[Part 2] Cowok Aneh

425 310 430
                                    

"Ih gila ya tu cowok? Masa aku di bilang cantik sih? Ih." Gumam ku.

Tak lama kemudian ada yang menepuk pundak ku.

"Hai, gue Icha Felinda. Lo yang namanya Clarissa kan? Murid baru disekolah ini."

Aku hanya mengangguk biasa.

"Lo disuruh kepala sekolah buat keruangannya tuh, biar gue anterin aja ya?" Tawarnya padaku.

Lagi lagi aku hanya mengangguk biasa, lalu kami berdua menyusuri koridor-koridor sekolah, anak murid tidak ada di luar mereka pada masuk ke dalam kelasnya masing masing, karena sebentar lagi akan dimulai jam pelajaran.

"Sepi ya?" Aku mulai memecah keheningan, sebenarnya aku takut sih tapi aku mencoba mengatur diri ku agar terlihat seperti biasa saja.

"Ya emang kalau udah jam 06:55 udah sepi, anak murid pada masuk kelas semua, lo takut Ris?" Ungkap Icha kepadaku.

"Oh, gak ah, gue gak takut, biasa aja kok." Timbal ku dingin, aku pura-pura menjadi pendiam disekolah ini, aku akan mencoba membuat diriku ini pelit suara.

"Oh gitu ya Ris? Nah itu ruang kepala sekolahnya. Dah ketemu kan? Gue cabut ke kelas dulu ya, nanti bu guru keburu dateng ke kelas." Ucap Icha.

"Tunggu Cha!" Teriakku.

"Kenapa? Lo bilang kan lo gak takut, ya udah gue duluan aja deh, dah dulu ya bye! Gue dikelas x mia 4." Sambung Icha sambil berlari.

Tok... tok...

"Masuk."

"Permisi bu, memangnya ada apa ibu memanggil saya ke sini?"

"Kamu yang namanya Clarissa kan? Kamu cantik dan pintar kata ayah mu." Lanjut bu Laras, kepala sekolah di SMA BAKTI JAYA.

"Ayah? Siapa ya bu?"

"Itu lho nak, pak Riko. Pak Riko itu ayah mu kan?" Tanya Bu Laras.

"Bukan bu saya bukan anaknya, pak Riko itu paman saya bu." Jawab ku.

"Oh begitu ya?, ya sudah nanti ada guru kelasmu yang menyusul ke ruangan ibu, kamu tunggu saja di luar Clarissa." Jelas bu Laras.

"Baik bu Laras." Jawab ku.

Tak lama kemudian aku pun keluar dari ruangan kepsek, aku memilih duduk di koridor sekolah yang sepi, ya aku suka sepi, walau aku suka sepi, tetap saja aku sidikit takut hehe. Bahkan setiap dirumah aku selalu menangis, tapi tidak ada satupun orang yang tau, terkadang aku menangis dalam keheningan. Meskipun tidak enak rasanya, itu lah makanan sehari-hariku, aku bahkan muak dengan diriku sendiri, aku benci dengan ini semua.

Tak terasa air mataku pun jatuh, aku tidak kuat menahan semua ini, meskipun ayah telah membuangku seperti ini, aku tidak membencinya. Aku sayang pada ayah, ayah adalah Superman bagi diriku.

#Kevin POV

'Duh kebelet kencing lagi, udah deh izin aja sama guru.' Gumam ku.

"Bu saya izin ke kamar mandi ya bu, sebentar aja." Pinta ku pada ibu guru.

"Oke ya sudah, silahkan." Tukas bu Naila, guru kelas x mia 2.

"Terimakasih bu."

---------------------

"Huh lega deh."

"Lho itu kan? Oh iya itu Clarissa." Ucap ku.

Aku buru-buru nyamperin Clarissa, tapi kayaknya dia lagi sedih deh, udah lah ngomong nya lembut aja.

"Clar,"

"Ya."

"Lo kenapa Ris?"

"Apa penting nya buat lo." Jawab Rissa dingin

My SufferingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang