bagian 10

42K 1.6K 16
                                    

" terus awasi dia. Jika dia berani melakukan itu aku yakin aku akan mematahkan kedua tangannya dan menghancurkan bisnisnya dengan tangan ku sendiri.   JANGAN PERNAH MENYENTUH MILIKKU, APALAGI BERNIAT MEREBUTNYA. KU PASTIAKAN SIA AKAN HANCUR!!!". Geram christian

" baik tuan. Adalagi. Kami telah menemukan nona aurel. Kami melihatnya DI bandara dia datang dari Brasil bersama seorang anak perempuan yang berusia lima tahun " ucap Albert
Jantung christian seakan berhenti berdetak. Wanita nya telah kembali.

" terus awasi dia, suatu saat aku akan menemuinya, setelah semua urusan tentang ana selesai. Setelah ana aman" ucap christian.
Albert mengernyit...
*****
" Sebaiknya anda melepaskan salah satu dari mereka Tuan" lanjut albert.

" jaga ucapan mu Albert " ucap Christian memperingati.

" maaf jika saya lancang tuan.
Tapi...anda seharusnya memilih dan melepaskan salah satu dari mereka berdua, jika tidak ingin menyakiti salah satu dari mereka"
Lanjut albert

" Albert... aku peringatkan jangan menggurui ku" ucap Christian sambil menunjuk Albert.
Albert sadar bahwa tuan muda nya tak mungkin dapat mendengar. Setelah mengucapkan permisi Albert keluar, sebelum keluar dia berbalik dan mengucapkan

" jika nona Ana hanya obsesi Anda. Saya mohon lepaskan Dia, sekarang sebelum terlambat.  karena jika dia tau. Itu akan menyakitinya" setelah itu Albert keluar.

" ALBERT!!!!!!". Teriak Christian diiringi gebrakan meja

" Aku tak mungkin melepaskan nya, aku akan menyembunyikan ini semua hal yang dapat membuat ana pergi dari ku." geram Christian.
***
Seminggu berlalu.
Sudah tak terasa ana sudah berada di mansion yang menurutnya neraka dunia ini selama satu minggu.
Tak ada yang berubah darinya dia menjadi sosok yang pendiam hanya berbicara ketika bersama odeth. Dan sudah seminggu ini dia merencanakan rencana pelarian dirinya. Dia memang sengaja tidak kabur saat beberapa hari ini, dia menunggu penjagaan terhadap dirinya tak begitu ketat dan berhasil. Bahkan dia bisa keluar kamar dan berkeliling Mansion dia tak menyia - nyiakan kesempatan itu dia mempelajari seluk beluk Mansion ini. Dia tak sabar keluar dari Mansion milik Christian.

Christian nama itu selalu menghangatkan hati ana seminggu ini tak ada lagi rasa takut pada lelaki itu dan rasa benci terhadap Christian sudah memudar dari hati ana Setelah Odeth menceritakan semua itu. Dia paham yang dirasakan Christian. Apalagi Selama Seminggu ini Christian berlaku lembut pada Ana dan meminta maaf pada Ana atas kejadian itu.
Bahkan seminggu ini ketika Christian mencumbu Ana dengan lembut meski selalu mendapat penolakan dari Ana tapi ujung ujung nya ana menikmati permainan Christian. Katakanlah Ana munafik tapi hati tak bisa berbohong dia mencintai Christian dengan segala sikap kasarnya. Tapi kenapa Ana ingin pergi?. Dia tak ingin menghancurkan dirinya sendiri karena dia tau Christian tak memiliki rasa itu untuk nya  melainkan untuk Aurelia. Entah mengapa. Jika memikirkan itu Dada ana menjadi sesak.
Saat ini Ana sedang berdiri DI balkon kamarnya yang terbuat dari kaca itu membuat dia dapat melihat bunga yang cantik dibawah sana mengelilingi air mancur   buatan. Dari atas balkon ana juga dapat melihat hamparan Taman yang begitu luas ditumbuhi berbagai macam bunga termasuk bunga kesukaan Ana yaitu Lily. Di saat Ana tengah asyik memandangi matahari yang ingin menenggelamkan Dirinya
Ana merasakan seseorang yang memeluknya dari belakang membuat dirinya hanpir berteriak tapi saat dia tau itu Adalah Christian rasa terkejut nya hilang. Christian meletakkan kepalanya pada bahu ana yang terekspos.

" Apa yang sedang kau pikirkan hemm?" tanya Christian yang sedang mengecup leher Ana.

" Apa kau merasa tidak enak badan? " lanjut Christian saat tak mendapat tanggapan dari Ana.
Christian geram. Dia tak suka di abaikan. Dia mengecup leher ana menggigit nya dan menghisapnya membuat erangan lolos dari bibir sexy ana.

" nnnggggghhh" leguh ana.

" erangan membuat Junior ku bangun " seringai nya. Kecupan itu perlahan turun ke bahu ana. 

Tangan Christian yang semula ada diperut rata ana kini tak tinggal diam. Tangan itu mulai naik dan meremas buah dada ana membuat ana mengerang kembali.

" mmnnnnnggghhh" leguh ana. Ana tersadar ini harus dihentikan. Jika tidak dia akan semakin jatuh pada Christian. Dan ini akan menghalangi rencananya jika ini berlanjut karena jika christian Bercinta dengan ana dia akan lupa waktu dan tidak akan berhenti sampai dia kelelahan.

" hentikan... Chriss!!" ucap ana berusaha melepaskan dirinya.

"Aku suka ketika kau menyebut nama ku. Apalagi ketika kau mencapai Klimaks karena permainan ku" ucap Christian sambil meneruskan aksinya.
Kata kata vulgar itu membuat pipi ana memanas dan memerah seperti tomat.

" aku merasa tidak enak badan dan pusing" ucap Ana. Dia tau ini ampuh untuk menghentikan Christian. Dan yap!!! Berhasil. 
Christian langsung berhenti dan membalikkan tubuh ana menghadapnya. Dia dapat melihat pipi ana yang memerah.

" Apa kau baik - baik saja? Kau memang demam. Pipi mu terlihat merah. Tapi suhu tubuhmu normal " ucap Christian saat mengecek suhu tubuh ana.

Pipiku merah bukan karena sakit tapi karena kau. Batin ana.

" aku tidak tau. Oh yah? Bukan kah kau ada rapat penting saat ini " ucap ana mengalihkan topik

" astaga!!! Aku melupakannya. Tapi aku tidak akan pergi. Aku akan merawatmu " ucap christian lalu membawa Ana ke tempat tidur lalu menyelimutinya.

Mampuss... batin ana

" ja...jangan" ucap ana spontan. Ana merutuki dirinya. Pasti ini akan membuat christian curiga.
Dia melihat kening Christian terangkat sebelah

" mak..maksudku tidak baik membatalkan janji penting dengan seseorang disaat saat terakhir seperti ini. Apalagi hanya karena ku. Itu akan menyinggung perasaannya " ucap ana berusaha membujuk.
   Bagus ana kau sangat pintar mencari alasan. Ucap ana

" hmmm baiklah. Aku akan pergi tapi kau harus minum obat lalu beristirahat " ucap christian. Lalu mengecup kening Ana lembut. Membuat jantung ana maratoon. Lalu Christian berlalu pergi.

Tapi yang membuat ana bingung baru kali ini Christian menurutinya dan tidak banyak bicara.
" sudahlah. Ini mungkin hari keberuntungan ku" ucap ana

***
Sudah pukul sembilan malam tapi dia belum menjalankan aksinya. Sudah dari tadi dia menunggu mansion sepi tapi keinginannya tidak terwujud baru di jam sembilan keinginannya terwujud Mansion sudah sepi karena sebagian pelayan telah pulang kerumah masing masing dan ke rumah dibelakang mansion untuk beristirahat dan sebagian lagi di dapur. Dan para bodyguard berjaga di pintu utama mansion .
Ana mulai menjalankan aksinya dia mulai mengendap endap dengan menjinjitkan kakinya sambil mengawasi keadaan sekitar. Dia memilih menggunakan tangga karena dia tau sangat jarang yang menggunakan tangga ini.
Dan setelah dia berhasil dia melewati pintu belakang mansion karena tidak mungkin dia menggunakan pintu utama Mansion yang pasti sudah dijaga oleh para bodyguard. Yang siap menyeret nya karena berusaha kabur.
Dan matanya...

***
Waduh makin. GAJE NGAK NIH
CERITA .
BTW Author usahain update cerita ini sekali 2 hari ( tapi ngak janji yah).

Butuh pendapat reader nih untuk cerita ini. Maunya kalian cerita ini diapain sih...

Butuh masukan nih.
Don't forget for vote and comment.....

I HOPE YOUR ENJOY THE STORY. .....

The Secret of Millionaire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang