Tujuh : Tunggu Gue, Seoul !!

49 17 7
                                    

^Happy Reading Gaessss^



"Aw aw aw! Lepasin gue woy! Dasar cewek gila!"teriak Ara. Melody sama sekali tak menggubris kata-kata Ara yang pedes banget.

Suaranya yang meletup-letup bagaikan mercon pun tak ia hiraukan.

"Gila loe. Apa-apaan ini? Menyeret seorang gadis yang bersalah dengan kasar seperti ini. Ada apaan sih?"

"Nih!" Melody menyerahkan salah satu tiket yang ia dapat tadi pagi pada Ara.

"Apaan nih?" Ara mengambilnya dan melihatnya dengan tatapan super duper bingung.

"Tiket pesawatlah, loe kira makanan!"

"Idih, sewot amat mbak. Selow aja kali. Gue juga tau kalau ini itu tiket. Yang gue maksud, ngapain loe ngasih tiket kayak gini ke gue?"

"Loe ikut gue!" ujarnya singkat, padat, namun tidak jelas sama sekali. Ambigu nih.

"Ikut? Ikut kemana?"

"Korea."

"What!? What do you say? Korea? Loe mau ngibullin gue yak?" Ara berteriak dengan suara super cemprengnya yang membuat gempar seisi sekolah-(OK, ini terlalu lebay-abaikan).

"Bisa nggak sih loe kecilin volume loe? Gila, kayak radio rusak."

"Mel mel mel, jawab gue. Ini bohongkan?" tanya Ara yang masih merasa tidak percaya sama sekali.

"Beneran. Lusa kita berangkat."

"Wihhh!!! Gila! Gue ke Korea. Gue bisa ketemu sama oppa-oppa ganteng calon suami gue. Asikkkk!!" Ara melompat-lompat kegirangan bak anak kecil yang baru saja memenangkan perlombaan.

Melody hanya geleng-geleng sendiri melihat tingkah sahabatnya yang menurutnya norak tingkat dewa.

"Melody! Ara!" teriak seseorang yang terdengar amat familiar di telinga mereka.

"Hei Jo!" Ara melambaikan tangannya ke arah rombongan laki-laki yang mendekat ke arah mereka sambil memamerkan deretan giginya.

"Beneran loe berdua mau ke Korea?" tanya Sam, salah satu dari mereka.

"Yups. Melody yang ngajak gue."

"Beneran Mel? Wihh...kenapa kita nggak di ajak nih? Malah ngajak si petasan banting," ucap Jo. Ara yang dimaksud sebagai petasan banting hanya mengerucutkan bibirnya sebagai tanda ia tidak suka dengan sebutan yang baru saja Jo bilang.

"Sorry guys, gue cuman ada dua."

"Yoweslah, rapopo. Sek penting hepi," ucap Cahyono ngelantur.

"Dasar gudheg jawa!" ucap Sam menimpali ucapan tak terarah dari Yon-nama kerennya Cahyono.

"BTW, kapan loe pergi?" tanya Jo.

"Lusa."

"Lusa? Cepet banget gila, pasti gue bakal kangen banget ama sosok bad girl cantik ini," ucap Jo.

"Gas terus bang!" ucap Sam.

"Apaan sih?!" ucap Melody yang risih akan ucapan Jo barusan.

"Loe nggak kangen nih amat dedek kecayangan?" ucap Ara genit sambil mengedip-kedipkan kedua matanya.

"Iya. Abang bakal kangen karo koe neng. Bakal tak tunggu koe mulih tekan akhir hayatku," ucap Yon sok-sokan melankolis.

"Idih, jijik gue. Pait, pait," ucap Ara mengundang gelak tawa mereka pecah.

"Gue bakal kangen ama loe semua guys. Rindu sama tawa loe semua, Jo, Sam, Yono, dan loe Ara. Gue pastiin gue nggak akan ngelupain loe semua, samapi maut menjemputku, saat tiba waktunya nanti, " ucap Melody di dalam batinnya di sela-sela tawa mereka.

"Udah ah, udah mau bel. Kita ke kelas dulu ya. Ba bay!" ucap Ara sambil gantian menarik tangan Melody.

"Kalau udah nyampe, loe pada kudu calling-calling kita!" teriak Sam. Melody berbalik dan membuat lingkaran dengan menyentuhkan ujung jari telunjuk dan jempolnya serta mengedipkan sebelah matanya, tanda ia setuju.

Sementara, orang-orang sekitar mereka yang barusan menguping pembicaraan kelima sekawan itu berseru girang dalam hati. Akhirnya, dua dari lima biang kerok di Kusuma Bangsa akhirnya angkat kaki dari sini.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Apakah chapter ini terlalu pendek???
-Sorry guys...

Masih pengen tau nggak kelanjutan ceritanya??
Harus jawab iya, oke (Maksa Bangeeeetss)

Cuss, pantengin terus nih cerita, jangan pindah2...

Thanks buat kalian-kalian yg udah nyempetin waktu buat baca ini ceritaaaaa....

Love You So Much...♡♡♡♡♡♡

♡Salam Sayang♡

♡Lika Austin♡

Simfoni Musim SemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang