Hari pernikahan
Kyungsoo menatap sendu wajah cantiknya didalam cermin . Banyak hal yang memenuhi pikirannya, termasuk kejadian beberapa hari yang lalu . bagi wanita lain mungkin hari pernikahan adalah hal yang dinantikan tapi bagi kyungsoo entah kenapa dia merasa sangat bimbang dan takut.
"Kyung sayang , ayo cepat .. acara akan segera dimulai, jongin dan keluarganya sudah datang" baekhyun menyadarkan kyungsoo dari lamunannya.
"Mams, apakah semua ini benar"
"Apa maksudmu kyung?"
"Apakah benar keputusanku untuk menikah dengan jongin, entah kenapa aku begitu takut, dia begitu dingin, dia juga sudah tak perduli lagi denganku, dia bahkan mungkin tak akan bisa menerimaku seperti dulu lagi, rasanya sangat berat terlebih lagi aku harus melepaskan impianku, apakah semua ini tidak akan sia-sia" kyungsoo mulai menangis entah kenapa hatinya terasa begitu sakit.
"Mamih mengerti kekhawatiranmu kyung, memang mungkin akan sulit membuat jongin menjadi hangat kembali padamu, tapi satu hal yang mamih tau dan mamih sangat yakin, jongin sangat mencintaimu dan semua ini tergantung bagaimana kamu bisa membuat dia kembali seperti dulu lagi, kau hanya perlu berusaha, tidak ada laki-laki yang lebih baik seorang kim jongin untukmu sayang" baekhyun mencoba menjelaskan untuk mengurangi kekhawatiran kyungsoo.
"Tapi mams" kyungsoo tetap merasa ragu dan menatap baekhyun dengan tatapan penuh memohon.
"Sudah kyung , mamih tidak mau mendengar alasan apapun lagi darimu, papihmu sudah didepan, kau harus cepat keluar, anggap saja ini sebagai penebusan dosamu karena telah membuat jongin terluka" baekhyun mengakhiri perkataannya dengan melangkah pergi ke luar ruangan, baekhyun tidak ingin mendengar alasan apapun lagi dari kyungsoo.
Kyungsoo menggenggam erat tangan chanyeol menuju altar. Dari jauh kyungsoo bisa melihat tubuh tegap jongin, itu membuat tubuhnya semakin bergetar. Jongin begitu terlihat tampan dengan tuxedo warna putih. Meski sangat kontras dengan kulit tan nya tapi itu justru menambah ketampanan & kesexyan seorang kim jongin. Sampai didepan altar chanyeol memberikan tangan kyungsoo pada jongin. Jongin menggenggam tangan kyungsoo dan mereka mengucapkan janji suci dengan diakhiri kecupan jongin dibibir kyungsoo.
Setelah acara pernikahan selesai jongin & kyungsoo langsung pulang ke mansion kim. Tidak ada acara resepsi dan bulan madu karena seminggu lagi jongin akan diangkat menjadi CEO kim corporation sekaligus CEO park corporation, akan ada pesta besar saat pengangkatan jongin sebagi CEO sekaligus pesta resepsi pernikahan mereka berdua akan diadakan pada hari itu juga.
Kyungsoo duduk didepan meja riasnya, dia menghapus sisa make upnya . Jongin berdiri dibelakang kyungsoo menyender pada pintu kamar dan menatapan bayangan kyungsoo didalam cermin. Bukan tatapan penuh cinta tapi juga bukan tatapan kebencian. Tatapan jongin sangat sulit diartikan. Kyungsoo yang mulai terusik dengan tatapan jongin akhirnya berdiri dan berbalik menatap jongin. Kyungsoo mulai melangkah berjalan mendekati jongin hingga jarak mereka hanya tinggal beberapa centimeter lagi.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Kyungsoo akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada jongin.
"Aku menatap istriku, apa itu salah?"
"Jika boleh aku tebak Tatapanmu padaku bukan tatapan seorang suami yang sedang terpesona menatap istrinya"
Jongin menyeringai mendengar ucapan kyungsoo, menarik pinggamg kyungsoo hingga tidak ada jarak diantara mereka "Ya kau memang benar, kau masih cerdas seperti dulu, jika kau ingin tau arti tatapanku itu adalah aku hanya heran, bagaimana gadis arogan ini akhirnya mau menikah denganku, apakah mimpi-mimpimu itu tak lagi berguna nona park kyungsoo?" Jongin berbisik di telinga kyungsoo dengan nada khas penghinaan. Nafas hangat jongin membuat seluruh syaraf kyungsoo terasa berhenti, dia semakin tidak tahan berada pada jarak sedekat ini, hingga akhirnya Kyungsoo meronta melepaskan diri dari pelukan jongin, jujur saja kyungsoo bahagia jongin memeluk pinggangnya tetapi kyungsoo tau itu bukan pelukan kasih sayang itu pelukan penuh amarah & kebencian jongin padanya, kyungsoo menatap mata jongin "Kim kyungsoo, aku kim kyingsoo istri dari kim jongin bukan park kyungsoo jika kau lupa" kyungsoo menjawab pertanyaan jongin dengan penuh penekanan lalu dia pergi meninggalkan jongin dan berjalan ke arah kamar mandi.
Hari masih gelap masih pukul 05.30 pm saat kyungsoo terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia merasakan berat pada perutnya, tangan Jongin melingkar di sana. Memeluknya begitu posesif. Kyungsoo melepaskan pelan tangan jongin, dia takut membangunkan jongin. Kyungsoo menatap jongin sebelum akhirnya memberikan kecupan ringan & lembut dibibir tebal jongin. Kyungsoo terseyum bahagia jongin memeluknya tapi seyum itu tak bertahan lama kyungsoo tahu pasti jongin memeluknya pasti karena tidak sengaja efek dari mereka tidur satu ranjang. Mungkin akan sulit membuat jongin kembali seperti dulu tapi dia tidak mau kalah dengan kebencian jongin. Dia gadis yang berambisi dia harus memenangkan kembali hati jongin.
Setelah selesai mandi dan berndandan kyungsoo turun untuk ke dapur. Di dapur kyungsoo melihat beberapa pelayan yang sibuk menyiapkan sarapan. Dia ingin membantu meski pada awalnya mendapatkan penolakan dari para pelayan karena takut jika nyonya mudanya akan terluka. Kyungsoo menjelaskan pada para pelayan bahwa dia tidak akan terluka kerena memang memasak adalah hobynya. Akhirnya para pelayan menyerah dan membiarkan kyungsoo memasak. Kyungsoo, gadis itu selain pintar & cerdas dia juga sangat cekatan dalam urusan dapur terbukti sekarang beberapa makanan telah tertata rapi dimeja makan. Semua pelayan terpesona dengan sikap kyungsoo, dia wanita yang cantik, berpendidikan, dan berasal dari keluarga terpandang tapi dia tidak risih mengerjakan pekerjaan dapur. Kyungsoo sadar diperhatikan dengan kagum oleh para pelayan, akhirnya dia buka suara
"Selain aku suka memasak, aku juga suka berkebun jadi kalian jangan kaget jika besok-besok aku berkebun" kyungsoo terseyum hangat kepada para pelayan.
"Ommo, apa yang kau lakukan di dapur sayang" yixing kaget melihat menantunya ada di dapur pagi-pagi buta
"Oh.. oemma sudah bangun, aku hanya membantu di dapur, aku sangat suka memasak, aku harap oemma tidak keberatan"
"Tapi sudah ada pelayan sayang, kau tak perlu repot-repot memasak, aku tak mau jika kau jadi kelelahan"
"Tidak oemma aku baik-baik saja, aku bahkan tidak punya kegiatan apapun akan sangat membosankan jika aku hanya berdiam diri sepanjang waktu"
"Baiklah kalau begitu tapi jangan terlalu lelah sayang" yixing mengusap lembut rambut kyungsoo.
"Ahh oemma aku naik ke atas dulu aku akan membangunkan jongin & menyiapkan keperluannya sebelum dia berangkat ke kantor"
Sesampainya kyungsoo dikamarnya dia justru tidak menemukan jongin, jongin ternyata telah lebih dulu bangun dan mandi sebelum dia membangunkannya. Lalu kyungsoo beranjak menuju lemari besar untuk mengambil pakaian kantor jongin. Beberapa saat kemudian jongin keluar dari kamar mandi dia sedikit terkejut mandapati istrinya sedang menyiapkan keperluannya pagi ini.
Kyungsoo yang menyadari keberadaan jongin akhirnya berucap "Aku sudah menyiapkan baju kantormu, kau bersiap-siaplah dan segera turun kebawah untuk sarapan, aku akan menunggumu dibawah" kata-kata kyungsoo seperti perintah yang tidak bisa dibatah, jongin hanya menanggapi dengan gumanan, dia enggan menolak kyungsoo karena akan menyisakan berdebatan yang pastinya bisa merusak mood jongin pagi ini. Terlebih lagi sebenarnya jongin khawatir jika kyungsoo tahu semalaman jongin memeluknya mengingat pagi ini kyungsoo bangun lebih dulu. Yahh.. jongin memang sangat sadar saat memeluk kyungsoo, dia sendiri bahkan tak tahu kenapa dia berbuat seperti itu, dorongan dalam dirinya begitu kuat untuk memeluk kyungsoo. akhirnya sekarang Dia memilih bersikap dingin dan pura-pura tidak terjadi apapun agar kyungsoo berpikir bahwa semua itu hanya kebetulan karena mereka tidur satu ranjang. Sebenarnya dia sedikit tersentuh dengan sikap kyungsoo yang berusaha menjadi istri yang baik untuknya, jongin juga tidak bisa mengelak bahwa rasa cinta itu tak pernah berkurang untuk kyungsoo hanya saja rasa kecewa & bencinya selalu lebih bisa menguasainya dan akhirnya menyisakan sebuah dendam untuk membuat kyungsoo merasakan yang pernah dia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisoo
RomanceCinta itu bukan tentang siapa yang harus berjuang dan memperjuangkan tapi bagaimana caranya untuk berjuang bersama2 , melewati seluruh rintangan, kesedihan untuk satu tujuan kebahagiaan cinta. Kaisoo (GS)