Berjalan menyusuri koridor, tiba-tiba badan pun kaku, setelah melihat seseorang menurunin tangga, bersembunyi dibalik dinding dengan mengintip sekitar dan memperhatikan seorang tersebut. Detak jatung tak karuan, Rizky pun mengambil nafas dalam-dalam, "aah.. Dapatkah aku, memilikinya. menemuinya saja aku tak berdaya" gumamnya dalam hati.
Ketika aku berjalan menuju toilet, tak sengaja aku bertabrakan dengannya, gadis yang ku sukai hingga kini. "ahk... Liat-liat dong kalau jalan" tanda kesal dibalik bicaranya itu, "ah.. Maaf, saya salah" balasanku meminta maaf, "dasar, udah sana kamu pergi, jangan didepan aku lagi, dan lain kali liat-liat kalo jalan" berbicara dengan nada tinggi seperti mengusir, "baik, maaf sekali lagi, permisi" meninggalkan tempat tersebut.
Pukulan melayang menghampiriku, "akh.." suaraku kesakitan, "eh... Kecoa, udah beraninya, kau menambrak kekasihku Rani, dasar biadab sampah, serangga kecil yang mengganggu" satu kali lagi pukulan melayang ke hadapanku, "akh... Maafkan aku" meminta maaf kepada mereka para pembully.
Dia gadis cantik, dan populer. Dulu saat upacara penerimaan murid baru, aku menaksirnya pada pandangan pertama. Namun, hingga sekarang aku tidak dapat memiliki nya karena aku ini hanyalah seorang pesuruh, dan budak oleh mereka para pembully. Gadis yang ku sukai seperti hanya bayangannya saja, iya hanya bayangan, tidak dapat ku sentuh ataupun menggapainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monochrome
AzioneSeperti dunia yang tidak adil, datang ke sekolah hanya menjadi mainan bagi mereka para pembully.... Muak akan kelakuan mereka.... Itulah keluhaan dari para pecundang. . . . . . Tambahkan ke daftar bacaan kalian yak!!! 😬, like and coment. Trims...