Sudah 3 hari ini aku hanya diam pada Kevin, bahkan 3 hari ini aku tidak pernah bicara padanya, menengok saja malas apalagi berbicara.
"Selamat pagi Ris." Sapa nya padaku.
Aku hanya diam lalu buang muka padanya.
'Memangnya enak gue kacangin, makanya jadi Tiang listrik itu jangan egois.' Gumamku dalam hati.
"Ris kamu masih marah ya?" Tanya padaku, sambil menjajarkan langkah kaki nya dengan ku.
"Duh gue lupa sesuatu deh." Kataku pada diriku sendiri.
Lalu aku berlari ke lantai bawah, entah apa tujuan ku ke bawah aku hanya berkeliling keliling saja.
"Clarissa." Tiba-tiba ada orang yang memanggil namaku dari belakang, dan orang itu adalah KEVIN.
'Mengapa Tiang listrik ini selalu mengikutiku? Memang yang nama nya Kevin itu selalu gila.'
Aku pun berlari ke arah sebaliknya meninggalkan Kevin yang hanya melihatku.
"Clarissa, kalau lo marah sama gue. Gue minta maaf sama lo Ris, tapi gue mohon jangan cuekin gue ya Ris." Pinta nya padaku.
Aku merasa kasihan padanya, tapi aku tidak mau memaafkannya begitu saja.
Aku tidak berhenti sedikit pun, sambil terus memalingkan wajah ku pada Kevin.
"Rissa." Sapa Dewi dan Icha padaku bersamaan.
Dewi fahareza adalah teman dekatku di SMA ini, padahal baru kenal 2 hari tapi aku udah betah temenan sama Dewi dan Icha.
"Ya." balasku pula.
"Lo aneh ya, kalau mereka yang nanya lo jawab kenapa kalau gue yang nanya lo, lo malah buang muka sama gue. Emang nya gue salah apa sih Ris sama lo?" Jelas nya padaku.
Gue sempet diam saat Kevin bilang gitu sama gue, dan akhirnya setelah 2 menit menunggu gue akhirnya jawab.
"Ya habisnya lo egois sih kan gue jadi jengkel." Jawab ku.
"Ya udah mulai saat ini gue bakal gak egois?" Ucap Kevin sambil tersenyum.
"Massa." tukas ku padanya.
"Iya." jawab nya.
"Bohong iiii." Ejek ku.
Lalu aku berlari kelantai 2 menuju kelas tercinta, sambil berlari kecil aku terbayang wajah Kevin yang bersalah itu, wajahnya lucu sekali. Bahkan saat ku ingat, aku tersenyum sendiri.
15 menit kemudian....
Kriing!!!!
Bel masuk pun berbunyi...
"Huh untung deh gue udah ada dikelas." Ucap ku dalam hati.
Tak lama dari bel masuk Kevin pun datang, dan tersenyum genit sambil mengedipkan sebelah matanya kepadaku.
"Iiiih." Aku berdecik melihatnya seperti itu.
Melihat aku begitu, Kevin malah tambah mengoda ku.
"Love You Ris❤️" Ucap nya padaku.
Seperti disambar petir aku mendengar kata-kata itu, karena baru kali ini aku mendapatkan kata-kata itu dari teman sekelas ku, dan apalagi dia COWOK.
"OH MY GOOD. Kevin bilang Love You? Sama aku? OH TIDAK!!! Kenapa rasanya malah seperti ini, aku jadi salah tingkah kan, ini semua gara-gara Kevin Monyet itu, ah sekarang aku harus apa dong? Masa aku mau marah lagi sih." Gumam ku dalam hati.
"Salah tingkah ya Ris? Lo lebih cantik kalo kayak gini." Puji Kevin.
Muka ku langsung memerah malu, aku hanya menutup muka ku menggunakan buku cetak IPA.
SAAT PULANG...
Sesudah bel pulang berbunyi, semua anak SMA Bakti Jaya berhamburan keluar, seketika lapangan yang sepi berubah menjadi pasar.
"Ris pulang bareng yuk." Ajak Dewi.
"Yuk, gih. Gue pulang bareng lu, tapi kayaknya lu aja yang ke rumah gue, soalnya lu tau kan tante Dilla itu gimana sifatnya." Jelas ku panjang dan lebar.
"Ya udah nanti gue bilang ke mama gue ya." Ucap nya padaku.
"Rissa pulang bareng gue." Tiba tiba ada suara cowok dibelakang kami berdua.
Kami pun spontan menengok kebelakang dan ternyata Tiang listrik, kenapa tiang listrik selalu ada didekatku sih, kenapa dia tidak bisa jauh dariku? Menyebalkan!.
"Kaget ya?" Tanya Kevin padaku.
"Idih amit amit deh, hoeeek." Ucap ku padanya.
"Bilang aja lo suka kan, kalau gua ada disamping lo?" Tanya Kevin sambil merangkul pundak ku, spontan langsung aku tepis tangan nya.
"Ehem! Kayak nya gua jadi kambing congek deh disini, kacang mulu!" Ucap Dewi sebal.
"Maaf Dew, dia itu yang tiba tiba muncul kayak hantu." Ujar ku sambil menunjuk wajah Kevin dan dia malah tersenyum genit ke arah ku.
"Udah deh Ris, kalau lo suka juga gak apa apa kok Ris, gue dukung 100%." Kata Dewi setengah berbisik.
"Apaan sih lo!" Ucap ku pada Dewi.
Cal me be me love🎶
Cal me be me love baby🎶Tiba tiba handphone dewi bergetar
"Eh Ris gue disuruh sama mama gue pulang, sorry ya Ris gua gak bisa pulang bareng sama lo, mendadak adek gue sakit Ris." Jelas Dewi, sambil pergi menuju halte bus.
"Kawan lo udah pulang tuh." Kata Kevin.
"Apaan sih lo! Ngagetin gue aja!" Ucap ku sambil cemberut.
Aku pun segera pergi dari lapangan itu, dan segera ke halte bus untuk menyusul Dewi.
'Pasti Dewi masih disana.' Gumam ku sok tau.
Sialnya Dewi sudah tidak ada di halte lagi mungkin dia sudah menemukan bus nya.
"Hai." Ucapan Kevin mengagetkan aku.
"Lo lagi lo lagi, kapan sih lo bisa pergi dari hidup gue? Capek gue Vin lo ikutin terus." Ucapan ku membuat Kevin terdiam dan pergi meningalkan ku.
"Ya udah maaf kalau gue ganggu." Ucap Kevin seraya pergi meninggalkan ku.
Aku hanya diam mendengar kata kata Kevin, aku juga merasa bersalah telah mengatakan itu padanya.
BERSAMBUNG.....
Hai hai hai....
Senang bertemu lagi dengan kalian, nah Litha ada kabar gembira nih dari hari jum'at sampai jum'at depan, Litha bakal BUKA LAPAK PROMOTE, bagi kalian yang belum di promote tunggu aja ya.
Salam sahabat: @aulyfa
Love You♡️