"Oh kak abi toh. Nama caca alesha kak."
"Yang nanyak nama lo siapa?" tanya abi cuek.Melihat caca yang tampak kesal abi malah masa bodo.
Author pov
Caca terus-terusan menggerutu dalam hati, ia bener² kesel dengan cowok dingin bin cuek yg sedang bersamanya ini.
"Idih nyebelin baget sih jadi cowok. Ya Allah semoga jodoh caca kelak gak nyebelin kayak dia." batin caca.
Drrrtttt...
Suara hp caca. Caca segera merogoh sakunya.
"Assalamu'alaikum kak."
"..........."
"Ia ini caca masih disekolah, di halte nunggu bus."
"..........."
"Hah? Ia kak, oke caca tunggu."
"............"
"Wa'alaikumussalam."Tak lama setelahnya, berhentilah sebuah mobil jazz
Caca yang sudah tak asing lagi dengan mobil itu pun segera bangkit menghampiri sang empunya pun dengan abi yang tadinya hanya asyik dengan hp kini pandangannya beralih pada mobil yang berhenti tepat didepannya ia yang sudah tau siapa pemiliknya pun juga menghampiri sang empunya.
"Kakak/daf...." Panggil mereka secara bersamaan, mereka saling menoleh melirik satu sama lain lalu membuang muka.
"Adek..." segera ia menghampiri caca yang nampaknya kalau dilihat dari raut wajah nya ia seperti sedang kesel.
"Loh bi lu masih disini aja, ngapain? nunggu bus! Tumben-tumbenan lu gak bawa mobil atau motor kesayangan lo tu." cerocos daffa orang itu yang merupakan kakak dari caca dan sahabatnya abi. Daffa Alfarezel Zaedan, akrab disapa dgn daffa atau zaezae. Caca nampak bingung dengan kakaknya yang menyapa pria menyebalkan itu, dan tampaknya mereka sangat akrab.
"Ia kenapa kalau gue nunggu bus masalah buat lu, lagian gua lagi males nyetir." balas abi sedikit ketus, ia heran mengapa dia mau bersahabat dengan daffa yang kadang cerewetnya melebihi ibu-ibu. Daffa juga tipikal cowo yg sedikit cuek dan acuh tapi terkadang dia juga bisa berubah menjadi orang yang cerewet melebihi ibu-ibu.
"Loh, kakak zae kenal ma dia?" Tanya caca bingung.
"Ia dek, kenalin ini sohibnya kakak, kak abi. Bi kenalin ini adik gue caca." kata daffa."Udah tau, jadi dia adik lu. Pantesan cerewet, gak jauh beda sama lu." mendengar penuturan abi sontak kakak beradik itu melotot kesal kepada abi.
"Udah ah kak, ayuk pulang kesel aku lama-lama disini, dan kamu pria es enak aja ngatain caca cerewet, caca itu gak cerewet tau." omel caca.
"Wah bi, ada julukan baru tuh buat lu pria es, lumayan bagus juga." ejek daffa. Abi menatap tajam daffa yg dibalas cengiran olehnya."Heh anak kecil, bukannya lo tu emang cerewet ya dan satu lagi jangan panggil gue dengan julukan pria es, gue gak sukak." kata abi.
******
Cukup sekian dulu, maap kalau ceritanya makin gaje. Dan mohon kritikkannya. Saya tida berharap kalian meng vote cerita saya, saya hanya berharap kalian bekenan meninggalkan komentar atau kritikkan pada cerita saya. Makasih dan Assalamu'alaikum. 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku
Teen Fictionassalamu'alaikum... Ini adalah karangan pertama saya, mohon kritikkannya jika terdapat banyak kesalahan