3. aku memakai pewangi milik seorang gadis

4.5K 584 30
                                    

"Ini," ujarku sambil mengembalikan botol ramuan tadi yang isinya telah berkurang.

Hidung Hagrid kembang kempis saat menerima botolnya dariku. Bauku memang seburuk itu, Hagrid yang memiliki hidung besar pasti lebih peka.

"Err...aku punya pewangi, kau ingin memakainya?" tawar Hagrid.

Aku mengangguk kaku.

Hagrid mencari pewangi di dalam tas selempang yang tergantung di dinding.

"Pakai ini!"

Aku mengambil botol pewangi yang berbentuk bundar itu dan langsung aku semprotkan ke seluruh baju tanpa berpikir lagi juga dengan asal-asalan. Dahiku bergelombang ketika menghirup baunya.

"Kenapa wangi bunga?" tanyaku dengan heran.

Tidak lucu jika Hagrid
-setengah raksasa-
mempunyai selera dengan pewangi jenis itu.

"Itu sebenarnya pewangi milik Hermione yang diberikannya kepadaku," wajah Hagrid ragu saat mengatakannya.

Seketika aku menjatuhkan pewangi bekas Hermione.

[]

Aku berjalan di koridor dengan tenang karna sebagian besar murid pasti sedang makan malam di aula besar jadi tidak akan ada yang menghirup wangi bunga sialan ini. Dugaanku salah, sangat salah-kalau perlu aku tambahkan-. Ron berjalan dari arah yang berlawanan denganku. Ia nampak tergesa-gesa tapi setelah menyadari kehadiranku ia melambatkan langkahnya. Ron menatap tajam diriku dan aku balas dengan tatapan yang lebih tajam.

Hidung Ron mengendus ketika ia berpapasan denganku. Aku ingin cepat-cepat ingin sampai di asrama.

"Tunggu dulu!"

Sial! Ron menghalangi jalanku. Hidungnya masih mengendus bauku.

"Ini kan aroma pewangi Hermione," Ron melotot.

"Darimana kau mendapatkannya?" tanyanya.

"Bagaimana bisa kau berpikir demikian? Mana mungkin aku memakai pewangi milik mudblood" aku berjalan menjauhi Ron. Aku berharap nada ketus tadi terdengar menyakinkan.

Setelah aku memasuki asrama-tanpa berjumpa dengan orang lain, tentu saja- aku mengganti seragamku dengan seragam ganti. Untung saja wangi itu sebatas hanya di seragam jadi tubuhku tidak ada aroma bunga walaupun samar-samar aku bisa menghirup pewanginya di tubuhku. Aku duduk selonjoran di sofa. Di asrama hanya ada aku, semua murid Slytherin sedang makan di aula besar. Bicara tentang makanan, sekarang perutku bergemuruh.

Aku beranjak dari sofa dan keluar asrama. Koridor masih sepi. Aku berharap di meja Slytherin ada beberapa makanan yang tersisa. Harapanku terkabul, ketika aku memasuki aula besar dan menuju meja Slytherin tersisa beberapa makanan
-tidak terlalu banyak tapi itu cukup untuk mengganjal perut sampai esok pagi. Aku memilih tempat duduk di sebelah Pansy.

"Pergi kemana kau? Sejak siang tadi aku tidak melihatmu," tanyanya.

Aku meletakkan sepotong daging panggang, salad, dan roti lapis madu di piring.

"Pikirkan jawabannya sesukamu!" jawabku lalu memasukan makanan ke mulut.

Wajah Pansy menjadi memberengut karna aku tidak memedulikannya.

Aku makan dengan lahap dan saat aku mendekatkan mulut cawan di mulutku, mataku tak sengaja melihat gadis itu. Hermione tengah menatapku. Ia kelihatan gelagapan saat matanya bertemu dengan mataku. Ia segera membuang mukannya sedangkan diriku meminum air dalam cawan.

AlohomoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang