yang bisa naik ke udara itu, rasanya enak banget waktu berada di atas seperti aku naik pesawat." ucap Vera gadis kecil yang menguncir rambut kepang dua dengan hayalan yang dibuatnya.

"Iya nak, besok kita kesana lagi ya sama papa." Ucap seorang yang mirip dengannya dengan mengusap perut yang begitu besar

"Papa kapan bisa main ya ma?" tanya Vera dengan tampang imutnya

"Kita tanya papa dulu ya kak." Ucap seorang ibu hamil yah benar ibu dari Vera yang parasnya cantik dan mirip seperti ibunya sedang hamil adiknya

Suatu ketika...


~brak~

HAI GUYS🥰🥰
PARA READES SETIAKU
MAAF SUDAH SEKIAN LAMA INI BARU BISA UP YAH..
SEMOGA KALIAN MASIH INGAT KALO BELUM BOLEH BACA AWAL DUNGSSS😅😅
MIMIM

DIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang