Kepada ibunda dari....
Aku tak bermaksud membawanya pergi darimu ibu. Sungguh dia milikmu, darah dagingmu, masih menjadi milikmu, dan selamanya akan tetap begitu. Aku hanya meminta ia sedikit meluangkan waktunya untuk menemaniku, menuntun hidupku dan mengajari banyak tentang kebaikan, memintanya agar membagikan ilmu yang pernah kau ajarkan kepadanya. Ibu keberhasilannya dalam menjadi imam di hidupku adalah sebuah keberhasilanmu pula yang luar biasa telah mendidiknya. Ibu, aku ingin anakmu menjadi temanku, bukan hanya teman satu sekolah, aku ingin ia menjadi teman sampai akhir khayatku. Maaf apabila ada malam-malam dimana kau menyuruhnya tidur, tapi aku mencuri waktunya dan membuatnya malah sibuk mendengarkan resahku. Maaf ibu dengan lancangnya aku menyanyangi anakmu, meminjam namanya dalam do'a-do'a malamku tanpa izinmu. Ibu, ridhokan aku mengabdi padanya, mendapatkan amal kebaikan darinya. Restui aku ibu untuk menyempurnakan agamaku dan agamanya, anggaplah aku juga sebagai puterimu terima aku seperti dia menerimaku apa adanya. Dan aku mengucapkan terimakasih padamu karena sudah berjuang mempertaruhkan nyawa melahirkannya ke dunia. Do'akan aku bu, agar dapat mendidik anakku sebagaimana baiknya engkau mendidik ia.Menulis ini membuatku begitu rindu, membuatku begitu ingin bertemu dengan ibumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refleksi
PoetryDia seolah refleksimu di dalam cermin. Tapi tentu ada perbedaan besar antara kau dan dia. Perbedaan yang apabila diukur, maka perbandingan yang cocok adalah perbandingan palung laut dan langit. Iya meski sama berwarna biru, namun tetap berbeda. Palu...