Canggung

15 6 1
                                    

  sebuah motor ninja dengan background berwarna merah dan kombinasi hijau terparkir didepan sebuah rumah dengan arsitektur bernuansa
klasikal modern nan elegan.

Reza sudah berada didepan rumah Claretta. kebetulan hari ini hari minggu.

"permisi--"Reza mengetuk pintu memberitahu tuan rumah untuk membukakan pintu.tak lama seorang wanita paruh baya membukakan pintu.

wanita tersebut membuka pintu dan tersenyum ramah kearah Reza "maaf.den cari siapa ya?"Reza.membalas senyum wanita tersebut.

"saya temannya Claretta bi.Claretta nya ada bi?"

"oh iya.silahkan masuk den biar bibi panggilkan non Retta"setelah mengantar Reza  wanita tersebut berjalan meninggalkan Reza yang duduk di ruang tamu.

Bi inah berlalu meninggalkan ruang tamu.

sambil menunggu Claretta menghampirinya, Reza melihat -lihat keadaan sekitar hingga sebuah frame foto keluarga menarik perhatiannya.Reza berjalan kearah foto tersebut.
hal pertama yang muncul dibenaknya ketika melihat foto tersebut adalah aura kebahagiaan.

"udah lama nunggu ya Za?"
suara tersebut menghentikan aktivitas Reza.

Reza berbalik "eeh.oh gak kok Claretta aku juga baru nyampe"Reza jadi salting karena ketangkap lagi liat foto keluarga Claretta.

"panggil Retta aja biar nyantai"Retta memulai obrolan ,mereka melangkah menuju sofa.

"oh iya Za gimana susah gak cari alamat gue?soalnya kamu baru pindah kesinikan"

"hmm gak juga.waktu kamu ngasih alamatnya gue ga ngerasa asing sama daerah sini."

"oh ya?kamu pernah kesini Za?"

"iya.gue pernah kerumah teman dia tinggal disekitar komplek sini"

'ooh' Retta tidak melanjutkan perbincangan tersebut walau ia sedikit penasaran .teman Reza siapa yang tinggal disekitar sini.

"jadi kita mulai dari mana dulu Rett ngerjainnya"Reza memulai pekerjaan kelompok mereka.

"oh ini gue udah cari rangkumannya.jadi kita tinggal buat slide presentasinya aja"

''oh oke''Reza meraih dan mulai megetikkaan jari-jarinya diatas keybord laptop milik Claretta.

sedangkan Retta menatap sosok cowok yang berada di hadapannya itu. ''ternyata Reza itu selain ganteng ternyata dia tipe cowok yang mau ikut serta buat ngerjain tugas kelompok.beda dari kebanyakan cowok yang paling ogah buat ikutan ngerjain tugas kelompoktipe cowok idaman cewek banget"pikir Retta dalam hati

"Rett..Retta"Reza melambaikan tangannya didepan wajah Retta yang sedang melamun memikirkan opininya tentang Reza.cowok,lebih tepatnya teman sekelas  yang baru saja ia kenal .

"ah iya.sorry ada apa Za?"lambaian Reza membuyarkan lamunan Claretta.

"ini rangkumannya udah gue salin terus apalagi yang mau ditambahin?"Reza melihatkan hasil ketikannya kepada Retta.

Retta medekatkan badannya agar dapat melihat dengan jelas hasil rangkuman tersebut.tak sadar kini jarak antara mereka begitu dekat hanya menyisakan beberapa inci saja hingga tubuh mereka nyaris bersentuhan.

"yang bagian ini nanti dimasukin gambar biar rangkumannya lebih jelas"Retta menunjuk bagian tersebut .kemudian ia sedikit mendongak ke arah Reza.
hingga mata mereka saling bertemu satu sama lain menciptakan keheningan yang berakhir kecanggungan diantara mereka.

karena jarak mereka yang nyaris bersentuhan itu membuat Reza maupun Claretta bisa merasakan bau parfume khas masing masing.

sadar akan hal tersebut mereka langsung mengambil jarak.

tiba-tiba bi Inah datang membawakan minuman dan camilan untuk Reza dan Claretta.

"silahkan diminum den ,non"
setelah menyuguhi camilan bi inah meninggalkan mereka berdua.

#########
"Retta gue pamit dulu ya udah mendung nih.nanti keburu ujan "Reza pamit setelah mereka menyelesaikan tugas kelompok

"oh.iya Za"suasana masi agak canggung karena kejadian tadi.

tak lama hujan turun dengan deras dan diiringi suara gemurub yang menggelegar membuat Retta memekik ketakutan dan menghambur kedalam pelukan Reza.Retta  begitu takut mendengar suara gemuruh yang berhasil membuat deru nafasnya menjadi tidak teratur.

spontan Reza nengusap lembut punggung Retta yang bergetar.ketika Retta merasa sudah sedikit tenang Retta melepaskan pelukannya.

"sorry gue gak bermaksut buat--"Retta mencoba membuka obrolan

"gak papa.gue ngerti"Reza hanya melempar senyuman ke arah Retta.membuat gadis tersebut merasa lega akan kekhawatirannya terhadap opini Reza akan kelancangannya.

"ya udah gue balik dulu Rett."

"tapi masih hujan Za diluar ,nanti lo bisa sakit.bentar gue ambilim jas hujan "kebetulan Adrian abangnya Retta punya jas hujan.

"ni Za lo pake aja.punya abang gue"

"gak usah Rett.nanti kalu abang lo mau make gimana?"

"udah gak papa.abang gue bisa make yang satu lagi"

"beneran gak papa?"tanya Reza ragu.

"iya beneran.abang gue baik kok"

akhirnta Reza memakai jas hujan tersebut dan berlalu dari hadapan Claretta dengan motor ninjanya.

Retta menutup pintu rumah dan berjalan ke kamarnya di lantai atas.ia menghempaskan badannya di kasur empuknya itueningat kejafian tadi ketika pandangan mata nya bertemu dengan lensa hitam milik Reza dan ketika ia memeluk erat Reza disaat gemuruh tadi.sungguh memalukan.

Bersambung....

Hai readers !!DFM comeback lagi dengan cerita yang lebih panjang dari biasanya..
jangan lupa buat memberikan vote dan commentnya karena vomment readers sangat BERARTI bagiAuthor buat melanjutkan cerita ini .

PLEASE GIVE YOUR VOTE AND COMMENT:)





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Forget Me(slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang