Bagian 3

10K 1.1K 87
                                    

Aku tidak apa-apa.

Pergilah.

.

Yunho melihat dan mencocokkan alamat yang Yoochun berikan. Ia menarik nafas menekan bel, jantungnya berdegup begitu cepat. Apakah Jaejoong akan menerimanya? Apakah Jaejoong memang sedang mengandung?

Tak lama pintu pun terbuka. Yunho melihat perut besar dan perlahan melihat seseorang yang membuka pintu tersebut. Ternyata benar. Jaejoong hamil.

"Yun? Ba-bagaimana bisa kau?" Ujar Jaejoong. Jaejoong mencengkeram kuat pintu menahan rasa takut, bahkan sesak melihat kembali wajah Yunho.

"Aku dapatkan alamat ini dari Yoochun. J-Jae kau benar-.." Yunho melihat perut besar Jaejoong, Jaejoong tahu arah ucapan Yunho, ia segera memeluk perutnya.

"A-aku tidak akan mempersalahkan ini. Ku mohon jangan lakukan apapun. Aku hanya punya mereka." Ujar Jaejoong terdengar miris, langkahnya pun memundur, Jaejoong takut Yunho melukai anak-anaknya. Ia sangat takut.

"Jae, tenanglah. Aku kemari untuk meminta maaf." Yunho mencoba meraih tangan Jaejoong, tetapi Jaejoong menepisnya dengan kasar. Matanya Jaejoong pun sudah berair.

"Pergilah Yun. Aku baik-baik saja. Ku mohon jangan membuatku sulit. Hiks. Pergilah." Tangan Yunho gemetar, pertama kalinya Yunho menatap dalam mata Jaejoong, begitu banyak kesedihan dari mata tersebut. Tak lama Hyun Joong keluar dan menghampiri Jaejoong karena mendengar suara Jaejoong berbicara.

"Ada apa Joongie? Kau menangis?" Tanya Hyun Joong, Jaejoong menghapus air matanya dan mencoba tersenyum.

"Tidak. Joongie hanya kelilipan saja." Dustanya. Hyun Joong pun melihat Yunho.

"Temanmu Joongie?" Tanyanya. Yunho menundukan kepala hormat kepada Hyun Joong.

"Ya. Teman Joongie, tetapi ia akan kembali pulang." Ujar Jaejoong.

"Jae a-.."

"Pulang Yun. Aku ingin istirahat." Ujar Jaejoong. Jaejoong tak ingin Hyun Joong tahu bahwa Yunho adalah Ayah dari anak-anaknya. Jaejoong menutup pintu tersebut, Yunho hanya diam, hatinya terasa sakit melihat Jaejoong.

Jaejoong tersenyum dihadapan Hyun Joong, tetapi Hyun Joong sangat tahu bahwa Jaejoong dalam kondisi tidak baik.

Yunho tak akan menyerah, ia akan terus meminta maaf kepada Jaejoong dan akan kembali membawa Jaejoong ke Seoul. Yunho akan memperbaiki semua kesalahannya.

.

.

Seseorang yang telah Hwang perintahkan mencari informasi Jaejoong pun datang. Ia akan membuat Hyun Joong bahkan Jaejoong menderita secara perlahan.

"Nama pemuda itu Jaejoong. Tidak tahu apa marganya, ia pemuda yang diselamatkan dokter Kim saat di Seoul. Ia tengah hamil, ia seorang male pregnant. Dan-.." Hwang menatap ucapan menggantung pria tersebut.

"Pemuda itu menderita paru-parunya rusak." Hwang hanya tersenyum.

"Begitu ya? Aku tak peduli akan nasib anak itu. Aku tak mau anak itu mati dengan tersiksa karena penyakit yang ia derita. Mengerti maksudku?" Pria itupun mengangguk. Entah apa yang akan Hwang rencanakan, intinya Jaejoong dalam bahaya.

.

"Tumbuhlah dengan sehat, Appa dan Umma menantimu." Hyun Joong mencium lembut perut besar sang istri.

"Aku tidak sabar menunggu anak kita lahir." Ujar wanita cantik itu, Hyun joong terkekeh.

Tears✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang