2

86 2 0
                                    

Keheningan pun menyelimuti mereka. Caca yang bosan dan tak tahan dengan keheningan yg terjadi antara merekapun kembali bertanya.
"Nama kakak siapa?"
"Buat apa loe nanyak-nanyak nama gue?" ketus lelaki itu.
"Ya cuma pengen tau aja kak!"
"Abi."
"Hah? Apa kak api?" kata caca. Di karna kan hujan deras maka ia tak begitu jelas mendengarnya.
"Enak aja lu bilang nama gue api. Dengar baik-baik ya anak kecil, nama gue itu abi bukan api." sungutnya.
"Oh kak abi toh. Kalau nama caca , Alesha kak."
"Yang nanyak nama loe siapa?" tanya abi cuek. Mendengar pertanyaan yg menyebalkan itu caca hanya bisa memberengut kesal.

Abizard POV

Huh hari ini rasanya begitu melelahkan. Cuaca siang ini pun tampak mendung, aku terus melangkah kan kaki ku keluar kampus. Eh aku belum memperkenalkan namaku ya. Namaku adalah abi, Abizard Altan Muttaqi. Aku anak tunggal dan aku selalu merasa kesepian dirumah yang besar tu dikarna kan orang tuaku yang super sibuk itu. Ah gak terasa udah sampai halte, aku pun duduk menunggu bis. Ku pandangi sekeliling halte untuk mengusir rasa bosan ku. Dari kejauhan kulihat seorang gadis berjilbab lebar tampak berlari-lari kecil dikarnakan rintik-rintik hujan yang sudah turun membasahi bumi. Tampa sadar aku tersenyum melihatnya. "Jika dia larinya saja begitu kapan sampainya?" pikir ku.

Bertepatan dia sampai di halte hujan pun semakin deras dan lebat. Dia tampak ngosngosan sebegitu lelahkah?
Akupun mengacuhkan gadis itu gak ada niat untuk menyapanya. Pandanganku lurus kedepan, kusangat suka dengan hujan dan aku selalu menikmatinya, irama yang dihasilkan gemercik air hujan begitu indah menurutku. Tiba-tiba lamunanku buyar oleh gadis kecil itu.

"Assalamu'alaikum kak, lagi nunggu bis juga ya?" tanya nya.
"Wa'alaikumussalam, menurut loe?" tanya gue balik acuh.
"Lagi nunggu bis juga kak." jawabnya polos. "Huh lucu sekali" pikirku tapi aku tetap berusaha acuh tak acuh . Jujur aku sangat malas bersama gadis ini, gak bukan hanya gadis ini, tapi semua wanita kecuali bunda dan keluarga perempuanku.
"Nama kakak siapa?" suara gadis itu memecahan keheningan.
"Buat apa loe nanyak-nanyak nama gue?" ketus gue merasa kesal karna menurut ku gadis ini terlalu cerewet.
"Ya cuma pengen tau aja kak!"
"Abi" jawab gue singkat.
Dia menoleh kearahku, mengeryit bingung.
"Hah? Apa kak api?" Tanya nya. Apa nama ku di kata api bukakah sudah sangat jelas aku menyebut namaku abi, apa hujan deras membuat dia tak begitu jelas mendengar omonganku?.
"Enak aja loe bilang nama gue api. Dengar baik-baik ya anak kecil, nama gue itu abi bukan api."

*****

Cukup segitu dulu, mohon kritikkan dan masukkannya. Maap kalau ceritanya makin gak jelas. Sekian, assalamu'alaikum.

Dalam DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang