Arigas Steward Manali

101 6 0
                                    

"Heh lo! Sini! Bikinin temen temen gue minum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh lo! Sini! Bikinin temen temen gue minum. Pokoknya yang seger!" perintah Rigas kepada pembantunya itu.
"Ba-baik den." jawab Kang Jamal dengan kikuk menghadapi majikannya yang sangat galak.

Arigas Steward Manali. Atau biasa dipanggil Rigas. Keturunan keluarga Manali yang bisa dibilang kekayaannya tujuh turunan itu mengawali hari pertama sekolahnya dengan bolos bersama teman temannya, Gesta, Surya, Hildan, di rumah istananya. Bagaimana tidak istana? Besar rumahnya saja hampir seperti hotel berbintang enam. Walaupun hotel berbintang enam itu tidak tahu seberapa besarnya, tapi ini melebihi hotel berbintang lima. Besarnya saja sudah seluas itu, apalagi isinya? Jangan diragukan.

"Gila man! Liat nih Alyva unggah foto di instagram cantik banget gila gila gila! Sexy lagi aduh! Gue klepek2 bener nih sama dia!" celetuk salah satu teman Rigas, Gesta. Ia memang otaknya paling ngeres diantara 3 teman Rigas.

"Lah, lo sih siapa aja dibilang cantik sexy badash ulala cetar membahana menembus cakrawala langit! Alah basi banget lo! Tapi coba gue liat dong hehehe" ucap Hildan dengan tidak berdosanya.

"Yah lo sama aja gilanya, kirain ada benernya lo ngejekin si Gesta ternyata sama aja! Sama sama ngeres. Heu." ejek Surya dengan ekspresi jijik.

"Eh man! Hidup itu jangan dibuat tegang. Kalo kalian tegang terus nanti bisa kestrum malah bahaya kan? Ya kan? ya kan?" jawab Gesta seenaknya.

"Sip Ta, gue agak setuju sama lo. Tuh liatin si Rigas di depan aja dia keliatannya ganteng baik pinter pujaan hati wanita dan pria. Eh. Tapi dalemnya wuihhh jangan tanya." ucap Hildan dengan panjang lebar.

"Kaya apa? Kaya apa??" tanya Surya.
"Saiko brooo!" celetuk Hildan dengan wajah mengejek yang membuat teman - temannya itu tertawa terbahak - bahak.

Sedangkan yang ditertawai malah biasa saja dengan ejekan temannya itu, ia sadar diri jika dirinya memang seperti itu. Ia menyunggingkan senyum miris ikut menertawai dirinya. Haha, memangnya semiris itu? Ia rasa tidak. Gelar player yang disandangnya itu memang sudah terkenal di SMA Sukma Ringga bahkan sekolah lain. Hampir seluruh perempuan cantik sudah dijajalnya. Benar - benar penjahat wanita.

Namun, begitulah Rigas. Ia memang player, tapi bukan berarti ia tidak punya hati kan? Toh ia juga masih sayang mama papanya yang super sibuk, Raksa Adi Manali dan Evira Helmi, dan tentu saja ia masih sayang adiknya yang super judes, Arinda Pevilia Manali. Ya, mereka bertiga adalah kesayangan Rigas walaupun hidup dengan kesibukannya dan sifatnya masing - masing, tetapi tidak mengurangi sedikitpun rasa sayang dan cintanya.

Walaupun belum pernah sama sekali Rigas benar-benar tulus mencintai satu wanita. Baginya, itu hanya buang-buang waktu dan tenaga. Dan menguras pikiran maupun perasaan. Entah karena ia yang belum merasakannya atau apapun. Yang terpenting Rigas tidak pernah sekalipun memikirkan bahwa ia tulus mencintai seorang wanita. Karena bagi Rigas, hal itu sulit. Di mata Rigas, semua wanita itu hanya mengandalkan cantik dan sexy yang sama sekali bukan tipe Rigas.

"Eh, berangkat sekolah yuk? Gue bosen nih. Pengin liat suasana sekolah adik2 kita yang culun2 dan lugu2 menggemashkann." ajak Gesta tiba tiba yang membuat temannya mengangguk setuju

"Gue juga bosen. Nanti kalo minumnya udah habis kita langsung berangkat aja. Oke gak?" tawar Rigas.

"Oke" jawab teman - temannya serempak.

. . .

Jangan lupa vomments nyaa :)))
Thx u :)

HATE BUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang