Saat tibanya senja
Dikala asa kian menggema
Tersusul dendam teriring bara
Menyabik makar yang tak tau apa-apaAku, sang pembeli waktu
Tanyaku menyeruak bertatap mangu
Sampai kapan harus tertunggu
Bersama....
Pedihnya jari terkepal batuSiluet di ujung sana
Pangkuku berharap
Sinar sunset tak pedih lagi....Izinkan aku bertanya kembali
Manfaatkan ritme senja yang belum pergi
Aku ingin di barisan terdepan
Tolong katakan,
Ini bukan mimpi kan???Baturaja, 24-12-2017
Anifah Rizki
KAMU SEDANG MEMBACA
Debu-debu yang tak ingin pulang
PoetryTak berharga, tak berarti, tak terlihat, tak terjamah, tak dipedulikan, tak ternilai, tapi terasa jika dirinya ada, hanya sekadar pembuktian walau jalanan tempatnya berpangkuan tak pernah hiraukan. Pun tak peduli, ia ada untuk mereka yang menggapnya...