Pt. 65

11.7K 1.3K 93
                                    

"Hoon, lo yakin lo gapapa?" Kamu berdiri natap Jihoon.

"Ya, gue gapapa" Jihoon ngejalanin motornya setelah nurunin kamu di depan rumah.

Kamu buang nafas, Kamu gabisa tenang ngeliat keadaan Jihoon apalagi kalau inget kejadian tadi di cafe, tapi kamu juga gapunya hak untuk tau lebih dalam tentang urusan ini.

Kamu masuk ke dalem rumah, salim sama Mama kamu.

"Mukanya kusut banget. Kenapa?" Tanya Mama yang ngeliat muka kamu kusut. Udah kayak apaan tau.

Kamu akhirnya cerita semuanya ke mama kamu.

"Waduh rumit juga ya"

"Iya Ma. Akukan bingung kudu gimana"

Mama senyum ke kamu. "Ikutin apa kata hati kamu aja"

Kamu manggut.

Kamu akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar. Kamu rebahin diri di tempat tidur.

'Pasti hidup Jihoon berat banget.. Duh gue ga kebayang hidup kayak dia. Pasti udah depresi gue'

Kamu buka HP, nyari kontak Jihoon. Kamu masih ngerasa gaenak sama Jihoon, bawaannya pengen nelfon dia terus nanyain kabar Jihoon kalau dia baik-baik aja.

Akhirnya kamu memutuskan untuk nelfon Jihoon.

"Halo? (Y/n) kenapa Telpon? Tumben"

"Hoon.. Euhm.. Lo gapapa kan?"

"Gapapa apanya?"

"Soal T-tadi.. Lo gapapa kan?"

"Hmm.. Lo sebegitu Khawatirnya ya?"

"Iyalah! J-jelas gue khawatir..."

"Kalau boleh jujur gueㅡ"

PRANG!!!

Tiba-tiba kedengeran suara kaca pecah bikin kamu bahkan Jihoon yang lagi telpon panik.

"Itu suara apa?"

"Kayaknya ada yang pecah Hoon. Bentar ya"

Masih terhubung sama Jihoon di telepon kamu keluar kamar nyari asal suara kaca pecah tersebut.

Yang kamu lihat adalah, mamah kamu berdiri di depan TV sambil berlinang air mata, bahkan gelas yang Mama kamu pegang sampe jatoh kr lantai.

"Ma? Ada apa ma?" Tanya kamu.

"Papah Nak.. Papah... Kecelakaan pesawat" kamu diem di tempat.

Kamu ngeliat kearah TV, ada berita tentang pesawat kecelakaan beserta daftar isi penumpangnya. Siapa sangka kalau penumpangnya adalah Papah kamu.

"(Y/n) lo gapapa?" Jihoon bersuara.

"Hoon.. Papah.. Papah kecelakaan pesawat hoon..."

BRAAAKKKKK!!!!!



ㅡㅡㅡ



Kamu ngebuka mata kamu, kamu lagi tiduran di tempat tidur. Ada Mama, dan Jihoon lagi duduk di tempat tidur kamu.

"(Y/n)!!" Mama meluk kamu.

"Syukur deh lo udah siuman" Jihoon tenang liat kamu.

"M-Ma.. Papah dimana ma? Papah dimana?!!" Kamu langsung nangis histeris di pelukan mamah kamu.

Kamu masih belum bisa terima, kalau Papa kamu udah pergi, dan ga akan bisa kembali lagi.

"Shhh.." Mama mencoba nenangin kamu sambil nangis.

'Pa.. Papa pasti denger aku kan pa?
Papa gamungkin pergi kan pa?
Papa pasti pulang kan?
Aku kangen papa.
Aku kangen makan bareng papa.
Aku kangen lawakan papa.
Kenapa harus secepat ini.
Aku belun siap.
Pa. Aku kangen..'

Kamu nangis kejer. Mama mencoba untuk nenangin kamu begitu juga Jihoon.

20 menit berlalu, akhirnya kamu sedikit tenang. Mama turun ke lantai bawah untuk buatin makanan buat kamu dan Jihoon.

Jihoon megang tangan kamu perlahan. "Udah (y/n). Doakan aja yang terbaik buat Papah lo."

"Gue belom siap! Kita bahkan belum pamitan!" Kamu masih mewek ternyata.

"Lo tau apa? Walaupun Bokap gue masih hidup, rasanya gue kayak gapunya bokap" kata Jihoon.

"Lo harus bersyukur Papah lo masih hidup." kata kamu nunduk.

Jihoon senyum ke arah kamu. "Ya. Gue bersyukur"

Jihoon meluk kamu erat, ngasih pundak untuk kamu tangisin untuk mengeluarkan semua rasa sedih dan luapan lainnya.

"Nangis aja." Jihoon ngelus kepala kamu perlahan secara lembut. Membuat kamu kembali tenang.

"H-hoon. Apa Yoojung udah tau soal ini?" Tanya kamu ke Jihoon.

Jihoon manggut "Dia turut berduka juga katanya".

Kamu ngelap air mata. "Hahh.. Gue harus bisa ngeiklasin Papa"

"Nah gitu dong" Jihoon megang Pipi kamu.

"Kalau lo iklas, pasti bokap lo tenang disana" kata Jihoon.

"Iya.."

'Pa. Aku disini selalu doain papa yang terbaik'

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

HUPLAAAA

MAKIN DRAMA BANGET GA SIH CERITANYA?

ATAU MAKIN LEBAY?

KIRA-KIRA MENURUT KALIAN, AUTHOR HARUS LEBIHIN DRAMANYA LAGI ATAU KOMEDI ATAU ROMANCE NYA?

ATAUH BERALIH KE EN SI (͡° ͜ʖ ͡°).g

Udah ya. Lom mandi nih

Mwahhh💋

Homework [You × Park Jihoon WANNA ONE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang