Bab 5

18.8K 664 75
                                    

Don't like don't read

Mau ngucapin minta maaf buat para readers yang mungkin ada yang akan kecewa. Fic ini memang gak panjang dan memang pendek. Khusus bab ini alurnya di percepat. Bab besok udah tamat😊

Hinata menatap Hiashi dalam diamnya. Moodnya benar-benar jelek saat ini.

"Aku akan langsung saja. Kau akan ku jodohkan dengan anak teman Papa." Ucap Hiashi datar.

Brakkk...

Hinata menggebrak meja karena kagetnya. Jodoh? Pacar saja Hinata tak pernah punya. Hinata hanya bermain-main di club dan itu saja Hinata hanya menyentuh mereka.

"Aku menolak." Ucap Hinata tegas.

Hiashi masih menatap dalam putrinya. Sangat tau kelakuan putrinya yang gampang marah dan bar-bar.

"Baiklah, aku tak akan menjodohkanmu. Kau bisa memilih calonmu sendiri. Asalkan kau harus menjadi gadis dalam artian yang sesungguhnya. Pintar masak, pintar mengurus rumah dan bertanggung jawab pada sesuatu hal yang telah kau perbuat." Ucap Hiashi datar.

Hhhaaaaahhh...

Hinata menghela nafasnya panjang. Mood nya saat ini sungguh buruk. Dan Hiashi sukses menambah mood nya memburuk.

"Baik... baik. aku akan memilih jodohku sendiri." Pasrah Hinata.

Perjodohan dengan orang yang tak dikenal hanya menambah daftar orang yang merepotkan untuk Hinata. Dan Dia tak suka dengan hal-hal yang berbau perjodohan.

"Silahkan tehnya Tuan... "

Naruto menghidangkan teh hijau dengan lembut. Tangannya begitu luwes dengan gerak tubuh yang semampai. Sampai-sampai Hiashi ingin tertawa dan sangat ingin merekam tingkahnya.

"Naruto, Hinata saat ini akan menjadi tanggung jawabmu. Jika kau tak bisa membuatnya menjadi gadis yang sesungguhnya, kau tau apa akibatnya bukan?" Ancam Hiashi serius.

Deg...

Hinata membola, kini maniknya menatap Hiashi dengan pandangan horror. Hinata memang tak pernah tau akan ketegasan Hiashi dalam pekerjaan. Tapi yang Hinata tau, Hiashi itu orang yang tak akan setengah-setengah dalam melakukan apapun.

"Papa tenang saja. Naruto cukup berkompeten untuk mendidikku. Ya kan Naruto?!" Ucap Hinata cepat.

Dukk

Sikutnya menyenggol pelan pinggang Naruto yang masih terdiam di sampingnya.

"Yes my lord."

Hanya kata singkat dengan kepala di tundukkan hormat yang Naruto lakukan. Membuat Hinata sedikit menaikkan alisnya geram.

'Cih, apa dia lupa dengan apa yang dia lakukan semalam huh? Berlagak sebagai butler profesional..!!' Geram Hinata dalam hati.

"Kurasa aku akan pulang sekarang. Jaga Hinata dengan baik, Naruto." Ucap Hiashi dingin.

"Yes sir."

Hiashi pergi setelah di antar Naruto menuju gerbang depan. Menunduk hormat meski mobil yang ditumpangi Hiashi telah pergi jauh di depan.

Ah...

Sungguh butler yang sangat setia.

"Jadi, katakan apa yang kau lakukan padaku pagi ini? Apa kau lupa dengan yang terjadi semalam?" Tanya Hinata sinis.

My Naughty Butler 18+ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang