Bagian 1

20.8K 1.1K 26
                                    

Gambar di atas adalah Song Song Xiao Le.16yo

Note : Saya tidak memiliki pic *

*kredit untuk pemiliknya : @ninikha

Song Xiao Le Pov.

Malam itu ibu memegang tanganku dan adik perempuanku yang rapuh di jalan yang bersalju melewati dinding yang gelap.

Saat tiba di pintu gerbang besar ibu sedikit mengetuk permukaan kayu pintu tersebut.

Orang yang membukakan pintu adalah orang tua sekitar lima puluh tahunan ketika dia melihat ibuku, wajahnya terlihat seperti ejekan dan jijik, tapi ketika dia menoleh dan melihatku dan adikku, matanya berubah dingin karena kasihan.

Setelah beberapa saat akhirnya kita bisa masuk ke rumah besar itu, jadi aku merasa bahagia melebihi segala hal yang terpikir kita akan bisa makan dan menghangatkan diri.

Aku penuh dengan senyum memanggil ibu tapi tidak mendapat jawaban darinya. Saat akhirnya disuruh masuk aula belakang dengan sedikit orang berdiri terlihat seperti marah dan kesal. Aku duduk di tangga tidak jauh dari aula sementara adikku bermain dengan salju, aku menyentakkan telingaku untuk mendengarkan percakapan yang hampir tidak bisa didengar.

Tidak lama aku mendengar tangisan ibu disusul dengan sedikit teriakan dan tendangan pintu, pelayan yang berlari ke arah adik perempuanku dan membawanya pergi sementara aku dan ibuku diseret kasar ke pintu belakang.

Aku meneloh dan melihat wajah yang takkan pernah kulupakan seumur hidupku...

Dua tahun yang lalu sejak terakhir kali aku melihat sisi yang besar, tidak pernah bertanya tentang keberadaannya karena aku tahu aku bisa membuat ibu sedih sehingga aku menyerah untuk bertanya. Setelah malam itu meninggalkan kota, kita tinggal di rumah kumuh yang kecil di desa terpencil. Meskipun aku tidak pernah bertanya tapi aku tahu siapa pria dan wanita yang aku lihat malam itu dari mimpi buruk ibuku.

Dia adalah ayah ku dan istri resminya, malam itu ibu membawa kami ke sana hanya dengan harapan bisa menemukan tempat berlindung dan memohon kepada mereka untuk membiarkan kami tinggal tapi, mereka menolak memberikan izin kepada seorang nyonya atau anak laki-laki 'haram' karena mereka lebih peduli dengan reputasi mulia mereka. Mereka tidak memiliki anak perempuan sehingga mereka mengambil adik perempuanku dan menendang kami keluar.

Aku benci dia, aku benci mereka, aku benci rakasa monster yang mengerikan yang menghancurkan hidup ibuku dan membuat dia menderita seperti itu. Aku bersumpah aku tidak akan pernah memaafkan mereka dengan sebutan nama keluarga Chen.

Masih segar dalam ingatan ku bahwa pagi yang membeku setelah terbangun, aku mengeluh kepada ibu betapa dingin dan laparnya aku tapi bahkan tidak sekalipun dia menjawab kembali, saat berusia tujuh tahun aku tidak dapat mengerti apa itu kematian dan selalu mengira ibu sedang tidur dan terus mengatakan pada diriku untuk bertahan sampai ibu terbangun dan dia akan memasak sup dan memeberika pelukan yang membuat diriku tetap hangat.

Pada malam ketiga aku melengkung di sisi ranjang sambil mengemis kepada ibu untuk bangun, saat tiba-tiba aku mendengar suara musik dan nyanyiannya terasa sangat menyenangkan. Dengan menyeret kaki kecilku, aku berjalan menuju sisi gunung dan melihat sekelompok pemusik dan penari sedang menari dengan gembira.

Dengan harapan mendapatkan beberapa makanan, aku mendekati mereka. Ketika mereka melihat diriku, aku mendengar beberapa terkesiap dan beberapa berbisik dan merasa kasihan. di mata mereka terlihat tubuh kurusku. Mereka memberi makan aku lalu mengirim aku pulang ketika aku menyuruh mereka untuk tidak membangunkan ibuku yang sedang tidur selama beberapa hari, Rasa takut dan kekhawatiran mengisi hati mereka.

Ketika mereka kembali kepadaku setelah memeriksa ibuku, mereka menarik diriku kepelukan dan dengan lembut punggungku diusap mereka mengatakan bahwa ibuku sudah meninggal bahkan aku tidak mengerti apa yang dimaksud "mati", namun air mataku mengalir dipipi dan perasaan kesepian itu akan hilang dalam sekejap. tapi sulit sekali.. Sementara aku masih terisak-isak saat mereka menguburkan jenazah ibuku yang sudah pergi.

Ketika mereka selesai, aku memimpin pasukan tanpa protes. Di dalam pasukan, mereka pindah dari kota ke kota untuk tampil. Keluarga besar itu terdiri dari beberapa tetua, pria, wanita dan bahkan bayi dari pasangan lain. Bersama mereka, aku bisa mengerti dan merasakan kehangatan keluarga meski mereka miskin tetapi hidup bahagia setiap harinya.

Pada tahun baru lunar, dua belas tahun aku tiba-tiba memutuskan untuk tinggal di kota Jiang Lun (kota fiksi) yang cukup berpenghasilan, dia memutuskan untuk membuka bisnisnya sendiri, juga secara resmi mengadopsi ku sebagai anaknya bahkan memberikan nama baru untuk ku. Maka namaku akan disebut Song Xiao Le. Kepala ehh maksudku ayah bilang dia memberiku Le sebagai nama, jadi aku akan selalu merasa "bahagia". Tapi aku benar-benar bahagia. Setahun setelah usaha kami dibuka, segala sesuatunya berjalan dengan baik dari hanya satu toko sampai kami mendapatkan tujuh toko dan ayah juga akan segera menikah.

Pengantin perempuannya adalah seorang gadis berusia 29 tahun yang bertanggung jawab atas tugas bordir toko kami untuk ayah berusia 40 tahun ini adalah cinta pertamanya dan terakhir dalam hidupnya.

Toko dan pernikahan semuanya berjalan lancar dilakukan bahkan aku mendapatkan paman dari ibu kedua ku yang baru. aku sama-sama mencintainya seperti ibuku sendiri. surga telah baik untuk diriku hadiah ku adalah ibu kedua setelah aku kehilangan ibuku sendiri. Seperti untuk ayahku yang sebenarnya telah lama aku lupakan dan sulit dimaafkan, mereka tidak akan layak untuk disebutkan lagi. Untuk kembaranku, aku berharap dia hidup baik dan sehat, maka diriku akan merasa nyaman.

Empat tahun kemudian ...

Hari ini adalah hari ulang tahun adikku dan satu tahun yang baru. Ibu bilang itu adalah takdir yang membawa kita bersama sampai aku bahkan memiliki tanggal lahir yang sama dengan adik laki-laki kecil. Untuk mencocokkan nama ayahku menamainya Song Xiang Xi. 'Xi Le' yang artinya bahagia selamanya hahaha .. aku dari seorang yatim piatu menjadi keluarga kaya raya dari keluarga pertama tuan rumah sangat tidak dapat diprediksi.

Lanjut ke bagian 2....
Baca juga cerita ku "golden assistent"
https://my.w.tt/UiNb/tSX6v9cY0J

*Awalnya itu seharusnya menjadi satu bagian tapi karena ceritanya yang panjang, jadi terbagi menjadi 4 bagian.

*Mohon maaf bila ada kesalahan kata. Harap Maklum!*








I Was A Bride (BxB) Indo VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang