The War

236 18 0
                                    

Waduh.. maaf. Beneran aku minta maaf karna udah ingkar janji sehingga buat kalian nunggu. *elah geer banget si.. hehe. Tapi beneran deh.. aku lagi ngumpulin ide. Ya maklumlah... kan udah aku bilang kalo aku penulis amatiran. Tapi makasih buat vommentnya. Oke kalo gitu. Selamat membaca! 😊

.
.

'ada apa dengannya? Kenapa dia bersikap seperti itu? Maksudku, dia terlihat seperti tidak suka dengan Sehun. Ah tidak, lebih tepatnya kedekatan Sehun denganku'

'Sehun dekat denganku, Apa yang salah dari itu? Lagi pula dia yang membuangku terlebih dahulu. Hingga rasanya sangat sakit'

'Tapi setelah Sehun datang padaku, semua terasa lebih baik. Dia memang teman terbaik yang pernah kukenal. Semoga tidak terjadi apa-apa' gumam batinnya kacau. Ya, ia sedang berharap dalam kecemasan.

Ia khawatir terjadi sesuatu diantara mereka. Ya, mereka. Sehun dan Jongin. Meskipun Jongin pernah mengacuhkannya. Ia juga tak ingin terjadi sesuatu pada namja itu. Apa rasa itu masih ada? Ah.. entahlah!

Aish!!!

Hampir saja ia mau menerobos lampu merah karna pikirannya sedikit terganggu dengan kejadian tadi.

Flashback on

"Masuklah. Aku akan mengantarmu" pinta seseorang. Keduanya menoleh lalu saling berpandangan. Orang itu adalah Jongin. Sehun tersenyum tipis.

"Hmm.. tapi aku akan pulang dengannya" balasnya sambil menatap ke arah Daehee lalu kembali menatap Jongin.

Tetap dengan senyum manisnya. Tentu dibalik senyum itu mengandung makna yang hanya dimengerti oleh kedua namja itu.

Dan benar saja. Setelah mendengar hal itu. Jongin mengepalkan kedua tangannya. Ia mencoba menahan emosi. Menghela napas panjang dan membuangnya pelan. Samar.

Pandangannya nanar namun ia segera menetralkan kembali dengan memandang ke sembarang arah. Ia benar-benar marah sehingga ia ingin sekali menonjok wajah itu. Ya, wajah seorang yang mencoba mendekati Daehee. Oh Sehun.

Tapi? Kenapa? Apa haknya melakukan itu? Ia sendiri juga tidak tau. Akhirnya dengan emosi dan amarah yang tertahan itu, ia menghampiri Sehun.

Sejenak sorot matanya menatap lekat wajah Daehee dan menangkap kedua manik mata yeoja itu. Sontak Daehee langsung menunduk dan membuang pandangannya ke sembarang arah karna gugup dengan situasi aneh ini.

"Daehee-ya!" panggilnya.

"N-ne?" jawabnya terkejut hingga lidahnya juga terasa kelu. Mungkin karna sudah sangat lama mereka tak pernah saling sapa satu sama lain atau... entahlah.

"Aku harus membawanya darimu. Ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengannya" ucapnya seolah meminta izin. Sesekali ia melihat ke arah Sehun.

"Ah.. N-ne. aku tidak apa-apa" balasnya terbata-bata. Lalu melihat ke arah Sehun. Begitu pula dengan Sehun.

Jongin kembali menatap namja itu dan sedetik kemudian Sehun melangkah mendahului Jongin masuk ke dalam mobil.

Daehee hanya menyaksikan dengan kebingungannya hingga mobil itu tak terlihat lagi.

Flasback off

"Aish! Situasi macam apa ini?!" Umpatnya kesal. Lampu lalu lintas berganti warna hijau. Ia pun melajukan motornya kembali dan sampai dirumah dengan selamat. Namun, tetap saja ia masih cemas. Sedikit berpikir apa yang harus ia lakukan. Telfon Sehun. Tapi ia masih bimbang.

_+_+_

"lain kali bawa mobilmu!" tegurnya mengingatkan bahkan tanpa menoleh sedikitpun. Entah apa yang membuat Jongin mengatakan hal semacam itu. Ia juga tidak tahu, hanya saja ia tak suka melihat Daehee dekat dengan namja ini. Sekali lagi. Oh Sehun. Ya itu namanya.

"bahkan kau tak berhak melarangku" balas Sehun santai dan keluar dari mobil. Melihat ekspresi itu membuat Jongin mengeratkan genggamannya di setir mobil. Dan Jongin pikir apa yang dikatakan Sehun ada benarnya juga.

"Agh!" Hanya kata itu yang terlontar dari bibir sexynya.

Emosinya hampir saja meluap kalau ia tak segera mengontrolnya. Lagi - lagi ia tidak tahu. Kenapa ia bersikap seperti itu? Kenapa ia harus marah? Ya, jawaban dari pertanyaan itu masih belum terpecahkan.

Tatapannya nanar. Daripada membuat keributan ia lebih memilih untuk pergi melajukan mobil dengan sekencang-kencangnya dan meninggalkan Sehun seorang diri disana. Sehun hanya menatap mobil Jongin datar.

"Sepertinya permainan baru telah dimulai" Gumamnya seraya mengangkat salah satu alisnya.

Drrt..Drrt..Drrt

Tangannya meraih ponsel dari saku celana yang ia kenakan. Menatap nama yang tertera disana dan tersenyum. Lalu Jari jempolnya menggeser tombol hijau.

"a, halo? Kau dimana?" tanya Daehee ketika panggilannya tersambung. Tampak dari raut wajahnya tergurat kecemasan.

"kau tidak apa-apa, kan?" sambungnya lagi. Khawatir. Iya, itu yang sedang ia rasakan. Orang di seberang hanya mencetak senyum di wajahnya.

"aa.. rupanya ada yang sedang mengkhawatirkanku sekarang" godanya pada gadis itu. Meskipun tak bisa melihat wajahnya secara langsung, Ia tahu gadis itu akan mengeluarkan semburat merah di pipinya.

"Aaish! Sial! Ya, Oh Sehun!" Gertaknya dengan sedikit kesal. Dan itu sukses membuat namja satu ini tertawa puas.

"Maaf sudah membuatmu khawatir. Dia hanya mengantarku dengan selamat sampai di rumah. Jadi aku baik-baik saja" Jelasnya datar.

"Aahh syukurlah. Kau melihatnya? Tatapannya terlihat seperti dia akan memangsamu dan aku. Tentu saja aku sangat khawatir. Tapi kenapa? Kenapa dia mengantarmu? Dia bahkan terlihat tidak menyukaimu. Aaish! Ini sangat aneh" urainya dengan sangat antusias dan tampak memikirkan sesuatu. Karna ia tampak mengawinkan kedua alisnya.

"Khem" balasnya. Matanya menerawang kemudian dipejamkannya sambil menarik napas pelan.

"Ya! Gadis ini. Buanglah jauh-jauh pikiran negatifmu itu. Aish, dasar!" sambungnya mengejek lalu tersenyum.

"Hehe. Baiklah. Nah.. sekarang istirahatlah dengan baik. Dah" sambungan telpon terputus.

_+_+_

Semilir angin senja menerpa wajah manisnya. Sungguh suasana yang sangat menenangkan. Diraihnya kaleng minuman disebelahnya. Membuka penutup kaleng itu lalu meminumnya.

Entah apa yang sedang ia pikirkan. Pikirannya benar-benar sulit menerjemahkan suasana yang dialaminya tadi. Tiba-tiba ingatan itu mucul kembali. Ya, Ingatan tentang Jongin.

.
.
.

Hai readers! 🙏🙏🙏 Aku bener-bener minta maaaaaf banget. Lebay! Ah biarin. Ngga ini aku beneran tulus minta maafnya.
Ya udah gini aja. Aku ga bakal janji update kapan. Yang jelas kalo ada inspirasi aku update. Jadi ga usah ditungguin segala.. geer! Yee kali aja. Hehe.

Happy reading..! 😊😊😚

HURT (EXO Kai Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang