Aku memang terlalu bodoh percaya dengan kata-kata yang sama bodohnya itu.
-Rida Halisa
Rida beserta murid murid lainnya segera ke lapangan untuk menerima pengumuman dari guru dan osis yang akan mengadakan MOS untuk 3 hari kedepan. Entah kenapa tiba tiba suara sekitar Rida menjadi bising dan teriakan2 aneh terdengar.
"Wah, itu kaka kelas kita? Ganteng banget sih." kata salah satu siswa
"Ganteng banget gila!"
"Gantengnya, apa gue pingsan aja biar bisa liatin lama-lama ya?"
"Aaaaa subhahanallah nikmat Tuhan mana lagi yang Engkau dustakan?"
"Satu grup ganteng semua, ini mah udah kaya grupnya verrel yang disinetron itu."Dan masih banyak lagi celotehan aneh yang Rida dengar. Ia segera melihat apa yang membuat murid murid disekitarnya histeris. Ternyata, 4 orang kaka kelas yang lewat di lorong dan akan menuju kelas.
"Oh, kirain apa. Iya bener ganteng." kata Rida dalam hati. Ia tidak terlalu ambil pusing dengan histerisnya orang - orang disekitarnya. Ia lebih memilih mendengarkan pengumuman yang disampaikan Pak Riyadi selaku kesiswaan.
Seusai pengumuman, murid - murid segera berlari menuju kelasnya masing - masing dan mendengarkan pengarahan dari pembina osis untuk MOS. MOS di sekolah ini memang tidak mengedepankan senioritas dan kekuasaan belaka. Melainkan menjadikan siswanya lebih mengenal lingkungan sekolah dan warga sekolah lainnya. Ini membuat Rida semakin betah disini.
Saat bel berbunyi dan semua anak bergegas untuk menuju ke kantin untuk mengisi perut atau sekedar lihat - lihat, Rida justru menjalankan hobinya yaitu membaca novel.
"Ehem. Eh lo ga ke kantin?" tanya siswi itu kepada Rida.
"Eh, enggak. Nanti aja, aku belum laper." jawab Rida dengan polosnya.
"Nama gue Sellyna Widarani. Panggil aja Selly. Kalo lo mau ke kantin yuk bareng gue. Kalo gak juga gapapa." kata Selly sambil mengulurkan tangan.
"Oh iya, gue kasian sama lo. Emang lo gapunya temen ya? Ko lo sendirian terus? Emang lo gapunya satu temenpun disini?" lanjut Selly.Rida menyambut tangan Selly dengan senyum kikuk.
"Namaku Rida. Rida Halisa. Aku pindahan dari Jogja. Baru 1 bulan pindah. SD sampe SMP juga di Jogja. Jadi, maklum kalo disini belum ada temen." ucap Rida memperkenalkan dirinya"Oh, pantes. Logat lo agak beda. Ngomongnya pake aku-kamu. Tampilan lo juga ngga keliatan orang sini. Yaudah yuk ke kantin ajalah gue laper." ajak Selly.
. . .
"Bro pesen apa bro?" teriak Surya kepada teman temannya yang duduk di kursi paling pojok yang ada di kantin.
"Gue bakso aja deh!" kata Gesta.
"Gue sama kaya Gesta, kalo lo pesen apa Ri?" tanya Hildan.
"Gue ngikut." jawab Rigas.
"Bakso 3 bang Surya!" teriak Gesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE BUT LOVE
Teen FictionCowo penindas selalu saja menyusahkan. Dan itu juga berlaku untuk Rida Halisa, wanita yang berasal dari keluarga sederhana. Ia harus menerima perlakuan yang sama sekali tidak menyenangkan. Tapi, berbeda dengan Arigas. Anak keturunan keluarga Manali...