Kedua kaki Dandy gemetaran kala menghadapi ayah Hayya yang terlihat menyeramkan. Wajah garang, kumis tebal, tatapan matanya yang tajam.
"Jadi kamu siapa?" Tanya ayah Hayya, matanya tetap fokus kepada korannya tetapi suaranya terkesan sangat mengintimidasi.
Dandy tersenyum, mencoba menenangkan diri sendiri. "Saya Dandy, om. Temannya Hayya. Kedatangan saya kesini mau mengajak Hayya untuk pengambilan sebuah video klip."
Kini, fokus Ayah Hayya teralihkan kearah Dandy. Kacamatanya yang sempat melorot dibenarkannya lagi. Jantung Dandy berdetak sangat kencang ketika kedua mata ayah Hayya menatapnya tajam, dan apabila diibaratkan sebuah pisau, mungkin sekarang Dandy sudah terluka.
Anjir, berasa hadapin calon mertua.
"Ayaaaaah,"
Dandy menatap ke lantai dua dan mendapati Hayya yang tengah berlari di tangga. Ayahnya pun mengalihkan fokus kepada Hayya. Wajahnya yang berawal kaku berubah menjadi sedikit mengendur ketika melihat anak gadisnya sangat terlihat cantik.
Sesampainya dihadapan ayahnya, Hayya langsung memeluk leher ayahnya dengan sayang, "Ayah, jangan galak-galak atuh sama Kak Dandy. Dia orang baik kok."
Ayah Hayya tersenyum. Dibelai rambut anaknya yang terkuncir dua itu dengan lembut. "Engga kok sayang, ayah cuma mastiin anak ini siapa."
Seulas senyum ayahnya berubah kaku ketika menatap Dandy lagi, "Jadi? Apa tujuan kamu? Mau dibawa kemana Hayya?"
Dandy menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya. Calm Dan, everything will be ok.
"Jadi saya ada project video klip dan butuh Hayya sebagai modelnya, om," Dandy tersenyum-mencoba menetralkan detak jantungnya, "Lokasinya di pulau tidung, om."
Hayya menatap ayahnya dengan binar penuh harap. "Boleh ya yah? Kapan lagi Hayya jadi artis dadakan?"
Ayah Hayya mengusap dagunya sebentar, kemudian menatap Hayya dengan lembut. "Boleh sayang.."
Kemudian kedua mata Ayah Hayya menatap Dandy tajam- terlihat protektif kepada anaknya. "Pulang jam 8 malam sudah nyampe rumah, bisa? Jaga anak saya!"
"Siap om! Saya bakal jaga Hayya seperti saya jaga adik saya sendiri."
Terlihat berat melepas Hayya, dirangkulnya Hayya sampai depan rumah. Dandy berjalan duluan menuju mobil- alih-alih agar tidak mendapat tatapan tajam dari ayah Hayya. Setelah sampai mobil, Hayya langsung mencium pipi ayahnya dan menyalami ayahnya.
"Assalamualaikum, Ayah!"
"Wa'alaikum salam! Pulang jam 8 malam ya, Hayya!"
*********
Tanpa sadar, Dandy tersenyum melihat outfit yang digunakan oleh Hayya. Baju kodok, kaos berwarna pink, serta rambutnya yang dikuncir dua.
Manis. Apa adanya.
"Kak Dandy, emang ada project video klip apa? Terus temanya tentang apa?" tanya Hayya membuka pembicaraan.
Dandy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ah.. Jadi temen gue bikin lagu dan dia minta gue buatin video klip gitu, kalo gak salah judul lagunya cantik dibalik senja."
Diam.
Tiba-tiba saja suasana yang dibangun keduanya menjadi hening.
Rasanya Dandy ingin menggetok kepalanya sendiri ketika sadar memilih Hayya sebagai video klip 'cantik dibalik senja'. Jangan-jangan Hayya lagi merenungi kenapa Dandy harus memilihnya lagi? Waduh, bisa geer si Hayya kalau temanya tentang gadis cantik. Tetapi gak tau kenapa, muncul bayangan tentang Hayya ketika dicocokan dengan video klipnya.
Ah, bodo amat deh. Anggap aja angin lalu.
"Ya, kenapa lo sendiri pengen jadi artis?" tanya Dandy untuk memecah suasana awkward yang tadi dibangunnya.
Diam.
Dandy menoleh kearah Hayya, "Ya?"
Dilihatnya, Hayya tertidur pulas dan sedikit mendengkur. Hal itu membuat tawa Dandy pecah tanpa bisa ia tahan, dan beruntungnya tawa itu tidak membangunkan Hayya. Bisa-bisanya anak ini tertidur setelah lima menit berangkat.
Dandy menepi dijalanan untuk berhenti, diambil handycam miliknya di tas dan handycam tersebut mulai menyorot wajah polos Hayya yang tengah tertidur.
Manis banget, astaga. Tahan Dan, tahan. Kenapa bocah ini makin terlihat polos sih kalau tidur?
Setelah puas merekam wajah polos Hayya, Dandy tersenyum lebar. Disimpannya handycam tersebut, dan ia mulai melanjutkan perjalanannya dengan senyum di bibirnya yang tidak terlepas.
Gemas.
-----------
Minggu, 21 Juni 2020 22:39
Haloo, kembali lagi sama anak kesayanganku, Hayya sama Dandy. Wow bgt gak tu ngepost 2 kali selama seminggu hahaha
Tapi sabar ya klo baca cerita ini dikit-dikit, emang konsep yang aku buat begitu huhu tp semoga ttp sayang sama anak-anakku yah.
Salam cinta dari Hayya sama Dandy!
Nih, bonus chat-an random dari mereka:
KAMU SEDANG MEMBACA
Handycam: Hayya, Dandy dan Handycam
Short StoryDandy & handycam. Kedua nama itu tidak pernah terlepas satu sama lain layaknya prangko. Hingga suatu hari, Hayya datang meminta Dandy untuk merekamnya. Dandy tidak menyangka, sejak itu, Hayya selalu menjadi objek favoritnya. Copyright © 2019 by...