[Barista] Vorfreude

84 13 7
                                    

Vorfreude
by Dreamythrina

Science-fiction, Family, Friendship, a little Action

Teen

±2495 words

Vorfreude Seabrook, Subject G1 (OC)
Huxley Seabrook, Researcher from HURDS (OC)
Taehyung Kim, Subject B95 (V of BTS)

The ideas, story, and OCs are mine. Taehyung belongs to God and himself.
Please respect me as an author: no bash, no copy-paste, and please leave your mark. :)

Happy Reading!

Vorfreude

Sesosok tubuh termografi inframerah muncul di depan Eude. Gadis itu memperhatikan warna-warna yang bergolak di dalamnya: hitam, ungu, merah, oranye, kuning, hijau, dan biru. Tetapi netranya lebih tertarik pada benda berwarna putih terang berbentuk pecahan di kening.

Eude mengusap tengah keningnya yang memiliki bekas luka—tubuh inframerah melakukannya juga. Tetapi, bahkan saat Eude menyelimuti gambar pecahan tersebut dengan jemarinya, warna putih itu sama sekali tidak terselubungi. Warna putihnya tetap ada seberapa keras pun ia berusaha menutupinya. Warna putih yang merupakan serpih bintang bernama Amaranthine.

"Detektor menunjukkan tubuhmu berbeda dari kondisi biasanya. Apa kau merasa sakit di bagian tertentu—atau justru merasa lebih baik?"

"Sama sekali tidak."

"Eude—"

"Ayah, aku baik-baik saja," Eude menyela, memberikan senyuman menenangkan pada peneliti yang berdiri di hadapannya.

Namanya Huxley Seabrook, pria kurus dengan tinggi rata-rata. Rambutnya bergelombang dengan warna hitam dan perak uban. Wajah lembut bermisainya dibingkai kerut-kerut yang muncul karena pekerjaan melelahkan saban hari.

"Seharusnya Ayah melihatku di Institut. Aku selalu jadi yang terbaik dibanding semua orang, lho!" Eude tersenyum lebar dan berkacak pinggang, berusaha terlihat hebat dan membanggakan.

Seabrook Tua terkekeh kecil melihat Seabrook Muda begitu polos dan percaya diri. Tidak peduli apa pun yang terjadi di masa lalunya dan di saat ini, Vorfreude Seabrook memang seperti itu. Bersemangat, tangguh, ceria, dan selalu melakukan yang terbaik. Eude mungkin berharga sebagai subjek As andalan Pusat, teladan di Institut, dan—bisa jadi—harapan bagi umat manusia di Bumi. Tetapi bagi Huxley, yang paling berharga dari gadis itu adalah kemampuannya untuk membuat pria itu bertahan hidup dan tetap tersenyum di hari-hari yang amat minim harapan.

"Tentu, Sayang, tentu. Ayah selama ini mengawasimu. Bukan cuma tentang Amaranthine, tapi benar-benar mengawasimu sehari-hari sebagai anak Ayah. Eude-ku memang yang terbaik."

Kedua Seabrook kemudian berbagi kebahagiaan melalui satu pelukan.

Eude membuang napas beratnya dan berjalan ke arah Sensei Matsuzaki yang sedang bersedekap dan mengamati para senior berlatih menggunakan lembing imitasi. Eude merupakan asisten pelatih di kelas Pertahanan Diri dan bertanggung jawab atas pelatihan terhadap anak-anak baru. Ia baru saja selesai memberikan pelajaran mengenai cara melempar pisau yang baik dan benar.

Setelah memberi hormat, gadis itu meminta izin untuk meninggalkan kelas karena sakit kepala. Penyakit memang tidak kuasa bersarang di tubuh Eude, tapi akhir-akhir ini kepalanya sering sakit dikarenakan beberapa hal. Sensei Matsuzaki memberi izin tanpa pikir panjang.

#3: The Burning Stars on the Youthful DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang