Lo harus mau, kalo ngga awas aja lo nanti.
-Arigas Steward Manali
Hari itu merupakan hari yang berat untuk Rida. Saat semua orang menatapnya dengan tatapan anehnya. Dan Ka Rigas dengan kata-katanya dikantin yang ia sendiri tak tahu maksutnya.
Mamanya mengetuk pintu kamarnya membuyarkan lamunan Rida tentang pria tampan bernama Arigas itu.
"Ada temen kamu diluar." ucap Mamanya dari luar
Rida terhenyak sesaat, siapa yang datang malam-malam begini? Selly? Atau siapa? Tanpa berpikir lebih lama lagi, Rida segera beranjak meninggalkan tempat tidurnya dan pikirannya tentang Rigas.
Panjang umur.
Sosok itu. Sosok yang sedang dipikirkan Rida tadi, kini berada diruang tamu rumahnya. Entah keperluan apa pria itu datang lagi kerumahnya, mungkin untuk menuliskan prnya lagi. Manja sekali. Tapi anehnya, kini ia tidak membawa tas seperti waktu itu.
Rida menghembuskan napas kasar, mencoba mendekat ke arahnya.
"Kenapa kak?" tanya Rida kepada Rigas yang duduk santai sembari memainkan ponselnya
Rigas yang menyadari seseorang yang bertanya kepadanya segera mengangkat kepala. Ternyata Rida sudah keluar dari kamarnya. Ia segera tersenyum penuh arti, menampilkan senyum yang membuat Rida kikuk sendiri.
"Ada apa kak?" tanya Rida lagi tak sabar, Ka Rigas yang bertele-tele.
"Temenin gue sekarang, ganti baju lo." perintah Rigas dengan santainya
Kali ini Rida benar-benar terkejut, ia sedang tidak salah dengar sekarang. Ini benar-benar nyata, tadi itu sebuah ajakan dari Rigas. Ajakan untuk menemaninya ke suatu tempat atau suatu acara. Entahlah.
"Mau kemana kak?" tanya Rida penasaran
Rigas mendengus, "Udah lo ikut aja, ngga ada tolak-tolakan. Cepet ganti baju lo." geram Rigas yang membuat Rida sendiri garuk-garuk kepala.
Rida sendiri akhirnya ngeri melihat wajah Ka Rigas jika kesal seperti itu. Ia segera berbalik dan langsung melangkah untuk berganti baju di kamarnya.
Sebelum sebuah perkataan Ka Rigas menghentikan langkahnya,
"Pake dress. Biar lo makin cantik."Entah apa yang Ka Rigas katakan tadi itu. Menyuruhnya atau sekedar saran ia pun sendiri tak tahu. Rida mengacak lemarinya, mencari apa ada dress di dalam sana. Setahunya, ia pernah memiliki sebuah dress yang lama sekali jarang ia pakai. Hanya untuk kondangan lebih tepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE BUT LOVE
Teen FictionCowo penindas selalu saja menyusahkan. Dan itu juga berlaku untuk Rida Halisa, wanita yang berasal dari keluarga sederhana. Ia harus menerima perlakuan yang sama sekali tidak menyenangkan. Tapi, berbeda dengan Arigas. Anak keturunan keluarga Manali...