Bagian Dua : Nonton

693 65 8
                                    

"Chungha sayang aku pulang." Daniel yang baru pulang kerja membuka pintu rumahnya lalu segera mencari keberadaan Chungha.

"Sayaanggg ih tumben pulang telat." Chungha memeluk Daniel menyambut kedatangan suami- eh kekasihnya.

"Huft iya nih, tadi mendadak sekretaris aku ngundurin diri jadi rapatnya agak ditunda." Daniel melonggarkan dasinya. Dengan sigap Chungha membantu membukakan dasi Daniel.

"Yerin ngundurin diri? Kok bisa?"

"Dia kan mau nikah sayang.. dia udah bilang, tapi nggak tau nya malah tadi. Calon suaminya emang posesif gitu sih."

Chungha ngangguk-ngangguk, "trus, udah ada sekretaris baru?"

"Aku angkat Junhoe jadi sekretaris aku."

"Ih tapi kamu nggak ngabarin aku, jadinya aku nunggu lama kan."

Ah, Chungha lagi masanya mungkin. Kemarin Daniel yang manja sekarang malah Chungha.

"Aku udah wa kamu, tapi kamu belum buka sayang." ucap Daniel melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Hehe aku lagi masak tadi, maaf ya." jawab Chungha agak teriak saat Daniel mulai menjauh.

Tiga puluh menit kemudian Daniel turun dari lantai dua dengan pakaian santai lalu ia mendapati Chungha tengah sibuk menata meja makan.

"Duh calon istri idaman." setelah berucap Daniel langsung mencium puncak kepala Chungha.

"Yakan kita emang udah kayak pasutri, kamu sendiri waktu itu yang bilang." kata Chungha sambil terkekeh.

"Aku masak nasi goreng kare doang, nggak papa kan?"

"Asalkan yang masak kamu ma aku lahap."

"Yeuh gombal."

Seperti yang dibilang tadi, Chungha emang lagi pengen manja ke Daniel. Setelah makan malam, Chungha tiba-tiba kepengen nonton film Beauty and the Beast yang udah pernah mereka tonton lewat DVD. Daniel sih iya iya aja.

"Daniel buruaaan." rengek Chungha saat Daniel sedang mengambil beberapa camilan di kulkas.

"Sebentar sayang."

Baru aja Daniel mendudukan tubuhnya disamping Chungha, gadis itu langsung ngedusel di badan Daniel.

"Sini rapetin lagi." ucap Daniel membalas pelukan Chungha.

Film dimulai, keadaan hening karena baik Chungha maupun Daniel sama-sama fokus menonton. Setelah satu jam kurang menonton, Chungha mulai mengomentari filmnya.

"Kalo aku jadi Belle, aku juga bakal lakuin itu."

"Hah lakuin apa?"

"Itu loh Niel, selamatin ayahnya walaupun nyawa taruhannya."

Keduanya terdiam sampai akhirnya Chungha berucap kembali.

"Jadi kangen ayah, mama juga." Chungha menundukkan kepalanya.

"Hey sweetheart." panggil Daniel sambil menarik dagu Chungha agar menatapnya.

"Aku disini, right? Besok kita ke makam orangtua kamu, calon mertua aku oke?" ujarnya selembut mungkin.

"Emang kamu nggak kerja?" tanya Chungha.

Daniel geleng, "aku mau pake cuti, masih banyak ini cuti nya."

"Mau kan?" tanyanya lagi.

Chungha ngangguk dengan antusias lalu memeluk Daniel saking senangnya.

"Makasih ya Daniel, udah dateng di kehidupan aku. Menyinari hari-hari aku yang biasanya kelam. Jadi pelengkap kekurangan aku. Pokoknya aku cinta sama kamu, jangan pernah berpikiran untuk tinggalin aku ya?" Chungha memejamkan matanya saat berucap.

Daily Life ChungNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang