"Hai."
Sapaan itu membuat Dandy yang tengah fokus terhadap pengambilan video di handycamnya harus terganggu kala mendengar suara gadis.
Dandy menatap gadis tersebut dengan heran. Gadis yang ia pikir adalah adik kelasnya-sekarang dia berumur 17 tahun dan diperkirakan beda setahun dengannya- bagaimana bisa dengan pedenya membiarkan rambutnya dikuncir dua layaknya anak TK?
"Namaku Hayya," ucap gadis itu tanpa Dandy tanya siapa namanya. Dengan ramahnya, ia mengulurkan tangannya mengajak Dandy bersalaman dan dibalas dengusan oleh Dandy.
"Kamu gak mau ngerekamin aku pake handycam kamu gitu?"
Sembilan kata tersebut membuat Dandy mengerutkan keningnya dalam-dalam. Bagaimana bisa gadis ini- ah gila, baru kenalan dan meminta Dandy merekamnya?
Dan bodohnya, setelah itu Dandy merekam gerak-gerik gadis itu.
Menciptakan momen pertama yang ia tidak duga-duga, bahwa bersama Hayya, seluruh momen dianggapnya berharga.
------
12/10/2019
Say hello untuk anakku yang ke-6, Dandy dan Hayya! Cerita ini bakal simple banget dan gak berat. Jangan kaget kalau ngerasa alurnya kecepetan atau kelambatan yaaa, karena emang cerita ini simple banget jadi emang suka suka authornya 😂.
Dan yap, inilah cerita terbaruku setelah hiatus 4 tahunan (funfact: cerita ini udh ditulis dari 2017, dan masih berlanjut penulisannya)! 😂
So enjoy! Yuk kenalin anak-anakku!
Jan Ployshompoo as Hayyara Nabila
Purim Rattanaruangwattana as Arfadhia Dandy Mahastra
KAMU SEDANG MEMBACA
Handycam: Hayya, Dandy dan Handycam
Short StoryDandy & handycam. Kedua nama itu tidak pernah terlepas satu sama lain layaknya prangko. Hingga suatu hari, Hayya datang meminta Dandy untuk merekamnya. Dandy tidak menyangka, sejak itu, Hayya selalu menjadi objek favoritnya. Copyright © 2019 by...