Sejak Boruto nembak Sarada, Sarada selalu di kamar merenung di kamarnya.
Kenapa? Tentu saja memikirkan jawaban untuk Boruto.
"Ya apa tidak ya??" gumam Sarada yang sekarag tiduran di kamarnya.
Tok-tok-tok!
"Masuk aja gak dikunci!" teriqk Sarada.
Krietttt...
Pintu itu pun terbuka dan muncul sang ibunda tercinta, Sakura.
"Sarada, bisa bantu mama nyiapin makan malam gak?"
"Bisa ma. 5 menit lagi aku ke bawah"
"Ok. Mama ke dapur dulu ya?"
"Ok"
Sakura pub berjalan menuju pintu, menutupnya dan segera ke dapur.
Sementara Sarada bangkit dari tidurnya, merapikan penampilannya, dan berjalan ke dapur.
"Masak apa ma?" tanya Sarada sambil memasuki dapur dan menghampiri mamanya.
"Masak kare" jawab sakura sambil mengambil bumbu kare di lemari makan.
Setelah Sakura mengambil bumbu kare, dia membawanya menuju meja dapur.
Ting tong!
"Pasti papa" tebak Sarada.
"Tolong bukakkan ya Sarada?" kata Sakura yang sedang sibuk menggoreng bakso dan udang.
"Hn"
Sarada berjalan menuju pintu depan untuk membuka pintu untuk ayahnya.
"Aku pulang"
"Selamat datang"
"Sarada, mama mana?"
"Masak" jawab Sarada simpel.
"Papa mandi dulu ya. Habis mandi, papa ke ruang makan.
"Ya"
Sarada pun kembali ke dapur.
"Papa ya?" tanya Sakura.
"Iya. Papa mau mandi nanti ke sini"
"Ooo.. Sarada, bantu mama nyiapin alat makan" perintah Sakura.
"Ya"
Sarada pun menuju rak piring untuk mengambil piring, sendok, dan garpu. Setelah itu dibawanya ke meja makan di ruang makan yang nyambung sama dapur.
"Kalian masak apa?" tanya Sasuke yang tau-tau sudah di ambang pintu.
"Kare" jawab Sarada.
"Kare sudah siap!" kata Sakura sambil meletakkan panci berisi kare ke meja.
"Ayo makan"kata Sasuke yang sudah siap untuk makan.
Sela-sela makan..
"Papa..."kata Sarada sambil menundukkan kepalanya.
"Hm?"
"Aku ditembaj Boruto papa....."
Brushhhh!!!!
Sakura menyemburkan air minum yang baru di minumnya ke samping kanan meja makan karena kaget mendengar ucapan Sarada.
"Apa!?" Teriak Sakura kaget.
"Ke-kenapa sih ma?" tanya Sarada bingung.
"Ka-kamu.... Di-ditembak b-b-b-boru-to?" tanya Sakura terbata-bata.
"I-iya ma? Salah?" tanya Sarada yang tambah bingung.
"Bukannya Boruto sudah pu-mmm!" kata Sakura terpotong karena Sasuke memasukkan karenya ke dalam mulut Sakura agar Sakura diam.
"Boruto kenapa ma?" tanya Sarada yang bingung tingkat dewa karena sikap mamanya ini.
"Gk papa kok Sarada. Mamamu hanya kaget karena Boruto anak Walikota Konoha. Si Naruto itu" alasan Sasuke.
"Oooo"
"Dah lanjutkan makanmu" sambung Sasuke sambil melanjutkan makannya.
"Saauke-kun!!! Berani-beraninnya kamu itu ya!?" bentak Sakura marah.
"Akan ku jelaskan di kamar ya?" pinta Sasuke dengan berbisik ke telinga Sakura yang membuat Sakura bungkam.
"Janji ya Sasuke-kun?" kata Sakura sambil berbisik juga ke telinga Sasuke.
"Hn"
Mereka pun melanjutkan makan malammnya.
"Sarada, tidur" perintah Sasuke.
"Iya pa" jawab Sarada sambik menaiki tangga menuju kamarnya.
'Mama kenapa sih? Cuma Boruto doang, mama sampe teriak-teriak gitu? Gak tau apa kalo suaranya kalo teriak udah melebihi Toa masjid?' tanya Sarada sambil membuka pintu kamarnya.
"Udah Sarada. Gak usah dipikirin. Paling, mama hanya kaget karena Boruto anak Walikota" ucap Sarada pada dirinya sendiri.
Akhirnya, setelah capek mikirin mamanya melulu, Sarada pun terlelap di kasurnya.
Di meja makan
Di meja makan sekarang, sudah ada 2 teh hangat yang akan menemani Sasuke dan Sakura di meja makan.
Sasuke pun menjelaskan semua yang sudah terjadi pada Sakura.
Sakura kaget level dewa setelah mendengar cerita Sasuke.
"Kenapa kamu gak mau memberitahu Sarada, Sasuke-kun?"
"Sengaja"
"Kenapa"
"Kau akan tahu kalau semua ini berakhir. Kita gak usah mencampuri urusan mereka. Lagian., mereka sudah besar. Harusnya juga sudah siap menghadapi kenyataan yang ada kan?" kata Sasuke panjang lebar.
'Benar juga ya..' batin Sakura.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU ✔✔
RomansBolehkah seorang hantu mencintai seorang manusia? Pairings: BORUSARA