"Ma, Rida berangkat!" ucap gadis mungil itu sambil berlari meninggalkan rumah.
"Hati hati mbak, jangan buru buru naik sepedanya, nanti jatuh!" balas Tania sambil berteriak agar anaknya itu mendengarnya.Rida Halisa. Gadis pindahan dari Jogja dan baru masuk sekolah SMA Sukma Ringga yang berada di Kota Metropolitan itu harus berangkat pagi pagi sekali agar tidak terlambat di hari pertamanya. Bagaimana bisa jika terlambat di hari pertama? Mungkin ia merasa bunuh diri jika seperti itu.
Ia menaiki sepedanya dengan cepat walaupun jarak rumahnya dari sekolah tidak terlalu jauh. Mungkin Rida tidak bisa membayangkan jika telat nanti ia akan dihukum guru karena ulahnya itu. 9 tahun menempuh sekolah baru satu kali ia dimarahi guru, itu pun karena hal sepele dan terjadi saat kelas 7. Dan ia berjanji dalam hati tidak akan mengulangi hal yang sama karena rasanya sungguh tidak mengenakan.
Sesampainya disana ia langsung memarkirkan sepedanya di parkiran sambil melirik jamnya, pukul 07.45. "Masih ada waktu." batinnya.
Ia lalu merapikan kacamatanya dan rambutnya yang ia kepang, menaikkan roknya hingga pinggang, dan tak lupa mengambil topinya di dalam tas. "Yap, selesai. Semangat hari pertama Rida!" ucap Rida kepada dirinya sendiri.
Dan itulah style Rida yang membuat semua orang berpikiran bahwa dia seperti orang culun.
Ya, culun.Rida memasuki lorong demi lorong sambil mengagumi betapa besar sekolahnya ini.
"Bener bener sekolah rasa istana! Besar bangeeeet. Mungkin ini 100x nya rumahku ya?" tanya Rida dalam hati.
Sampai akhirnya ia melihat banyak anak mengerumuni sesuatu, seperti.. papan pengumuman. Yap, pengumuman pembagian kelas.
Rida segera menghampiri kerumunan itu, melihat namanya serta dimana kelasnya dan.. Rida Halisa - X IPA 1.Rida segera mencari tulisan X IPA 1 menyusuri kelas demi kelas. Sampai akhirnya ia melihat tulisan X IPA 1 di suatu ruangan pojok dekat tangga lantai 2. Itulah kelasnya. Ia segera memasuki ruangan tersebut dan duduk dibangku paling depan. Ia siap untuk mengawali hari pertamanya.
Ia mencoba mengajak berkenalan salah satu siswi karena ia merasa canggung dan tidak ada satupun teman dari sekolahnya yg dulu.
"Hai, salam kenal. Aku Rida, nama kamu siapa?" tanya Rida kepada murid perempuan dibelakangnya."Apa lo bilang? Aku kamu? Sok polos banget sih." jawabnya dengan wajah super judes yang Rida sendiri tak tau apa salahnya jika memakai aku-kamu.
"Lo pindahan dari suku primitif ya? Dandanan lo aja primitif, ngomongnya juga aku-kamu. Ngga banget sumpah lo." sahut orang yang duduk disebelahnya.
"Oh, iya. Maaf." jawab Rida dengan polosnya.
Ia berbalik dari posisinya kemudian berpikir apa ada yang salah dengannya? Memangnya apa salahnya memakai aku kamu toh itu bukannya lebih sopan? Memang disini ditulis di peraturan kalau harus memakai bahasa gaul dan berpenampilan gaul? Ah, Rida tak terlalu ambil pusing. Tujuannya disini kan untuk sekolah bukan untuk gaul gaulan yang hanya menghamburkan uang saja.
. . .
Jangan lupa vote + comments yaa :)) hihi maklum masi amatiran :)))
Baca juga part - part selanjutnyaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE BUT LOVE
Teen FictionCowo penindas selalu saja menyusahkan. Dan itu juga berlaku untuk Rida Halisa, wanita yang berasal dari keluarga sederhana. Ia harus menerima perlakuan yang sama sekali tidak menyenangkan. Tapi, berbeda dengan Arigas. Anak keturunan keluarga Manali...