Bagian Empat : Wedding Party

447 45 4
                                    

Hari ini adalah pesta pernikahan mantan sekretaris Daniel, yaitu Yerin. Tentu Daniel sebagai CEO perusahaan tempat kerja Yerin 'dulu' diundang. Chungha juga diundang karena Daniel pernah memperkenalkan keduanya.

Berhubung Mino, suami sahnya Yerin itu kaya raya jadilah mereka ngadain pesta private di salah satu club terkenal di Jakarta untuk seusia mereka aja.

"Nanti kalo kita nikahan, mau nya dimana?" tanya Daniel saat mereka berdua sedang mencari ruangan dimana Yerin mengadakan pesta.

"Kamu nya aja nggak jelas mau nikahin aku nya kapan." balas Chungha mencibir.

"Sabar ya sayang, dua tahun lagi pas kita annive ke empat tahun kamu aku lamar kok."

"Iya aku tau, sekalian nunggu perusahaan kamu diurus sama Kino kan."

Kang Sora, Kang Daniel, Kang Yuha dan Kang Kino. Mereka adalah saudara kandung Daniel yang tinggal di German. Daniel emang pernah bilang dia bakalan kasih tanggung jawab perusahaannya ke Kino dan dia ambil bagian ringan. Yaudah terserah Daniel aja. Mungkin dia mau diriin bisnis baru di kota lain.

"Itu kayaknya deh." tunjuk Daniel pada salah satu ruangan dengan pintu tertutup dan dijaga dua bodyguard berbadan besar.

"Undangan?" ucap salah satu penjaga tadi.

Chungha yang mendengarnya segera membuka dompetnya dan mengeluarkan undangan pernikahan Yerin dan Mino yang dikhususkan untuk teman-teman terdekatnya.

Seketika penjaga tadi membukakan pintu untuk mereka. Dari luar emang terlihat biasa aja, tapi kalo udah masuk bisa bikin orang kayak kita geleng-geleng pala (apasih).

"Yeriiiinn." panggil Chungha lalu berlari kecil mendekati Yerin dan memeluknya.

"Selamat ya, asik yang udah jadi istri orang."

"Makasih ya kalian udah sempet dateng." ucap Yerin diangguki Chungha dan Daniel.

"Selamat Yer, nggak ada sopannya lo ngundurin pas ada rapat penting."

Baru aja Daniel mau meluk Yerin sebagai tanda terimakasih, Mino lebih dulu dateng dan ngerangkul Yerin. Daniel yang tau suaminya Yerin itu posesif ngurungin niatnya.

"Haha maap bos maap." jawab Yerin seadanya.

"Selamat menempuh hidup baru bro, gue pesen dua anak cowok ya." canda Daniel sambil menepuk lengan Mino.

"Lo kira gue tempat penjualan bayi online?"

Setelah asik berbincang-bincang, Yerin dan Mino pergi ke tengah acara sedangkan Daniel dan Chungha memilih untuk duduk disofa panjang pojok ruangan. Hanya mereka berdua yang duduk disitu karena tamu yang lain sedang asik berdansa ditengah bersama pasangan suami istri yang baru sah itu.

"Cocok banget ya mereka, gemes aseuli." Chungha menyenderkan kepalanya pada dada Daniel sedangkan pria itu merangkul tubuh Chungha.

"Yerin nya cantik Mino nya ganteng, anaknya modelan siapa ya?"

"Aku ganteng nggak?" Daniel nggak niat jawab pertanyaan Chungha tadi, dia malah nanya balik.

"Hmmm gimana ya?" Chungha mendongak menatap wajah Daniel.

"Dih masa pake mikir segala."

"Iya iya ganteng, Anwar Hadid lewaaaatt."

Daniel ketawa denger lawakan Chungha. Beberapa menit kemudian seorang pelayan dateng dan nyuguhin beberapa minuman, Daniel dan Chungha menolak namun pelayan tadi bilang mereka harus menerimanya tapi terserah mau diminum atau enggak.

"Aku mau ke toilet sebentar, kamu jangan minum alkohol ya!" Chungha menunjuk muka Daniel dan Daniel hanya mengangguk kecil.

"Ayo aku anterin."

"Gila kamu Niel. Diem disini." Chungha segera menuju kamar mandi yang ada didalam ruangan. Hanya buang air kecil dan sedikit merapihkan make up nya tidak membuang waktu banyak.

Lima menit kemudian Chungha segera kembali ke tempat Daniel. Namun alangkah terkejutnya saat ia melihat seorang wanita berpakaian seksi duduk disamping Daniel dan mengelus wajah serta lehernya.

Chungha mendekati keduanya dengan diam, cewek tadi narik leher Daniel supaya nyium dia dan keliatan Daniel udah mabok. Chungha kaget, tapi dia nggak ngelakuin apa-apa. Beberapa senti lagi bibir mereka bertemu, Daniel ngedorong cewek tadi dan malah narik tangan Chungha membuat Chungha jatuh diatasnya. Daniel mencium Chungha namun Chungha menolaknya.

"Daniel kamu mabok." Chungha melepaskan ciuman mereka.

"Sumpah Chungha, dia maksa aku minum ini dan bikin aku mabok. Dia juga ngegoda aku, tapi aku inget kamu Chungha. Kamu percaya sama aku kan?" Daniel memegang kedua pipi Chungha yang masih duduk dipangkuannya.

"Iya aku percaya."

"Kamu harus marahin dia sayang, dia hampir nyium aku." Daniel nunjuk cewek tadi yang lagi nunduk.

Chungha menghela nafas kasar, "lo siapa?" tanyanya.

"Sorry." hanya itu jawabannya.

"Gue nanya lo siapa, bukan nyuruh lo minta maaf."

"Gue Hayoung, jalang disini. Kenapa?"

"Cih, pantes maen goda cowok aja." Chungha mendecih. Padahal Chungha bingung kok bisa ada jalang pekerja disini yang masuk ke ruang VIP nya Yerin.

"Chungha." panggil Daniel lalu menarik wajah Chungha dan menciumnya lagi.

Chungha mendorong badan Daniel dan berdiri.

"Ayo pulang." Daniel menerima tangan Chungha lalu Chungha membopong Daniel keluar tanpa sepengatahuan pemilik acara.

"Huh nyusahin." ucap Chungha saat ia sudah duduk di kursi pengemudi.

•••

Chungha membuka pintu kamar lalu menjatuhkan Daniel di kasur. Ngeliat Daniel langsung ngorok, Chungha berniat ganti baju.

T-shirt pendek warna putih serta baju transparan yang dipake Chungha memperlihatkan pakaian dalamnya. Setelah selesai ganti, Chungha mengambil baju santai milik Daniel untuk menggantikan bajunya.

Pertama Chungha melepas jas dan membuka gesper lalu membuka satu persatu kancing kemejanya dan segera memakaikan kaos dengan susah payah karena badan Daniel yang lumayan berat. Yang terakhir membuka celana Daniel dan menyisakan boxer yang dipakenya.

Chungha membenarkan posisi tidur Daniel dan menarik selimut menutupi dari bagian bawah sampai dadanya.

"Ekhem..." Chungha merasa tenggorokannya kering berniat turun ke bawah untuk mengambil minum. Namun langkahnya terhenti saat Daniel menarik tangannya dengan keras membuatnya tiduran diatas Daniel.

Chungha yang tau Daniel masih dalam pengaruh alkohol menutup mulut Daniel menggunakan tangannya.

"Ngapain ditutup." ucapnya tertahan karena tangan Chungha masih menutupnya.

"Kamu mabok, jangan aneh-aneh."

"Mau cium aja, ya ya ya??" rengeknya.

Chungha geleng.

Daniel malah nyiumin telapak tangan Chungha membuat gadis itu geli dan menarik tangannya.

Dengan gerakan cepat Daniel menarik tangan Chungha dan menciumnya. Ciumannya turun ke leher dan Chungha mengadahkan kepalanya keatas membuka akses lebih untuk Daniel.

"Eungg." satu leguhan lolos dari bibir Chungha.

Daniel menciptakan kiss mark dileher Chungha dan menatap hasil karyanya itu dengan senyum miring. Kemudian Daniel menarik selimut menutupi seluruh badan mereka.

Adegan selanjutnya saya serahkan pada imajinasi readers masing-masing. Hehe.




















jujur gue nggak puas sama hasil yang ini, kalian pasti juga kan:( ngaku hayo ngaku:(

sori bikos authornya ngetik pas lagi ngantuk jadi hasilnya mohon dimaklumi:&

Daily Life ChungNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang